Monday, July 25, 2011

Ungaran Tempo Dulu


Perjalanan ini sebenarnya telah terlaksana bulan Februari 2011 lalu. Namun karena satu dua hal, saya selalu lupa untuk menge post nya, anyway, enjoy it :

Hari Senin, tanggal 7 Februari 2011.

Hari itu saya berencana mengunjungi beberapa gedung atau bangunan tua yang ada di seputar Kota Ungaran.

Saya take off dari Unnes sekitar pukul 9 pagi, tujuan pertama saya adalah sebuah gedung tua yang selama ini hanya saya lihat setiap melewati Jl. Gatot Soebroto, Ungaran. Adalah sebuah bangunan dengan arsitektur Belanda yang masih tersisa, terletak sebelah lapangan dan terlihat jelas dari jalan raya Semarang – Ungaran.


Sebuah bangunan tua yang horror. Kondisinya tidak begitu terawat. Dan terasa sekali aroma kotoran kelelawar yang cukup menyengat. Di sebelah selatan rumah tampak tulisan “1916_ENDE_DESESPEREERT_NIMMER_1919” entah apa maksud dari tulisan yang sudah mulai lumutan tersebut. Kemungkinan bangunan ini dibangun pada tahun 1916-1919. Dibeberapa sudut bangunan ini ada motif patung kepala singa yang seakan akan menampikan bahwa bangunan ini adalah bangunan elit pada masanya dahulu.

Rasa penasaran makin menyelimuti hati saya sehingga saya mencari barangkali ada orang yang tinggal disekeliling bangunan ini. Di sebelah timur laut bangunan ini teronggok dua unit mobil kuno bekas. Lalu ternyata sisi utara bangunan ini memiliki desain yang bagus. Dengan sebuah balkon di lantai II. Beberapa saat selanjutnya akhirnya kami bertemu dengan salah seorang bapak dengan celana pendek dan kaos oblong warna putih. Beliau sedang mengangkati jemuran. Ada kurang lebih 5 rumah di sekitar bangunan ini.
Adalah Pak Raswan, yang meninggali bangunan ini sejak sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak informasi yang bisa saya dapatkan dari beliau karena beliau juga hanya meninggali bangunan ini setelah beliau pension dari TNI. Pak Raswan meninggali bangunan lantai 1 di sebelah utara.

Untuk lantai II, katanya sudah tidak memungkinkan lagi untuk di tinggali. Karena sudah rapuh. Pak Raswan mengaku sudah terbiasa dengan aroma kotoran kelelawar yang bila pada musim kemarau ternyata banyak dicari orang untuk pupuk ini.

Pak Raswan mengunkap bahwa bangunan ini setahu beliau adalah rumah tinggal seorang pejabat pada masa pemerintahan Belanda. Namun berdasar beberapa referensi di internet, sempat juga ada kabar bahwa bangunan ini adalah bekas rumah sakit. Rumah ini juga pernah dibuat untuk shoting film Rumah Hantu, tambah pak Raswan.

Puas berbincang bincang dengan Pak Raswan, saya menyempatkan shalat dhuhur di salah satu bagian gedung ini yang diberitahu pak Raswan bahwa sekarang dimanfaatkan sebagai musholla. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Benteng Willem II.
Sebuah banguan benteng peninggalan belanda yang ada di Jl. Diponegoro, tepatnya di seberang Kantor Bupati Semarang. Sebuah benteng yang berdiri kokoh. Kondisi pada umumnya cukup menyedihkan. Dengan atap yang hampir runtuh dan beberapa bagian bangunan yang lumutan bahkan retak, serta ditumbuhi ilalang. Ironis sekali. Diatas gerbang utama ada tulisan MDCCL XXXVI. yang berarti Fort Willem II / Fort Oenarang ini di bangun pada tahun 1786. 
Benteng ini adalah satu satunya benteng yang ada di Ungaran. Menurut masyarakat sekitar, benteng ini sering disebut benteng Willem II. Karena benteng Willem I adalah benteng yang ada di Ambarawa. Namun, berdasar literature yang ada di Belanda, nama asli Benteng ini adalah Benteng Oenarang. Benteng ini memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Pada masa perpindahan kekuasaan dari Belanda ke Inggris, benteng ini merupakan benteng pertahanan terakhir sebelum akhirnya Belanda secara resmi menyerahkan kekuasaan pulau Jawa kepada Inggris. Lalu pada masa perang pra kemerdekaan, benteng ini adalah markas dan tempat singgah Pangeran Diponegoro dalam mengatur strategi perang di wilayah Semarang.


Kami cukup penasaran dengan bagian dalam benteng. Namun sayang sekali hanya bisa diintip dari lobang dipintu. Bahkan kami menyempatkan ke belakang namun juga tidak bisa masuk ke kompleks benteng ini.
Saat ini, kepemilikan benteng ini adalah dari POLRI. Dan sekarang sedang diadakan rehabilitasi benteng untuk menjaga bangunan cagar budaya ini.

