Saturday, February 26, 2011

Financial Estimation Tour de Jogja

1. BBM
a. Magelang - Jogja : 10.000
b. Jogja : 20.000
c. Jogja - Semarang : 20.000
d. Semarang - Magelang : 10.000

2. Inn
150.000

3. Makan

6x 20.000 : 120.000

4. Dokumentasi
24.000

5. Ticketing dll.
100.000

6. Lain lain
50.000

Total : 524.000 Read More..

Friday, February 18, 2011

Festival Gunungan 2011

Festival Gunungan 2011

Ada yang menarik pada setiap perayaan hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang tiap tahunnya jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan kelender Hijriyah yang diadakan di dusun Gunungbakal, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.

Kenapa di sebut gunungan? Hal ini karena perayaan ini selalu menghadirkan sebuah ‘gunung’ dari krupuk tepung ketan yang di daerah setempat disebut dengan LENTHENG yang ditata sedemikian rupa sehingga menyerupai gunung yang ditempatkan di tengah tengah ruangan utama masjid yang ada di Gunungbakal.

Menurut sejarahnya, perayaan ini berangkat dari jaman dulu ketika di dusun tersebut belum tersentuh ajaran agama Islam. Disana para penduduk (kemungkinan) masih beragama Hindu – Budha. Dan dalam setiap perayaan selalu diwarnai hal hal yang berbau sesajian. Sehingga akhirnya datanglah seorang ulama bernama Sayid Abdullah yang konon berasal dari kerajaan Mataram Surakarta. Beliau lah yang mendakwahkan agama Islam ditempat tersebut dan ternyata masyarakat setelah menerima dan memeluk Islam ternyata masih melakukan upacara sesajian yang hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Akhirnya makanan makanan sesajian tersebut diarahkan untuk dikumpulkan di masjid sebelum akhirnya dimakan bersama sama daripada mubadzir untuk sesajian tidak ada manfaatnya. Dan waktu itu, beras ketan adalah hasil bumi yang paling berharga sehingga sampai sekarang, untuk pembuatan gunungan menggunakan makanan yang didominasi dari bahan beras ketan yakni Lentheng dan Rengginan. Kini Sayid Abdullah dimakamkan di belakang masjid.

Bentuk dari gunungan ini adalah satu lenteng, satu rengginan, dan satu buah (potongan semangka / rambutan) yang ditusuk menggunakan satu lidi aren dan dibutuhkan seribu tusuk lalu ditata pada gedebog pisang dan ditata menyerupai gunungan.

Dalam acaranya, selalu diadakan tepat pada hari libur nasional Maulud Nabi, kecuali jika jatuh pada hari jumat maka diundur atau diajukan satu hari. Runtut acara adalah pagi – penataan lentheng, dimulai dari sekitar jam 9 pagi, gunung lentheng sudah bisa dikunjungi, kita dianjurkan untuk mengelilingi gunungan sambil membaca tahlil dan shalawat. Lalu dilanjutkan dengan pengajian dan pelepasan balon raksasa. Para pedagang yang berada di jalur ke masjid sepanjang 500 meter juga sudah sejak berhari hari sebelumnya memesan tempat untuk berjualan. Pengunjung rata rata dari kabupaten tetangga seperti Sleman, Temanggung, Purworejo, dan Salatiga. Animo dari Kabupaten Magelang sendiri termasuk sedang. Mereka pun rela berjejal jejal antre hendak melihat gunung lentheng yang berada dalam ruangan sekitar 5x5 meter.

Setelah itu maka rangkaian acara sudah selesai. Dan pembagian lentheng dari gunungan adalah hal yang ditunggu tunggu bagi sebagian orang. Konon dari seribu tusuk maka tidak akan habis walaupun jumlah pengambil melebihi seribu orang. Benar apa tidaknya saya juga blm pernah kroscek langsung. Menurut sebagian orang, mereka percaya bahwa tusuk lenteng ini akan membawa berkah bila ditempatkan pada warung, atau sawah mereka. Tapi kita sebagai orang beriman sangat tidak menganjurkan untuk melakukan hal tersebut.

Pemaknaan dari tradisi tersebut adalah untuk memelihara tradisi yang diwariskan oleh leluhur dusun Gunungbakal sendiri. Dan dilakukan untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw.


beberapa dokumentasi

ps. Bisa kita jumpai beraneka macam pedagang dengan harga harga murah

ps. suasana masjid

ps. animo melihat gunungan

ps. Request pacar saya :) Read More..

