Wednesday, March 28, 2012

Peta Kota Tegal

Peta Kota Tegal (Click on the image to enlarge)

Read More..

Wednesday, March 21, 2012

Puri Maerokoco Semarang


Sore ini mendung tebal menggantung di langit Ungaran. Dan perjalanan saya menuju ke kost Rina sempat diwarnai hujan lebat. Saya sore ini diajakin Rina untuk mengunjungi Puri Maerokoco. Hm.. Tempat wisata satu ini entah mengapa selalu luput dari benak saya untuk saya kunjungi. Hingga ide Rina ini saya sambut dengan penuh suka cita :D

Akhirnya saya pun sampai di kost Rina sekitar pukul 16.45 dan segera meluncur ke TKP. Saya sendiri pernah mengunjungi Maerokoco pada waktu saya kelas 4 SD. Dan Rina juga katanya juga kesini waktu kecil. Jadilah kami berdua buta arah sehingga sempat kesasar. Tapi akhirnya berbekal ilmu kira kira, sampailah kami di gerbang tempat wisata Maerokoco yang ada di kawasan PRPP Semarang ini tepat pukul 17.00.

Berdasar pemberitaan dan kondisi yang saya lihat di kawasan PRPP yang semakin hari semakin memprihatinkan, saya kira Maerokoco ini sudah tutup dan tidak digunakan sebagai tempat wisata resmi lagi. Namun dugaan saya ternyata salah. Disini kami harus membayar tiket masuk berdua 10K idr. Dan kami langsung melaju dengan motor untuk mengelilingi Jawa Tengah Mini ini.

Begitu masuk, kami disambut dengan rumah adat Sragen dan Karanganyar. Di depan rumah adat Sragen ini ada gerbang yang merupakan miniature dari gerbang Museum Sangiran
Dari situ kami asal mengambil rute ‘seenaknya’. Saya sendiri sudah lupa dengan kenang kenangan saya waktu kecil disini. Dan seperti yang saya bayangkan sebelumnya, tempat wisata ini terasa sangat sepi sekali. Bahkan beberapa anjungan malah tidak terawat seperti Anjungan Kota Magelang, Cilacap, dan Pemalang. 

Perjalanan kami menyusuri jalur tengah Jawa Tengah melewati Salatiga, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
 
Berjalan jalan, akhirnya kami sampai pada sebuah kursi taman menghadap ke sebuah kolam di depan Anjungan Pemalang. Tempat ini nyaman sekali untuk duduk duduk. Kamipun mengkonsumsi beberapa gorengan yang kami beli tadi sewaktu perjalanan. Agak lama juga kami berada di sini dan kami di temani seekor kucing yang lucu. Hehehe..
 
Setelah bosan, kami melanjutkan perjalanan dan menjumpai anjungan Pekalongan, Batang, Kendal, dan Semarang. Di dekat anjungan Semarang ini berdiri sebuah prasasti pembangunan kawasan wisata ini pada tahun 1993 di resmikan oleh Presiden Soeharto
Dalam perjalanan kami selanjutnya kami menjumpai banyak sekali kucing kucing. Hingga akhirnya kami sampai di Anjungan Jepara dengan sebuah gerbang duplikat gerbang Masjid Mantingan. 
 
Terus ketimur hingga kita ketemu dengan anjungan Pati dan Rembang dengan patung nelayannya. 
 
Waktu semakin sore dan semakin gelap. Kunjungan di tempat ini tutup pukul 18.00 dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang..

Sampai di rumah, saya berfikir dan tersadar bahwa tata letak anjungan di Puri Maerokoco tadi ternyata sama persis dengan kondisi administrative di Jawa Tengah. Bangunan bangunan yang ada pun merupakan replika bangunan aslinya seperti Tugu Muda, Menara Kudus, Mercusuar Tegal, dan Waduk Kedung Ombo. Dan kursi taman tempat kami istirahat tadi merupakan sebuah miniature dari kawasan Pantura. Hahaha.. pantesan waktu masuk dari arah timur kami dihadang oleh Kabupaten Sragen dan Karanganyar. 

more pic's :