Setelah cukup mengunjungi benteng ini,saya menuju ke daerah di seberang SMA 1 Ungaran. Sebuah bangunan yang dipagari seng ini cukup mengundang perhatian saya. Tidak banyak yang tahu akan sejarah bangunan yang saat ini tidak dirawat tersebut. Dibiarkan dimakan usia. Setelah Tanya dengan seseorang, kami bisa memasuki melewati dekat pom bensin. Ternyata disitu ada satu bangunan tua yang lebih kecil yang saat ini digunakan untuk kantor PT Sido Muncul. Kami meminta ijin untuk memotret bangunan yang sangat menyedihkan ini. Gedung ini bertuliskan 1910. Mungkin gedung ini dibangun pada tahun 1910. Melihat dari gaya bangunannya yang relative simetris dan menghadap ke jalan, kemungkinan menurut saya, bangunan ini adalah bekas kantor pemerintahan. Namun dari beberapa info yang saya dapat kemudian hari di daerah Ungaran, kawasan ini dulunya adalah kawasan militer PHB. Saya juga kurang tahu maksudnya apa.
Masuk ke bangunan ini, yang didapat hanyalah sebuah ruang kosong dengan ubin pecah pecah dan tembok yang tercoret coret. Dan kaca kaca jendela juga telah pecah. Sangat menyedihkan!
Daerah seputar SMA 1 Ungaran, sampai SMP 1 Ungaran, dapat dijumpai banyak sekali rumah tua dengan arsitektur belanda. Bahkan SMP 1 Ungaran sendiri, sampai sekarang masih terlihat sekali nuansa belandanya.


Ket : Benteng Willem II saat ini sudah selesai proses renovasi, jangan lewatkan posting saya selanjutnya dengan Fort Willem II after renovation!

update September 2015 disini

54 comments:

  1. saya adalah orang ungaran asli,sebagai informasi tambahan.gedung belanda yang didepan markas tentara kebonpolo itu namanya gedong kuning.dulu ditinggali pejabat militer belanda.dan gedung yg didepan sma1 ungaran s/d th 90 masih digunakan ABRI (waktu itu ) sebagai asrama tentara dari kesatuan KORSIK/Korps Musik militer..dan rumah-rumah kolonial diaekitar SMA 1 ungaran ,ada yg sudah hancur ...sayang sekali.Gedung didepan SMA 1 ungaran dulu dikenal dg nama PHB dari data sejarah dulu merupakan asrama militer jaman kolonial sedangkan SMP 1 ungaran yg masih terawat..itu dulu merupakan rumah sakit militer jaman kolonial. Benteng willem yg didepan kantor kabupaten s/d th 80 msh digunakan sbg asrama polisi tetapi th 90 an sudah dikosongkan sebagai cagar budaya tetapi kok ndak dirawat oleh pemerintah.padahal benteng willem yg di ungara dan yg di ambarawa (benteng pendem) merupakan benteng yg dibangun untuk jaman cultur stelsel dan di gunakan untuk menahan serangan pasukan diponegoro..
    Kalau mau lebih teliti lg...dilereng gunung ungaran yg sisi ungaran didaerah namanya keji dan gebugan....masih didapati orang2 kturunan belanda.bisa dilihat dr fisiknya..tetapi .dulu mereka adalah keturunan dari belanda2 yg mengelola perkebunan di lereng gunung ungaran.dan perkebunannya msh ada sampai sekarang...
    jaman telah berubah...sayang sekali pemerintah dan masyarakat ungaran kurang perhatian terhadap situs sejarah tsb.padahal kalau mau dikelola secara serius...bisa mendatangkan turis dr eropa yg tidak sedikit........semoga ada komunitas masyarakat ungaran yg mau perduli !!!!
    - Ricky sekarang tinggal di Jogja -

    ReplyDelete
  2. @jogjalink :
    terimakasih atas tambahan informasinya..
    oya, ricky ungarannya dimana aslinya?

    saya orang magelang tinggal di ungaran sekarang.. dan merasa prihatin atas ketidakterurusnya bangunan2 tua tersebut.. saya juga kebetulan aktif di komunitas kota toea magelang..

    ReplyDelete
  3. Yah, sayang sekali PHB kok ndak dirawat, dulu waktu masih di kelas sma 1, tiap pagi bisa dengar bapak2 main musik di gedung utamannya, yang ada tulisannya 1910 itu, sayang banget...., sejarah bangunan tua sepertinya sengaja mulai digerus dan disingkirkan, menjadi baangunan baru...,
    Yng gedung kuning itu juga eman2 banget, coba kalo direnov, bisa buat foto2 pasti, dan yang pasti tidak akan menyeramkan lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lha dulu ini tempat ayah saya main bulu tangkis, dan tempat bermain saya semasa tinggal di ungaran๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

      Delete
  4. @ atas :

    iya mas/ mbak.. saya juga merasa prihatin sekali dengan bangunan2 tua di ungaran yang tidak pernah di pedulikan...

    coba lain waktu saya tak coba main2 ke disbudpar kab semarang.. tanya tanya...