Monday, February 14, 2011

Purbalingga, January 7-8th 2011

Saturday, January 8th 2011
It was a cloudy day that my heart was cloudy too. And I wanted to tell her how i love her so I took that journey that I never thought that to be true. Saturday , I got off from the office at 3 pm, pray ashar and used my raincoat because it was hard rain. And I kept my steady to go Purbalingga.
I took off from Robotik Magelang and stop by Kawatan drugstore and at 3.30 pm thru Pemuda, Gatot Subroto Street, Pakelan, Tempuran, Salaman and goodbye to Magelang Regency. The rain was not stopped and I just could be patient did it all and welcome to Purworejo. I thought I could reach there ¾ hour but it was an hour. And urinated at Tentara Pelajar street, about 2 kms before the Purworejo bus station. I still used my raincoat through Kutoarjo, Butuh, Prembun, Kutowinangun, and arrived at Kebumen. The weather was not better. So I kept to use my raincoat to went Gombong and passed Sruweng and Karanganyar.
After Gombong, I really not memorize the way I had to pass. So I took my speculations and the rain was so and so hard. I thougt I had to full my gasoline. It was 12K and I really wanted to continue my way. Through the avenue I never passed by before. And met Sumpiuh, Banyumas Regency. I saw my watch showed the maghrib would come soon. I searched for a mosque or a gasoline station. And spent my time at 6.15 pm to had magrib pray at Sumpiuh gasoline station. My wears were wet all. I washed my face with ponds I brought from home. After it, the sky was became dark. I continued my traveling through the places I never understand before so I got Buntu Intersection. I had to turn right to Purwokerto like the sign I saw there. The avenue was not so good and still rain! I passed a hill that called beggar hills (bukit pengemis) because there will be many beggars in the noon. The road was down and entered Banyumas. There were an alon alon and an enough crowded small city. At RSUD Banyumas I asked to anyone there how I could get Purbalingga. I had to kept straight untill Sokaraja and then turn right.
OK, Sokaraja I was coming, there a Sugar Company and Indorizky. I had to turn right to Purbalingga. After some peculiar feelings, finally I got KABUPATEN PURBALINGGA!! I felt so spacious! I looked for roast meal for my small gifts. Hehe. Before I entered the city I bought a pack of roast meal and still rain! I asked for Karangmanyar and I know after Jenderal Sudirman’s statue, I had to turn right. OK, finally I arrived at Karangmanyar where the roads were broken anywhere after Kalikabong. I asked to a shop and someone gave me direction how to get Kantor Kelurahan. And I went so I met it. Met two peoples and they showed me Rina’s home.
I arrived! A big yard and green house in the corner of the village. I knocked the door and Rina’s mom intercepted me. I introduced my self
“Rina’s mom? I am Hamid from Magelang”
“yeah.. I am. Welcome and got sit here”
Rina seems startled and maybe not believe how I got there.
Rina made a glass of tea for me and roast jadah and also leave orange. (jeruk daun).
I apologized to her and she forgiven me. I was very happy. We were involved a funny talking until 10 pm. And not forgot, Rina was inviting me to had dinner with her.
Rina gave me change wear and I used it for sleep. A batik shorts and t shirt. I slept at the front bedroom where the paint was violet and I got my comfort sleeping. :)
Sunday is coming. I waked up at 5 am and messaged Rina for pray subuh together. After it was all done, we went to Goentore Darjono Stadium. The only one stadium at Purbalingga after Wasesa stadium now become a Segamas Market. It was a crowded place and so many people were spent the Sunday morning to had jogging, biking, and just taking walk. There were also many merchants. We were took around the stadium and bought CIRENG ISI (Aci Goreng Isi) that we never ate it before.
Finished our time at Goentoer Darjono, we head for Purbalingga City Park. It was ex. Purbalingga Market and now it is a Park in the middle of the town. It’s a beautiful park completed by a videotron like many cities. After it we went to Knalpot statue. The Purbalingga’s Landmark. :) hehe. It is a statue in the middle of a T-Junction and describes if that places is a Knalpot making sphere.
We around the city and met Goeteng Hospital and we went to Pasar Badog. It was a morning market Rina always tells me. There was a chicken foodshop with slogan”rasanya nggak kalah sama yang di mal” hahaha. And we were buying lopis, some cakes, and Grontol for Rina’s mum. Grontol is made from corn.
We took around once again because Rina wanted to show me her JHS. SMP 3 Purbalingga. And also through Alon alon and Kantor Bupati.
Approximately 8 am we back to Rina’s home and got bath. After some activities, I accompanied Rina to Semarang through Banjarnegara – Wonosobo – Parakan (lunch) – Temanggung – Sumowono – Ungaran and Unnes. We took off at 9.30am and arrived at unnes at 3.15 pm. Read More..

Friday, February 4, 2011

Plan Jogja Trip

Making Jogja trip on March 2011, I think I have to make a regulation and some schedules remember that I will visit many more interest places, even I have often go to Jogjakarta, but I will spend my holiday there with my beloved partner.

plan :

1st day

08.00-09.30 : Magelang - Jogja Trip
09.30-10.15 : Monjali
10.15-10.45 : OTW
10.45-11.30 : Vredeburg
11.30-13.30 : Kraton - Tamansari - Lunch
14.00-15.00 : Tugu, Malioboro, Interest places
15.15-16.00 : OTW Parangtritis
16.00-18.00 : Parangtritis
18.00-19.00 : back
19.00-20.00 : Rest
20.00-22.00 : Dinner, interest places

2nd day

06.00-07.30 : breakfast, morning take a walk, morning market
07.30-08.00 : Get Ready
08.30-10.30 : Gembiraloka visit
11.00-13.00 : Lunch, Taman Pintar
14.00-17.30 : Jogja - Semarang
18.00-20.00 : Semarang - Magelang
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...