Friday, May 24, 2013

Plan Tour de Kediri (September/Oktober 2013)

Hadeh, jadwal saya ke Kediri yang saya rencanakan minggu pertama Bulan Juni 2013 ini sepertinya harus dipending dulu. Okelah, saya pikir itu akan baik baik saja. Tidak lama lagi puasa dan lebaran, jadi plan ke Kediri mau tidak mau saya jadwalkan setelah lebaran saja. Sekalian mengumpulkan dana dulu.

Perkiraan saya seperti ini :

Kamis
# Pagi ; Berangkat dari Ungaran ke Surabaya naik kereta
# Siang; sampai di Surabaya Pasar Turi dan menghabiskan waktu di Surabaya
# Malam ; Menginap di Providence Homestay

Jumat
# Pagi ; Perjalanan motor ke Kediri berangkat jam 8an
# Siang ; Jumatan @ Kediri , makan siang, wisata Museum Airlangga (mungkin), Nonton di Golden Theater
# Malam Sabtu ; Jalan Jalan di Kota Kediri

Sabtu ;
Wisata ; pagi, Gumul Paradise Island, Simpang Lima Gumul
# Siang ; back ke Surabaya
# Sore - Malam ; Menginap di Surabaya

Minggu ; Pulang ke Semarang naik Bus via Pantura / Jalur tengah :)


Semoga sukses kakak :)

Read More..

Monday, May 20, 2013

Kali Manggis dari Titik Nol

Baiklaah, ini adalah post saya di Harian Republika edisi Ahad, 19 Mei 2013 lalu.

Click to enlarge. Thanks to Nina Chai :)

Read More..

Tuesday, May 14, 2013

Serunya Bioskop Lokal, New Star Cineplex Madiun


#New Star Cineplex Timbul Jaya Plaza Madiun

Saya memang tidak membawa persiapan peta dan informasi mengenai lokasi salah satu pusat perbelanjaan di Madiun ini. Kami sempet kesasar sekali dan salah ambil jalan sekali. Setelah itu, masak mau salah lagi? Akhirnya kami sampai juga di Timbul Jaya Plaza, (Giant) Jl. Pahlawan Madiun. Tidak jauh dari Matahari / Plaza Madiun dan persis di depan Telkom Madiun.

Sebuah gedung lantai 5 dan berasa kecil dan bentuknya seperti rumah. Parkirnya di basement. Dari basement untuk masuk ke mallnya, kami disambut papan informasi film ini nih!
 
Wah, ternyata mall ini sepi sekali. Masih banyak stand yang kosong. Kalau tidak ada bioskop, pasti mall ini udah jelas sepinya. Kami langsung menuju lantai 5 dan menjumpai foodcourt yang juga relatif sepi, dari situ kami mengikuti petunjuk ke bioskop dengan melewati beberapa tangga manual dan suasananya mirip masuk rumah hantu -__- 

Oh! Ini masih jam 11.45 dan loket juga baru saja buka. Yang melayani tiket, bukan mbak mbak berseragam, tapi seorang bapak bapak yang menurut saya, mungkin dia yang punya bioskop. Bioskop ini punya dua studio, siang itu studio 1 memutar Cinta Brontosaurus, dan Iron Man 3 di Studio lainnya. 

Harga tiketnya? Untuk senin sampai jumat 17.500 saja, dan sabtu – minggu dan hari libur 20.000. cukup murah kan? Setelah membeli dua tiket di Studio 1 untuk jadwal pemutaran 13.15, kami putuskan untuk makan dulu di foodcourt. Saya makan nasi – ayam goreng sedangkan Tika mie goreng. 24 ribu cring!
 
Berbicara mengenai fasilitas bioskop, kami bisa memanfaatkan musholla kecil dan juga toilet. Ruang tunggunya berasa panas karena hanya ada beberapa kipas yang jangkauannya tidak jauh. Tempat duduk juga terbatas. Tika saya tawari membeli beberapa camilan seperti pop corn yang dijual 5ribu per paketnya tapi dia memilih tidak bawa apa apa. Yasudah, untung disaya :D

Jam tangan dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 13.15 tapi pintu studio belum dibuka juga. Lima menit kemudian, baru seorang mas mas membuka pintunya, lagi lagi bukan mbak mbak berseragam meski di jam itu, sudah ada karyawan bioskop mbak mbak yang berdandan ala pegawai bioskop jaringan 21. Siang itu, penonton juga sudah sangat ramai. Sebagian didominasi anak anak pulang sekolah.

