

Budi Sudirman, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Muntilan-Salam Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Jateng mengatakan jembatan yang putus dibangun tahun 1960-an dengan panjang 36 meter. Jembatan hanyut separo dan kini hanya tersisa setengahnya sepanjang 18 meter.
Lalu lintas untuk dan dari Yogyakarta dialihkan melalui Borobudur - Kalibawang dan juga jalur Purworejo - Jogja sehingga menambah jarak tempuh berpuluh puluh kilometer.
hingga pagi tadi masih terjadi kemacetan karena lalu lintas yang sebelumnya menggunakan dua jembatan masing masing satu arah kini harus memakai satu jembatan baru yang dibangun bersebelahan pada tahun 2006. Warga sekitar pun banyak yang berbondong bondong untuk melihat secara langsung bekas jembatan yang runtuh ini.


Bangkai jembatan sendiri kini berada sekitar 1 km dari posisi jembatan dan sepertinya menjadi bahan rebutan masyarakat untuk diambili besi bajanya.
Setelah merapi meletus, sudah beberapa buah jembatan ambrol yaitu Jembatan Srowol, Jembatan Tlatar, Jembatan Kojor, dan Jembatan Pabelan ini yang berada di jalur utama propinsi.
dari pihak Bina Marga menyatakan akan meminjam jembatan sementara milik KODAM IV Diponegoro (Jembatan Bailley) yang bisa membentang 50 meter tanpa penyangga. Harga sewa 700Juta per tahun.
Hamid - dengan adaptasi dari suara merdeka & detiknews
(foto foto diambil dari salafiyunpad.wordpress.com dua foto lain diambil dari google - Kamera saya sedang dibawa sang pacar T.T )
Sekarang Keadaan ny gmna mas?????????
ReplyDeletesubhanallah kuasa Allah begitu Maha Besar
@ Monna
ReplyDeleteSekarang masih ada satu jembatan, bisa lewat motor, sepeda, pejalan kaki, dan mobil dengan tonase tidak lebih dari 2 ton. Truk dan bus blm boleh...
terimakasih sudah mampir di blog saya :D