Tuesday, July 28, 2015

Gunung Lenteng, Tradisi Tahunan Masyarakat Gunung Bakal

Peringatan hari Maulid Nabi sebagai salah satu hari besar dalam agama Islam seringkali diperingati dengan kegiatan religi yang biasanya berupa pengajian. Tetapi, sekali waktu tengoklah suasana perayaan adat di Tempuran, Magelang.

Setiap hari libur tahunan yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan hijriah atau 12 Mulud versi penanggalan Jawa, umat muslim di Kecamatan Tempuran menyambut dengan sukacita. Mereka mengadakan sebuah acara tradisional bernama Gunungan. Kegiatan tersebut terpusat di sebuah dusun bernama Gunungbakal yang secara administratif masuk di Desa Sumberarum.

Ada apa di Gunungbakal?
**
Gunung Lenteng
Pagi hari itu, pukul setengah tujuh, saya dengan Kuncoro berangkat ke Masjid Baiturrohim untuk mempersiapkan Gunungan Lenteng. Kuncoro merupakan salah satu panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Gunungan di Gunungbakal. Di dalam ruang utama masjid tampak beberapa batang debog pisang yang akan digunakan sebagai media untuk menancapkan lidi aren.

Lidi-lidi yang jumlahnya ratusan tersebut akan dipasangi dengan beberapa makanan antaran lain kerupuk lenteng, rengginan, dan beberapa buah seperti jambu, rambutan ataupun potongan semangka. “Lenteng sendiri merupakan sebuah makanan khas dari Gunungbakal” cerita Kuncoro. Ia lalu menambahkan bahwa lenteng tersebut berbahan dasar beras ketan yang sudah ditumbuk, diberi bumbu, dibuat menjadi adonan, dan dicetak pada daun pisang untuk dijemur baru kemudian digoreng. “prosesnya membutuhkan waktu sekitar 3 hari hingga satu minggu. Mereka yang membuat adalah masyarakat sekitar” tambahnya.

Sembari membantu Kuncoro menyelesaikan pekerjaannya, saya mendengarkannya bercerita tentang sejarah acara adat Gunungan. Alkisah pada waktu agama Islam dibawa masuk oleh salah seorang pendakwah bernama Raden Sayid Ahmad, masyarakat setempat saat itu sering melakukan sesajen hasil bumi ditempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Meskipun masyarakat sudah banyak yang memeluk agama Islam, tetapi kegiatan tersebut masih dilaksanakan. Untuk meluruskan perilaku tersebut dan menjauhkan dari kemusyrikan, maka Raden Sayid Ahmad berinisiatif untuk membuat makanan yang biasa dibuat sebagai sesajen untuk dikumpulkan di masjid dan dimakan beramai-ramai. Kebetulan pada waktu itu, sesajen yang paling utama menurut masyarakat adalah berbahan beras ketan. Sehingga hingga saat ini dua komponen penyusun Gunungan Lenteng juga berbahan beras ketan, yaitu lenteng dan rengginan.

Seorang pengunjung melihat Gunung Lenteng
**
Jalan kampung menuju Masjid Baiturrohim menjelang siang dipadati oleh pengunjung dan para pedagang. Setelah memarkir kendaraan pada kantung-kantung parkir yang telah disediakan oleh panitia, maka pengunjung harus berjalan kaki menyusuri hiruk pikuk pedagang. Pedagang itu berasal dari berbagai daerah dengan menjajakan aneka dagangan. Mulai dari pakaian, peralatan sehari-hari, mainan anak-anak, hingga berjualan hewan-hewan seperti ayam warna-warni, kepompong, bahkan burung emprit. Mereka mengaku memesan tempat sejak sebulan sebelum kegiatan diadakan, karena takut kehabisan tempat.

Setelah berjibaku dengan keramaian, dan berdasar petunjuk jalan, para pengunjung baru dapat mendekati masjid melalui pintu samping. Disana, orang-orang yang penasaran dengan Gunung Lenteng harus sabar sebentar karena antriannya banyak. Sandal ataupun sepatu bisa kita masukkan kedalam kresek yang telah disediakan oleh panitia.

Gunungan Lenteng tersebut berada ditengah ruangan utama masjid dan berukuran sekitar 4 meter persegi dengan tinggi sekitar 2 meter. Adapun fisik Gunung Lenteng tersebut merupakan kumpulan makanan yang ditancapkan ke lidi aren, dan lidi-lidi tersebut ditancapkan di debog pisang hingga membentuk struktur gunung. Bila acara selesai nantinya, lidi-lidi dan makanan tersebut akan dibagikan kepada para pengunjung.

Penerbangan Balon Udara
Waktu mendekati siang, acara kemudian akan dilanjutkan dengan pengajian. Beberapa yang pernah mengisi ceramah di acara Gunungan tersebut antara lain Gus Yusuf Tegalrejo dan Kyai Hasan dari Purworejo. Adapun jamaah pengajian biasanya selain dari wilayah Magelang, juga berasal dari luar kota seperti Temanggung dan Jogjakarta.

Acara Gunungan sebagai bagian dari perayaan hari Maulid Nabi tersebut akan berakhir saat menjelang dhuhur. Sebelum acara selesai, seperti tradisi yang sudah berlangsung, diadakan acara penerbangan balon udara. Balon tersebut berbahan dasar kertas pilus, kertas kayu, lem/solasi, bambu dan kawat. Pemuda setempat-lah yang membuat balon tersebut. Balon udara tersebut berbentuk gelembung besar dengan diameter terpanjang mencapai sekitar 4 meter. Tidak hanya itu, balon juga dilengkapi dengan rentengan mercon yang akan meledak berurutan setelah sesaat diterbangkan.
Penerbangan Balon Udara

Acara gunungan ini menurut Ahmad Jadin - tokoh masyarakat setempat, merupakan acara yang diadakan secara turun menurun dan dipercaya telah diwariskan langsung oleh Raden Sayid Ahmad yang kini jenazahnya dimakamkan dibelakang Masjid Baiturrohim. Adapun setiap tahun, pengunjung cenderung mengalami kenaikan. Semoga acara gunungan tersebut bisa terus dilestarikan karena selain mendatangkan berkah kepada masyarakat setempat, juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan.

Jadi, bila tahun depan ada hari libur Maulid Nabi, tidak ada salahnya anda berkunjung ke Gunungbakal untuk melihat langsung gunungan lenteng dan penerbangan balon udara tersebut. Berikut ini saya lampirkan peta untuk menuju ke sana.
Peta Gunung Bakal
                                          

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jateng 2015 Periode 4 dengan tema “Event Budaya/Wisata Jawa Tengah”. Kalau kamu ingin ikutan juga, silakan klik gambar dibawah ini atau klik disini untuk informasi selengkapnya.





 Note : Foto balon udara milik pribadi terformat jadi dipinjam dari sini
Read More..

Thursday, July 23, 2015

Menjelajah Petilasan Diponegoro di Kulonprogo

Belajar sejarah bersama Komunitas Kota Toea Magelang (KTM) memang tidak ada habisnya. Meskipun sudah bertahun-tahun mengikuti acara-acaranya, masih saja terus ada acara-acara baru yang mengundang penasaran. Salah satu acara yang saya suka di KTM adalah Djeladjah. Seperti beberapa waktu lalu sesaat sebelum puasa Tahun 2015, KTM mengadakan jelajah Diponegoro seri #2. Perlu diketahui, pada tahun 2014, KTM juga pernah mengadakan jelajah dengan tema serupa dengan tujuan masih di kawasan Magelang. Selengkapnya bisa dibaca disini.
Peserta berfoto bersama di Patung Diponegoro alun-alun Magelang sebelum berangkat
Setahun kemudian, gelaran acara menapak tilas kehidupan sang pangeran kembali digelorakan. Tidak dekat, kali ini para peserta harus ekstra berkendara agak jauh karena akan mengunjungi tempat-tempat petilasan Diponegoro di kawasan Kulonprogo, Jogjakarta.

Kawasan Kulonprogo merupakan salah satu wilayah penting dalam sejarah Perang Jawa. Medan yang berupa perbukitan, membuatnya menjadi pilihan untuk bergerilya. Pangeran Diponegoro dan para laskarnya memanfaatkan kondisi geografis yang demikian untuk berperang dengan Belanda. Terbukti, dengan taktik perang gerilya itu, Belanda merasa sangat tertekan dan menghabiskan banyak uang untuk melayani perlawanan dengan pasukan Diponegoro. Bahkan, dalam berbagai naskah, diceritakan bahwa perang Jawa yang berlangsung sekitar lima tahun itu merupakan sebuah awal dari era perang modern dimana perang tidak hanya perang secara fisik, tetapi juga membutuhkan taktik serta strategi yang mumpuni. Saat itu selain perlawanan fisik, juga terjadi psywar alias perang urat syaraf. Juga pada waktu itu, fungsi agen-agen sudah berjalan optimal dalam menjalankan agitasi dan propaganda serta intelijen. (kedawan).