Kami langsung masuk dan mas petugasnya ternyata nggak hafal urutan kursinya. #ini gimanaa coba? Tulisannya hanya ada samar samar di sandaran kursi. Karpetnya tidak begitu tebal, kursinya lumayan empuk dan secara keseluruhan, cukup bersih. Kapasitas tempat duduknya kira kira 200 dan terisi sekitar separonya. Ya, memang bioskop ini selalu menyetel film update seperti bioskop 21. Mantap dah!

Kualitas proyektor dan soundnya udah digital dan pakai Dolby. Soundnya mantep, nggak kalah sama 21 punya. Gambarnya juga jernih. 10 menit kemudian film dimulai. Selama pemutaran film, pendingin bekerja maksimal, dan menurut saya bioskop ini cukup bagus dengan harga tiket segitu. Tapi ada satu yang menggelitik, yakni suara bergemuruh yang ternyata berasal dari studio sebelah. Rupanya ada rembesan suara. Mesti diperbaiki kayaknya. Setelah film selesai, pintu keluarnya melewati pintu yang sama dengan pintu masuk. 

pics :

papan poster film dan loket

pintu masuk studio 1, 2

tiket


toilet, musholla, ruang tunggu

Suasana Kota Madiun dari jendela ruang tunggu bioskop


Read More..

Alun Alun Kota Madiun, Ketika Kantor Bupati Berada di Depan Alon Alon Milik Pemerintah Kota


Sabtu, 11 Mei 2013

Karena efek gerhana matahari yang terjadi kemaren, katanya - , akhir akhir ini hawa di sini begitu panas. Jam sembilan pagi, kami bersiap untuk bertraveling jalan jalan. Saya sengaja tidak pake kata traveling takutnya ditampar sama mbak pacar #piss sayang :D . 

Oiya, kami hari ini mau ke Madiun. Tidak butuh waktu lama ternyata untuk sampai ke Madiun ini. Palingan sekitar 40 menit mio soul merah mengantar kami. Saya juga diajaki Tika melewati jalan alternatif dan tahu tahu sudah masuk Kota Madiun. Kota ini relatif sedang. Tidak kecil tidak besar juga. Begitu masuk kota selepas jembatan sungai Bengawan Madiun, nama jalannya Jl. Jend Sudirman lalu Jl. Kol Marhadi. Pahlawan lokal sepertinya. Ah tidak terasa sampai juga kami di Alon Alon Kota Madiun.
 


Alon alon ini luas banget. Begitu masuk, kami disambut oleh monumen pahlawan yang ternyata yang dibikin nama jalan tadi. Kol Marhadi. Selain itu, juga tesedia massage track dengan taman di kanan kiri. Saya sempet nyobain dan sakit juga sih karena kerikilnya tajem tajem banget. Disitu juga ada semacem panggung hiburan permanen lengkap dengan atapnya. “tiap malem minggu biasa ada pertunjukan musik” sambung Tika menyeloroh. 

Oya, di sebelah timur alon alon, ada pusat perbelanjaan President serta kawasan kuliner di seberang tulisan MADIUN SQUARE yang biasa buka pada malam hari. 
Di sebelah utara Alon alon sendiri, saya jumpai sebuah gedung tua yang saya curigai sebagai bekas bioskop kalau melihat bentuknya. Menurut informasi dari wikimapia.org, itu tempat bernama ARJUNA. Apakah itu?? Anybody knows it? 
Daaaan, sebelah utara Alon Alon Kota Madiun ini, berdiri megah kantor Pemerintah Kabupaten Madiun. Rupanya, ibukota Kabupaten Madiun masih berada di dalam Kota Madiun. Denger denger sih mau pindah ke Caruban. Sampai saya menulis ini pun, saya belum tahu juga lokasi kantor Pemkotnya ada dimana, karena Madiun ini ada Kota ada Kabupaten juga. 
 
Siang yang panas di pendopo yang menempati sebagian lahan alon alon menghadap ke kantor bupati, rindangnya alon alon ini karena ditanamnya beberapa puluh pohon sawit. Dua gelas es degan terasa sangat segar siang itu.


Istirahat cukup, lanjut kita ke bagian barat alon alon. Disini banyak orang selain jualan makanan juga jualan macem macem gitu meski macemnya nggak banyak sih. Masjid Agung Baitul Hakim Madiun yang megah dan modern tampak begitu anggun. 
Oh iya, di alon alon ini juga dipelihara beberapa puluh burung merpati. Ada kandangnya juga dan ada tempat minum dibawah. Ada tulisan peringatan yang bunyinya kurang lebih seperti ini “dilarang memasukkan kerikil/benda benda ke dalam tempat minum burung. Bagi yang tertangkap akan dibawa ke Pos Polisi” . komentar Tika “Cuma dibawa ke pos polisi kan?” Hehehe

Lanjut Baca :
Read More..

Tahu Tepo, Makanan Khas Ngawi yang Berbungkus Lapis Tiga!

#Prolog
Jumat, 10 Mei 2013 Pukul 13.10

Dengan keringat dan cuaca panas ini, saya terasa begitu semangat menanti bus yang akan membawa saya ke Solo. Saya berharap, ada bus Eka yang bisa langsung mengantar saya ke Ngawi. Tapi 40 menit sudah berlalu dan saya belum juga menjumpai mbak Eka.

Akhirnya Royal – Safari jurusan Solo saya stop dan menukar uang 15 Ribu rupiah untuk tujuan Solo. 

16.20

Sampai juga saya di Terminal Tirtonadi. Terminal besar yang bersih, tertata, dan termanage dengan baik. Setelah mampir ke toilet dan bertanya kepada seorang petugas terminal, akhirnya saya langsung dapat menaiki bus Mira AC Tarif Biasa. Biasa disingkat ATB- jurusan Surabaya. Tanpa di duga, saya hanya membayar 9 Rupiah saja untuk sampai Ngawi. 

Perjalanan bus sedikit tersendat di sepanjang perjalanan. Jalur ini memang cukup sempit. Perbaikan di sana sini dan libur panjang ini menambah lama waktu tempuh saya. Tapi, AC bekerja optimal dan bus juga menyetel lagu lagu Nike Ardilla yang membuat saya sedikit terkontaminasi juga sih.

Dua jam kemudian, saya sampai di Terminal Ngawi dan bersiap turun. Ya, perempatan Paron. Inilah titik akhir ngebis saya dan sementara jam tangan saya menunjuk pukul 18.30, saya jumpai pacar saya tengah menunggu dengan motor mio soul warna merah. 

Rasa rasanya, saya ingin memeluknya yang kenceng karena kangen :’) tapi apalah, takutnya jadi tontonan gratis. :/ Tika menyadari saya jetlag. Saya mesti melakukan sedikit peregangan dan baru kami  menuju rumahnya.

Saya disambut begitu hangat. Sehangat pelukan mentari #wadezig! Setelah berkenalan dengan keluarganya yang rame itu, saya segera mandi dan menunaikan shalat. 

#Tahu Tepo Ngawi

Malam itu, saya diajak Tika untuk membeli Tepo. Makanan apa sih itu? Oke, makanan khas Ngawi ini bisa didapet nggak terlalu jauh sih sebenernya dari rumahnya. Cuma 3 menit doang naik motor. Jadi, karena kami belinya dibungkus, saya jadi tahu kalo bungkusnya rangkap tiga men! Pertama, daun jati, kedua, kertas minyak (pembungkus makanan), dan paling dalem, daun pisang. Trus, apa isinya?

Tahu tepo ini jelas pake tahu, lalu ada irisan lontong yang berasa lembek, taoge, sedikit irisan kubis, kuah kacang – kacangnya bulet bulet nih. Nggak diancurin kayak kupat tahu. 
 
Yup. Kalo foto diatas, itu saya emang dikasih aksesoris telor ceplok. Itu buat pelengkap aja sih biar kayak di bungkus mie instan gitu #cant watch!

Sip, kelaparan ini langsung mengajak saya menyantap tepo yang saya pesen agak pedes tapi hasilnya puedes ini. -___-  rasanya, hampir kayak kupat tahu. Bedanya, lontongnya terasa lembek, terus, kuahnya encer. Dan sedikit kletus kletus kacang . Ahaha.. aksesoris telor ceplok tadi menambah lengkap saja rasanya. Porsi nya kecil kok, sedikit. Harganya juga murah meriah mbak yah Cuma 3 ribu doang (kalo nggak salah sih kita beli empat dan bayar 12 ribu) Tidak butuh waktu lama, lenyaplah sudah itu makanan ditelan Hamid :D

# Rel Kereta, Paron, 11 Mei 2013
Selamat pagi Paron! Pagi ini saya di ajak Tika jalan jalan ke sawah sebelah kampung dan hingga sampai di rel kereta dan sampai di Stasiun Paron. Untuk melihat rel kereta, bagi saya adalah kesempatan yang langka. jadi jangan heran deh kalo saya sampe motret motret gini -__-. So, I don’t wanna talk much, this pics will say bout the story :)

sistem pemindah jalur rel. kalo nggak salah namanya wesel

paron train station, pagi itu

menuju Solo ;)

 Baca Juga : 
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...