    ReplyDelete
  5. mantap liputan bangunan tuanya mas,jadi tertarik ke sana

    ReplyDelete
  6. @rumputilalang : betul mas, sekarang yang benteng willem II udah bagus banget loh

    ReplyDelete
  7. wah, ulasan yang menarik! setiap melewati Ungaran (menuju Jogja dari Semarang), saya selalu melihat bangunan tua (yang diceritakan pertama dalam tulisan ini) dan selalu kagum dengan arsitektur bangunannya... memendam rasa penasaran juga mengenai kisah penghuni yang dulu meninggalinya... karena jujur saja, rumah tersebut tergolong besar dan wah untuk daerah yang agak melipir dari pusat kota Semarang... saya sempat mengira, yang tinggal di situ pastilah noni Belanda nan tajir, sebagai rumah peristirahatan :D
    makasih untuk ulasannya... setidaknya rasa penasaran saya sekarang sedikit berkurang :)

    ReplyDelete
  8. @Amel
    Terimakasih atas kunjungannya. Sebagai informasi, gedung itu sejak jaman belanda cat nya kuning dan tidak pudar sampai sekarang. Lapangan di depan rumah itu dan kawasan situ namanya GedongKuning, merujuk pada bangunan tsb. Berdasar informasi, tanahnya statusnya milik KAI, jadi menurut saya itu warisan NIS, sehingga (mungkin) dahulunya itu adalah kediaman/rumah dinas/rumah peristirahatan pejabat NIS (Nederlandsch Indische Spoorwegmaatscapiij)

    :)

    ReplyDelete
  9. Gan, saya orang Ungaran dan rumah saya dekat Willem II. Dulu Pawai pembangunan tiap 18 Agustus dimulai dari Gedung Kuning--> PHB. terus sampai tahun 2000-an PHB masih dihuni, karena temen pernah ada yang tinggal sana cuman habis itu dikosongkan dan katanya mau dijadikan Mall tp smp sekarang tetep mangkrak. Btw saya ijin Download Gambar Gedung kuning ya buat lomba art

    ReplyDelete
  10. @Rius :

    Terimakasih informasinya ;)

    Oke, silakan. Mohon mencantumkan sumbernya ya. Tq

    ReplyDelete
  11. gan ijin pake gambarnya ya buat gambar sampul fb saya , thanks, gambar yg indah ! salam!

    ReplyDelete
  12. Aku tertarik banget sm rumah rumah peninggalan jaman belanda.. dan cerita cerita sejarahnya rumah peninggalan belanda..
    Yg pasti blog mu keren .. klo ada tambahkan lagi bangunan belanda di kota lain yaa hehehe
    Good luck ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke terimakasih atas apresiasinya..

      dilihat2 aja monggo di blog ada beberapa tentang Kota Toea Magelang, Semarang, Ngawi, dan lain lain :D

      trims

      Delete
  13. Sekedar meluruskan kisah sejarahnya benteng williem II Oenarang sekarang merupakan aset POLRI dahulu adalah "Tempat Di Penjarakanya PANGERAN DIPONEGORO Selama 3 hari Sebelum Akhirnya di asingkan ke Makassar" Kebetulan Saya adalah pelaksana proyek pemugaran/Renovasi tahap II tahun 2012 kemaren,..

    ReplyDelete
  14. @Ell Imron :

    Terimakasih atas koreksinya :)

    Salam

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  16. Waaaah ... baru nemu Kisah yg bagus ini. Saya kelahiran Ungaran, rumah saya pas depan SMA 1 Ungaran (tapi rumah sudah dirobohkan, bekas mess tentara KODAM DIPONEGORO) .... gedung PHB di atas dulu adalah tempat saya bermain diwaktu kecil, dalam gedung dulu ada lapangan badmintonnya) ... saya dulu pindah dari Ungaran sekitar tahun 1979, klas 3 SDK Mardirahayu Ungaran), ijin copy foto2nya ya masbro :) ???

    ReplyDelete
  17. @Arsiplan : wah kalau gitu dulu terawat itu mas. Sekarang makin memprihatinkan. Kayaknya nggak dirawat oleh pemda/tentara atau apa. Kayaknya mau jadi hotel/mall tapi konflik kepentingan. :D

    oke terimakasih dengan senang hati.

    Salam

    ReplyDelete
  18. Infonya sgt bermanfaat, jgn lupa sejarah

    ReplyDelete
  19. :v hallo gan , ane dulu salah satu warga Asrama PHB , memang sebetulnya warga udah betah disana namun petinggi yang gila harta tega menjual warisan budaya dari jaman dahulu demi uang , mereka sendiri belum bisa menghancurkan bangunan utama karna , suasana mistis disana sangat hebat , di bangunan utama ruang tengahnya terdapay lapangan badminton kan ? , terus di belakang ada pohon aren kalo gak salah , terus dulu ada yang nyoba nebang pohon tsb , terus meninggal ,cmiiw , udah mayan lupa gan , ane udah 8thn pindah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benul..bener n betul jenengan. