Kejadian berawal sekitar pukul 12 siang, setelah hujan dengan intensitas sedang, tiba tiba terjadi aliran banjir lahar dingin yang sangat besar. Saking besarnya, jembatan kali Pabelan yang berada pada jalur Magelang - Yogyakarta Km. 13 hampir hampir jebol karena pondasi tergerus air hingga menimbulkan getaran yang dirasakan penduduk sekitar seperti gempa. Banjir kali ini begitu besar hingga hampir meluap ke Jembatan, sehingga satu lajur jembatan dari dua jembatan terpaksa ditutup selama 2 jam oleh Satlantas Polres Magelang dari pukul 13.00-15.00, kemacetan pun tak terelakkan, kemacetan dari arah Muntilan sampai 5 km lebih.
Bersamaan dengan itu, jalur alternatif melalui Mendut pun tak bisa digunakan karena Jembatan Srowol yang juga sama memotong Kali Pabelan di sebelah selatan juga ambles sekitar 2 meter akibat tidak bisa menahan material lahar yang sebagian berupa batu batu, pasir, dan pepohonan yang hanyut terbawa air.
Hingga pukul 17.00, di kawasan jembatan Pabelan masih cukup ramai. Hal ini dikarenakan penduduk dan pengguna jalan yang ingin melihat langsung situasi Kali Pabelan yang sudah agak mereda setelah dilalui lahar dingin Gunung Merapi. Sehingga terjadi kemacetan yang cukup mengganggu perjalanan. Terlihat pula saat itu Wabup Magelang, Zainal Arifin yang meninjau langsung di jembatan kali Pabelan.
Banjir kali ini begitu besar sehingga merusakkan tiga buah jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Magelang, yakni Jembatan Gondowangi, Kecamatan Sawangan, Jembatan Kojor, ds. Gunung Lemah, Mungkid, dan Jembatan Srowol, di Muntilan Selatan.
(Hamid, dikutip dari Suara Merdeka, edisi Kamis, 2 Desember 2010 dengan beberapa perubahan)
Berikut ini adalah foto yang saya ambil pada sekitar pukul 17.00 setelah banjir sudah mereda






Kali Pabelan terletak sekitar 100 meter dari rumah saya, dan ini adalah beberapa dokumentasi yang saya ambil pagi hari tanggal 2 Desember 2010, pukul 06.00 pasca banjir lahar dingin.








No comments:
Post a Comment