Suasana kerusakan
 
Suasana ketidak terawatan
 
Taman Anjungan Jepara

Replika Tugu Muda
Anjungan Kab. Pati

Anjungan Kab. Grobogan

Suasana sepi @ anjungan Banjarnegara

Replika Mercusuar Tegal

Anjungan Kab. Pemalang

Suasana ke kumuhan dan ke sepian

Saya juga tidak tahu kenapa tempat wisata ini seakan akan tak berdaya memikat pengunjung. Padahal sebetulnya tempat wisata ini tak ubahnya seperti TMII.. namun sayang sekali kenyataan yang terjadi tidak bisa kita pungkiri. Inilah tugas kita untuk menanamkan kepada anak cucu kita tentang pentingnya Cinta Tanah Air. :D
Read More..

Plan Tour de Tegal 23 - 25 Maret 2012

Perjalanan ke Tegal ini sebenarnya telah lama saya rencanakan. Tengok saja tour plan saya ini, namun karena beberapa faktor internal dan eksternal (halah?!) akhirnya keputusan untuk berwisata di Tegal saya putuskan akan dilaksanakan besok pada hari Jumat s.d Minggu, 23 s.d 25 Maret 2012. 

Perjalanan kali ini terus terang belum saya persiapkan dengan matang karena kurangnya koordinasi.. namun kira kira adalah sebagai berikut

#day 1st, Jumat, 23 Maret 2012
-          Perjalanan
-          Jumatan dan makan siang @ Tegal
-          Wisata Museum Bahari
-          Wisata Pantai Alam Indah
-          Going Izul’s home
#day 2nd, Sabtu, 24 Maret 2012
-          Wisata @ Gucci
-          Going Alon2 Tegal, muter2 kota, going to the mall, Taman Poci, dinner (malam minggu)
#day 3rd, Minggu, 25 Maret 2012
-          Jalan jalan pagi @ alon alon Slawi (?)
-          Wisata motret2 bangunan tua @ Kota Tegal
-          Perjalanan Pulang
Ya itulah kira kira rencana perjalanan kami dan saya terus terang belum bisa mengatur untuk jam waktunya…



Read More..

Friday, March 16, 2012

Museum Ranggawarsita (Ronggowarsito) Semarang


Museum Ranggawarsita (Ronggowarsito) yang ada di kawasan bundaran Kalibanteng sudah sejak lama membuat saya penasaran. Hingga akhirnya rasa penasaran saya terjawab sudah oleh kunjungan saya yang saya laksanakan bersama Rina pada Sabtu, 10 Maret 2012 lalu.

Berbekal satu botol air mineral dan batere alkaline untuk kamera saya, kami pun mantap berangkat dari Unnes sekitar pukul 10.30 siang. Tidak butuh waktu lama dan sekitar setengah jam kemudian kami sudah berhasil mencapai Museum Ranggawarsita dengan selamat sentosa.

Setelah memarkir smash, saya rasa museum ini ramai sekali dengan terlihatnya berpuluh puluh mobil pribadi yang terparkir di halaman luas. Saya pun bergegas ke loket dan membayar 9K idr untuk dua tiket masuk dan satu tiket parkir motor. Saya pun bertanya kepada petugas loket untuk rute kunjungan. Dan petugas loket tersebut sepertinya heran melihat kami berdua anak anak muda yang ‘dolan’ ke museum. Hahaha..

Ternyata keramaian yang ada disebabkan karena sedang diadakannya pesta pernikahan yang menempati salah satu hall di museum ini. Pertama kali, kami harus menuju ke sebuah ruangan di sisi sayap kiri museum. Di situ terpampang sebuah prasasti tentang peresmian museum. Di situ juga saya jumpai dua orang petugas yang akhirnya saya tanyai tentang rute kunjungan museum ini. 

Dari penuturan petugas tadi, akhirnya kami berdua memasuki museum dari ruangan yang di pasang gerbang ukiran kayu jati. 
Ukiran ini sangatlah megah dan rumit sekali. Tidak Cuma itu saja, setelah masuk kami disuguhi ukiran gunungan raksasa. Ruangan ini berisi informasi tentang tata letak museum. Baru ruang pertama, kami sudah merasa bahwa museum ini gelap dan sepi. Ok, lanjut ke ruangan selanjutnya yang menyimpan koleksi tentang geologi dan geografi. Kami dapat menjumpai macam macam tanah, bebatuan, batu mulia, dan miniatur goa.
 