**

Setengah tujuh pagi, Minggu 14 Juni 2015, saya sudah merapat ke pojok alun-alun Magelang. Peserta saat ini seperti biasa tembus diangka lebih dari 100 orang. Pendaftaran dilayani oleh beberapa kawan dan uang 15 ribu dibarter dengan amunisi berupa arem-arem dan tempe goreng. Tidak lupa, materi.

Sedikit berbeda dengan biasanya, kali ini pembukaan acara dihadiri oleh salah satu pegiat sejarah yang datang jauh jauh dari Bekasi, namanya Pak Hari Sasono, beliau juga merupakan ketua Yayasan AHM untuk keselamatan berkendara. Selain membuka, pak Hari juga membagikan buku-buku tentang keselamatan berlalu lintas secara gratis.
Gub Bagus Priyana dan Hari Sasono

Begitu peserta dilepas, maka kamipun segera meluncur kearah luar kota. Sebagai penanda, maka pada begel motor kami dipasang sebuah tanda segitiga dengan logo dan tulisan KTM. Berhubung pagi itu bertepatan dengan acara nggowes bareng walikota Magelang, maka suasana tampak sedikit macet. Tapi tak apa laah..

Rute yang dilewati adalah melalui pertigaan Blondo menuju ke  Kota Mungkid. Dari Kota Mungkid, perjalanan dilanjutkan dengan menuju jalan alternatif Borobudur – Kalibawang. Hal ini dikarenakan ada perbaikan jembatan di jalur utama Mendut – Kalibawang. Pemandangan persawahan nan elok menemani kami selama perjalanan.

Hingga tiba saatnya kami sampai di kawasan Kalibawang dan bertemu dengan Ki Roni Sodewo bersama beberapa pengikutnya. Ki Roni merupakan salah seorang keturunan Pangeran Diponegoro. Kali ini, ia bersama timnya akan memandu kami menapak tilasi tempat-tempat bersejarah di kawasan Kulonprogo. Sesuai dengan domisili beliau, Kulonprogo.
Makam Nyi Ageng Serang
Tujuan pertama kami adalah Makam Nyi Ageng Serang. Saya lupa-lupa ingat kalau beberapa waktu sebelumnya juga pernah berkunjung ke tempat serupa di Pati. Tapi setelah saya konfirmasi, yang di Pati ternyata Makam Nyi Ageng Ngerang. Nyi Ageng Serang sendiri merupakan salah seorang istri Raja Kraton Jogjakarta yang kala itu berpisah dengan sang Raja. Meski berpisah, namun kehidupan tetap berlangsung dengan baik. Pada waktu masa perang Jawa (Java Oorlog) sekitar 1825-1830, Nyi Ageng Serang merupakan salah satu pendukung Pangeran Diponegoro.
Ki Roni Sodewo memberikan penjelasan

Ia bersama para pengikutnya menjadikan wilayah Kalibawang, Kulonprogo dan sekitarnya sebagai wilayah pertahanan sekaligus lokasi pengaturan strategi. Dalam salah satu kisah disebutkan, bahwa ada hal unik yang dilakukan Nyi Ageng saat berkamuflase. Jaman dahulu tentu belum ada baju doreng, sehingga kamuflase yang dilakukan adalah dengan membekali prajuritnya dengan daun talas. Dengan daun talas tersebut, maka ketika ada pasukan musuh lewat, daun talas tersebut bisa digunakan sebagai tameng secara bergerombol sehingga seakan-akan mereka adalah sebuah kumpulan tanaman talas.

Nyi Ageng Serang sendiri, kini diangkat menjadi pahlawan nasional dan menjadi ikon Kabupaten Kulonprogo. Yang membuat saya mengangguk adalah ingat bahwa di salah satu pusat kota Wates, ada patung perempuan berkuda. Nah itu dia patung Nyi Ageng Serang. Tidak itu saja, wacana pemerintah DIY untuk membangun bandara, jika memang jadi dibangun di Kulonprogo, maka akan dinamai Bandara Nyi Ageng Serang.

**
Terletak tidak jauh dari perempatan Dekso, ada sebuah kompleks makam yang bangunannya runtuh kala gempa Jogja silam. Bangunan itu berukuran sekitar 6 x 15 meter persegi. Ada sekitar 100an nisan berupa batu kecil yang diletakkan secara berjejer. Seperti pada makam Belanda/Ereveld. “Ini adalah makam Laskar Bulkiyo. Pada waktu itu, mereka adalah pasukan Diponegoro yang gugur saat melawan Belanda disebuah sungai dekat sini. Mereka dimakamkan secara massal, dan batu-batu ini hanya untuk menandai tiap-tiap nama” begitu kira-kira penjelasan dari Ki Roni sesaat sebelum kami melakukan doa bersama dipimpin oleh seorang warga setempat.
Makam Laskar Bulkiyo
Di tempat inilah para pejuang Laskar Bulkiyo gugur

Kami selanjutnya memacu motor menuju kawasan Goa Sriti dan Goa Upas. Ada penunjuk jalan pada sisi jalan raya sehingga memudahkan pengunjung. Tapi, harus ingat. Perjalanan menuju goa ini sangat terjal. Bahkan motor matic, tidak dianjurkan dipakai untuk menaiki tanjakan. Salah seorang peserta bahkan terjatuh karena kurang konsentrasi. Untungnya, tidak terjadi sesuatu yang fatal.
Panorama sekitar Goa Upas, Goa Sriti

Titik awal trekking kedua goa ini sama. Bedanya, Goa Upas menurun, dan Goa Sriti, menanjak. Motor diparkir disitu dan kami langsung menuju ke Goa Upas. Menuruni bukit kapur, serta membelah hutan jati, dengan jalan setapak yang belum di kondisikan adalah tantangan tersendiri. Kira-kira ya kami turun sekitar 700-800 meter. Sesampainya di bibir goa, kami harus bergantian per sepuluh orang untuk mendengarkan penjelasan dari Ki Roni. Jalan menuju ke mulut goa sangat sempit hanya bisa dilalui satu orang saja. Juga, banyak tanaman rerumputan yang akan merepotkan bila dilalui banyak orang. 
Trek menurun menuju Goa Upas
Suasan Goa Upas

Kondisi goa saat ini sudah rubuh.  Pada masa kejayaan goa ini, digunakan oleh Pangeran Diponegoro untuk bertapa/bermeditasi. Didepan goa, terdapat kolam yang kini sudah tidak berair lagi. Air itu berfungsi untuk minum dan juga berwudhu. Menurut Ki Roni, pada babad yang ditulis oleh Diponegoro, goa itu pada waktu dulu mampu menampung 3-4 orang. Sedangkan kini hanya tersisa sebagian saja karena runtuh mungkin karena proses alam. Sebagai informasi tambahan, goa ini baru beberapa waktu belakangan ditemukan. Sehingga jalur untuk menuju lokasi juga masih bersanding dengan semak belukar.

Sedangkan Goa Sriti, merupakan goa besar yang kini sudah dikembangkan oleh pemerintah setempat. Jalur trekking yang sudah tertata, juga beberapa fasilitas sudah disediakan seperti kursi tunggu, tong sampah, dan penunjuk. Goa Sriti merupakan goa dengan luas sekitar tiga kali lapangan basket. Cukup luas. Didalamnya ada stalagtit/stalagmit aktif yang memendarkan kristal hingga kini. Pada bagian dalam, ada salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat penobatan Pangeran Diponegoro. Kondisi bagian dalam goa, ada yang berlumpur. Dan salah satu lorong goa hingga kini masih misterius karena belum pernah ada yang berhasil menyusur hingga ujungnya.
Salah satu sisi Goa Sriti

**
Dari lokasi Goa Sriti, kami kemudian meluncur ke Dusun Beteng, Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh. Perjalanannya lumayan jauh membutuhkan waktu kurang lebih sekitar setengah jam. Sesampainya di Beteng, kami disambut masyarakat setempat dengan sangat meriah. Tidak saya duga, sambutan meriah tersebut berupa disiapkannya tenda khusus, dengan beratus kursi, serta sambutan resmi dari Dukuh, hingga Kepala Desa setempat. Selain itu, juga disajikan aneka ragam makanan tradisional diantaranya geblek, rebus pisang, rebus kacang, gorengan, dan lain sebagainya. Alhamdulillah. Perut terasa lapar dan obatnya tersedia melimpah ruah.
Sambutan di Dusun Beteng
Amunisi tambahan dari Dusun Beteng

Selesai sambutan-sambutan resmi, kami kemudian memilih untuk menunaikan shalat jamak dhuhur dan ashar di musholla setempat. Baru kemudian, dari sana kami harus menyusur menuruni bukit untuk sampai pada sebuah lembah. Lokasi itu berupa hutan dan disebut dengan nama Alas Sidokampir. Rupa-rupanya, setelah susah payah menjejakkan kaki sekitar dua puluh menit, kami sampai dilokasi tujuan.

Trekking menurun menuju lembah Alas Sidokampir
Disana ada beberapa titik petilasan sang Pangeran diantaranya, batu bekas tempat semedi, batu bekas tempat beristirahat, monumen (kijing), dan juga batu tempat bekas shalat. Ditempat itu, kondisi lembab. Dingin dan suara gemiricik air menambah damai. Menurut penuturan warga setempat, pada malam-malam tertentu dibulan Muharaam/Suro dalam penanggalan Jawa, diadakan doa bersama untuk mengenang perjuangan Diponegoro. Sebuah kearifan lokal yang begitu arif dan begitu lokal dan patut untuk dilestarikan. :D
Batu bekas tempat istirahat Diponegoro (untuk telentang)
Batu bekas tempat shalat Diponegoro
Tapi kedamaian itu langsung sirna kala saya menyadari saya harus kembali ke atas untuk pulang. Tampaknya kondisi saya tidak begitu fit sehingga saya merasakan keringat dingin tanda-tanda orang masuk angin. Saya pun disemangati rekan saya, Gusta dengan kata-katanya “break is for the week!” hingga sampai diatas.

Sampai dilokasi tenda, kami disuguh dengan makan sore gratis. Tetapi tampaknya saya benar-benar sudah down. Akhirnya saya memilih memakan beberapa snack dan meminum air panas dan langsung istirahat. Alhamdulillah, saat acara penutupan yang dilengkapi dengan pembagian doorprice, saya berangsur sehat kembali.

**
Acara jelajah kali ini merupakan acara terlama yang saya ikuti bersama KTM. Terhitung sejak pukul 6,00 saya meninggalkan rumah, hingga pukul 16,30an acara baru selesai. Selesai acara, saya segera menggeber motor melewati jalan yang sama dengan pemandangan gelap dan suasana yang asing hingga Muntilan. Sampai rumah, pukul 18,20. Dan pukul 20,30 saya mengendarai motor lagi ke Ungaran. :’)


Penutupan di Dusun Beteng

Read More..

Saturday, July 4, 2015

MMM Indonesia Restart 2015

Waktu itu, saya kaget ketika tiba-tiba beberapa stasiun TV menayangkan sebuah iklan aneh dengan slogannya “ini baru awal, lihat saja nanti” setelah beberapa kali menjumpai iklan tersebut, saya baru sadar kalau sebenarnya itu iklan MMM Indonesia. MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) yang di Indonesia dibuat menjadi kependekan dari Manusia Membantu Manusia.

Saya langsung penasaran. Bukan, saya bukan penggila bisnis online (BO). Saya juga bukan penasaran untuk mengikutinya. Saya penasaran karena sepanjang yang saya tahu, bisnis semacam itu bahkan sebenarnya sudah banyak ada di Indonesia. Sebutlah dulu ada PC/Profit Clicking. Alhamdulillah, saya termasuk yang tidak tertarik untuk ikut kegiatan seperti itu. Bagi saya, BO seperti itu tidak akan membawa berkah. Dan menurut saya, sarat unsur perjudian dan pembodohan.

Sekali lagi, saya penasaran waktu itu, yang ada dalam pikiran saya adalah bahwa setahu saya MMM Indonesia pernah hadir sejak tahun 2011/2012 dan selama itu pula sudah mengalami dua kali scam / restart. Restart tersebut berarti bekunya uang para member/partisipan untuk waktu yang tidak diketahui, dan entah apakah para partisipan bisa mengambil uangnya kembali atau tidak.

Dalam sistem MMM, menggunakan sistem Ponzhi Scheme alias sistem keuangan piramida. Kalau belum paham apa itu sistem Ponzhi, silakan googling. Dalam sistem ini, ketika sistem dibuat, maka orang-orang yang paling awal mengikuti sistem yang akan diuntungkan dengan menjadi manager. Manager tersebut bisa mendapatkan bonus dari uang partisipan baru yang mendaftar. Dari sini sudah jelas, jika suatu saat tidak ada lagi member baru yang mendaftar, otomatis sistem akan stuck alias berhenti. Dan yang terakhir menjadi member, mana mungkin dia akan mendapatkan uangnya kembali?

Saat itu anggaplah sekitar bulan April 2015, ketika iklan MMM Indonesia booming di TV, dan bahkan masuk ke harian Jawa Pos. Saya nggak habis pikir. Bisnis kotor ini kenapa sampai di iklankan? Saya pun menjadi tambah penasaran. Berdasarkan beberapa artikel yangditulis oleh salah satunya Alan Budiman, maka saya setuju dengan beliau dengan artikelnya. Bahkan sejak saat itu sempat diadakan semacam tanya jawab live show di Kompas TV yang hasilnya, jelas kubu MMM yang saat itu diwakili Firdaus Bawazier, tersudut.

Mengetahui semua itu, saya jadi khawatir. Khawatir karena saya yakin akan banyak partisipan yang baru akan mendaftar karena diiming-imingi bonus 30 % jika member baru menyetorkan uangnya di MMM. Dalam komunitas MMM, setor uang disebut dengan Memberi bantuan alias Provide Help (PH). Saat member tersebut PH di sistem, maka sistem akan otomatis mengacak, siapa saja member lain yang akan menerima PH nya. Anggaplah member tersebut PH sebesar 10 Juta, maka bisa jadi 5 Juta masuk ke rekening A, 2 Juta masuk rekening B dan 3 Juta masuk rekening C. Semua itu acak diacak oleh sistem yang dipegang penuh oleh kendali Sergey Mavrodi. Sang pembuat sistem dari Rusia. (Jika anda ingin mengetahui rekam jejak Sergey Mavrodi, yang pernah masuk penjara di Rusia, silakan googling sendiri)

Setelah member tersebut PH, maka setelah menunggu satu bulan dia berhak meminta bantuan alias Get Help (GH). Pada saat GH tersebut, sistem akan mencarikan ‘jodoh’ yang akan men-transferi sebanyak total 10 Juta + ‘keuntungan’ 3 juta. Sampai disini, jelas sekali jika orang tidak jeli dan hanya kepincut iming-iming saja, sudah barang tentu akan mudah sekali ikut bisnis ini. Meskipun, para pengurus (top leader) selalu memberitahu bahwa MMM bukan bisnis. Tapi saya yakin, banyak orang Indonesia menganggap MMM sebagai bisnis yang akan sangat menguntungkan.

Lalu, bagaimana partisipan bisa rugi, bila sistem menjanjikan untung 30 % ?
Ya, sistem MMM ini bukanlah pemegang bisnis tertentu dalam dunia nyata. Semuanya hanya permainan perputaran uang saja. Ketika ada member baru mendaftar dan melakukan PH, uang PH tersebut akan dimasukkan ke dalam sistem sebagai uang yang akan di GH oleh partisipan yang mendaftar sebelumnya. Terbayang, MMM harus mendapatkan banyak member untuk menutup uang GH partisipan terdahulu. Ditambah lagi, mata uang (mavro) para partisipan lama yang beku akibat Restart 1 dan Restart 2 dijanjikan akan cair, jika partisipan bisa tetap PH, dan merekrut member.

Sampai disini, sudah sangat jelas. Jika sudah tidak ada lagi partisipan baru mendaftar, lalu dari mana uang GH partisipan lama berasal? Ditambah lagi, sistem tentu sangat berat ketika harus membayar bonus manager, juga diindikasikan para Top Leader bisa GH tanpa PH alias (maaf) merampok uang partisipan. Belum cukup itu saja. MMM Indonesia dibawah komando Firdaus Bawazier dan para Top Leader, sesuai dengan arahan Sergey Mavrodi, membuat iklan di TV dan surat kabar yang tentu menyedot dana miliaran. Dari mana uang itu berasal, kalau anda ingin tahu? Dari dana partisipan yang PH! Dan semua itu dilakukan tanpa persetujuan partisipan!

Sejak saat iklan itu tayang, dunia Indonesia meski tidak terlalu ramai, sempat dihebohkan dengan pro kontra penayangan iklan tersebut. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan merekomendasikan kepada Kementerian Komunikasi Informasi untuk memblokir situs MMM. Bukan tanpa alasan, karena melihat pengalaman Restart 1 dan 2, banyak ‘korban’ partisipan yang kehilangan uangnya. Mereka yang dijanjikan mendapatkan untung 30 %, tidak mendapatkan uang seperti yang diharapkan. Bahkan saat mereka mulai panik dan membutuhkan uang tersebut, mereka tetap disuruh PH oleh para Top Leader. Ketika uang mereka telah habis untuk PH, giliran GH, mereka tidak mendapatkan ‘jodoh’ kalaupun mendapatkan jodoh, akun tersebut akun abal-abal alias zonk. Sehingga GH mereka tidak cair. Pada saat seperti itu partisipan panik dan tidak mungkin ada yang PH lagi karena GH mereka juga belum cair. Ketika kondisi seperti itu, Sergey Mavrodi dengan mudahnya menyatakan Restart! Sehingga GH para partisipan akan beku sementara (saya rasa selamanya) karena uang mereka sudah disedot oleh Sergey dan kroco-kroconya, bahkan kemungkinan besar oleh para pengurus petinggi MMM di Indonesia, sementara yang ada pada akun mereka hanyalah angka-angka yang tidak bisa dicairkan. Miris!

Saya bangga menjadi negatron. Melalui tulisan ini saya menyatakan prihatin dan turut berduka kepada partisipan yang sistemnya Restart per 3 Juli 2015 kemarin. Banyak partisipan yang kecewa dan putus asa karena beberapa dari mereka adalah pemain lama yang mengharapkan mavro R1 dan R2 cair, tetapi malah R3 sehingga sudah barang tentu kerugian mereka sangat banyak. Selain itu, para pemain baru juga banyak yang kecewa karena mereka menunggu GH bisa cair untuk digunakan sebagai keperluan lebaran, eh ternyata malah Restart. Pembodohan? Iya.

Saya bisa menulis sebanyak ini bukan tanpa dasar. Saya me’mata-mata’i pergerakan MMM Indonesia dari Page Facebook Humas MMM Indonesia, Indonesia-MMM.net, dan juga satu akun Top Leader yang bernama Syafieq Bilfagih. Bukan gimana-gimana saya memata-matai MMM Indonesia. Saya hanya penasaran, kapan akan restart lagi? Dan kenyataannya kemarin habis Restart (lagi). Terus terang, saya tidak benci dengan mas Syafieq. Dia pandai bermain kata-kata, menjanjikan kebangkitan MMM, menegaskan pernyataan Sergey bahwa tidak mungkin ada Restart, dan lain-lainnya yang membuat partisipan merasa ‘aman’ bermain di MMM. Memang, sepengetahuan saya, MMM tidak memberikan jaminan apapun. Tetapi, Mas Syafieq terus saja merayu kepada para partisipan untuk menumpuk PH. Bahkan Partisipan yang belum berhasil GH pun dirayu supaya PH lagi dengan janji bahwa sistem akan kembali normal dan GH bisa dicairkan oleh partisipan. Tapi nyatanya? Saya tahu, Mas Syafieq hanya kepanjangan tangan dari Sergey Mavrodi. Tetapi yang saya tahu juga, mas Syafieq juga tidak pernah bisa merealisasikan ide-ide yang membangun dari partisipan. Mas Syafieq selalu bilang bahwa kontrol sistem sepenuhnya ada pada Sergey Mavrodi. Alias, dalam istilah lain, Mas Syafieq sudah tidak bisa apa-apa dan hanya menuruti perintah Sergey Mavrodi saja. Jika mas Syafieq keberatan dengan pernyataan saya, silakan dikonfirmasi.

Perkembangan MMM Indonesia April – Juli 2015
1)    Sekitar bulan April, tayanglah iklan MMM di beberapa TV swasta dan koran. Pro kontra bermunculan.
2)    Sekitar akhir April, diadakan talkshow bersama Firdaus Bawazier dan Alan Budiman di kompas TV. Alan Budiman adalah salah satu kompasianer yang aktif memberitakan bahwa MMM berpotensi merugikan masyarakat.
3)    Masih sekitar akhir April, pro kontra Iklan menguat. Banyak partisipan mulai kecewa karena sistem menjadi tidak stabil. PH dan GH tidak lancar. Partisipan menuding, iklan-lah penyebabnya. Firdaus Bawazier dan beberapa timnya melakukan audit dan ‘menurut mereka’ semua aman dan tidak ada masalah. Disini, anehnya audit dilakukan oleh internal mereka. Bukan audit independent.
4)    Awal Mei, OJK menyatakan bahwa MMM berpotensi merugikan masyarakat. beberapa situs MMM diblokir. Tetapi masih bisa diakses oleh partisipan melalui web proxy, dan kemudahan lain menggunakan browser tertentu.
5)    Para petinggi MMM Indonesia menyatakan ketidak stabilan sistem dikarenakan oleh sikap Pemerintah (OJK) yang memblokir situs mereka. Padahal mereka masih bisa bertransaksi karena masih memungkinkan untuk login ke sistem.
6)    Beberapa petinggi MMM membentuk FKMI (Forum Komunikasi Mavrodian Indonesia). Diikuti dengan perintah membentuk DPC / Perwakilan cabang di wilayah2 di Indonesia. Mereka pada Top Leader menyatakan kepada partisipan bahwa mereka datang ke kantor OJK untuk meminta klarifikasi tentang pembukaan situs yang diblokir. Dalam hal ini, jika dilihat dari aktivitas mereka di Facebook, mereka hanya foto-foto saja di OJK.
7)    Sekitar awal Mei, MMM membuat konferensi pers di Kantor Pusat Surabaya Jl. A. Yani. Kepada media, mereka menyatakan kembali bahwa, tidak ada jaminan bergabung dengan MMM. Dan bahwa untung 30 % hanya strategi pemasaran saja.
8)    Akunt facebook Firdaus Bawazier berhenti mengupdate status (hingga hari ini, 4 Juli 2015). Entah kemana? Mungkin dia sudah kenyang dengan uang sisa iklan.
9)    MMM Indonesia menyatakan Slow Mode untuk mavro 30 % dan membuka program 100 %. Saya yakin bahwa kondisi rasio PH dan GH tidak seimbang. Lebih banyak orang meminta bantuan (GH) ketimbang orang yang membantu (PH).
10) Sekitar bulan Juni. Mavro 100 % mulai tidak stabil. Mulai banyak akun palsu bermunculan. Disini terlihat aneh. Dari page Humas MMM dan Indonesia-MMM.net, partisipan banyak memberikan saran yang membangun, tapi tidak pernah dijalankan oleh MMM. Dalam hal ini Sergey Mavrody. Hal ini berujung pada banyaknya akun palsu sehingga lagi-lagi, GH partisipan banyak (mungkin sebagian besar) tidak cair.
11) Petinggi FKMI, menjanjikan akan ada sebuah acara Panel Khusus dengan Pemerintah (OJK, Kemkominfo). Dalam press release mereka, dinyatakan bahwa dalam panel tersebut OJK tidak hadir. Padahal dalam pantauan saya pribadi, OJK dan Kominfo pada hari tersebut tidak ada agenda bertemu dengan OJK. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Mas Syafieq bahwa didalam ruangan panel, tidak diperbolehkan mengambil gambar. Saya pribadi, menduga, bahwa ini hanya akal-akalan FKMI untuk menenangkan partisipan. Padahal kenyataannya, panel tersebut tidak pernah ada.
12) Akhir Juni, mavro 100 % kebanjiran akun zonk. Para partisipan menjerit karena tidak bisa GH. Padahal sudah mendekati lebaran.
13) Sergey mengumumkan dalam news nya bahwa, agenda pertemuan dengan pemerintah sia-sia. Dia menginginkan Pemerintah merestui keberadaan MMM di Indonesia. Hal ini jelas tidak mungkin. Sergey menjanjikan pada tanggal 1 Juli Slow Mode akan diakhiri
14) 1 Juli, slow mode diakhiri dan memasuki Normal Mode. Apa yang terjadi? Tetap saja partisipan tidak bisa mencairkan GH karena banyak akun zonk. Baik itu di mavro 30 maupun 100. Partisipan banyak menyumbang saran untuk membangun seperti ; menutup jalur registrasi online, pemberlakuan DP, pemberlakuan waktu tenggang yang diperpendek, pembersihan akun zonk secara cepat. Kenyatannya, saran-saran itu tidak pernah digubris oleh Sergey.
15) 3 Juli. MMM Indonesia dinyatakan Restart (lagi). Banyak pemain kecewa.

Kini ideologi yang digembor-gemborkan, bahwa bulan ini anda membantu, bulan depan anda dibantu, tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah bulan ini anda membantu, bulan depan anda membantu. Jangan pernah meminta bantuan.

Lewat tulisan ini, saya ingin mengingatkan kepada masyarakat Indonesia secara luas. Bahwa MMM dan Bisnis Online apapun itu namanya, sangatlah berbahaya dan berpotensi merugikan. Selain itu, model sistem keuangan seperti itu juga tidak dibenarkan dalam agama Islam karena memuat unsur ‘pembohongan’, pembodohan, dan mengajak umat untuk bermalas-malas. Sudah cukup MMM ada di Indonesia. Kalaupun ada dan berkembang lagi, semoga masyarakat tidak tergiur untuk mengikutinya.

Salam


Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...