Sampai akhirnya kami menemui sebuah lorong yang arsitekturnya indische banget. Begitu masuk, kami di hadang oleh seekor gajah purba yang bernama Stegodon. 
Gajah purba ini ukurannya sangat besar. Ternyata eh ternyata, fosil gading stegodon ini ditemukan di situs Patiayam daerah Kudus. Dan ukurannya.. wow, fantastis. Selain daripada itu, disini juga di pajang sebuah konstruksi kerangka gajah asia. 

Lanjut ke ruang selanjutnya kami berjumpa dengan fosil fosil manusia purba dan perlengkapan berburunya yang ‘kala itu’ sudah canggih berupa kapak kapak batu dan peralatan lain. Namun beberapa fosil tengkorak rupanya sedang dalam perawatan. 

Sampai disini, kami berdua masih harus memaklumi bahwa museum ini sangat sepi pengunjung sehingga kami berdua bebas berfoto foto tanpa rasa malu. Hahaha.. 
 
Ruangan selanjutnya adalah ruangan tentang koleksi tentang peradaban Hindu Budha di Indonesia. Disini dapat kami jumpai miniatur candi Borobudur dan Prambanan lengkap dengan patung patung budha. Tak jauh dari situ, dipajang pula sebuah miniatur kapal Samudra Reksa yang merupakan perwujudan dari kapal yang ada di relief candi Borobudur. 

Perjalanan pun dilanjutkan menuju ruang selanjutnya. Ruangan ini menurut saya temanya berantakan. Bayangkan saja, waktu masuk, saya dihadapkan kepada sebuah miniatur masjid kudus lengkap dengan menaranya, juga miniatur masjid demak. Namun di sebelahnya malah tandu Jenderal Sudirman dan cerita tentang perang dimasa kemerdekaan. Nggak nyambung ya.. hahaha.. Tapi tak mengapa lah. Saya juga di ingatkan tentang pelajaran sejarah SMP lalu oleh beberapa koleksi foto tentang perjanjian perjanjian antara Indonesia dan Belanda dan beberapa tokoh pahlawan lengkap dengan koleksi senjata senjata di masa lampau.

Lantai 1 habis, selanjutnya kami menuju lantai II yang berisi tentang kehidupan ‘orang bawah’ seperti dapur tradisional, pembajak sawah, dan nelayan
Saya rasa ruangan ini tidak begitu seru sehingga kami melanjutkan ke ruang selanjutnya yang bercerita tentang budaya budaya jawa diantaranya macam macam wayang, dan kesenian kesenian tradisional. Bahkan salahs atu patung patung kesenian ini sangat mengerikan dan menakutkan! :D

Karena capek, kami pun istirahat sebentar….. tenaga pun pulih kembali dan kami langsung merapat ke ruang terakhir di lantai II ini. Isinya tentang sejarah hewan hewan purba dan ada juga hewan masa kini yang di awetkan dan mengeluarkan bau kurang sedap. Dan selama kami mengunjungi ruang ruang ini, banyak sekali kami jumpai peralatan interaktif multimedia yang tidak bisa digunakan (dan memang tidak pernah ada yang menggunakan karena dikunjungi pun jarang banget)
 
Kelelahan yang mendera akhirnya mengajak kami untuk segera menuruni anak tangga menuju ke ruangan terakhir. Ya, ruang terakhir ini mengoleksi tentang angklung, dan profil profil potensi daerah Jawa Tengah

Tidak banyak yang menarik di ruang terakhir ini sehingga kami memutuskan untuk keluar dari Museum dan beristirahat di lobbi. Dan setelah sekitar 15 menit beristirahat kamipun segera mengambil motor untuk pulang…. 

Museum Ranggawarsita ini sebetulnya memiliki koleksi yang sangat lengkap. Entah karena apa, atau mungkin karena memang sudah takdirnya, museum hebat dan (menurut saya) paling hebat di Jawa Tengah ini selalu sepi pengunjung. 
Ayolah anak muda kita ke Museum!!!
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...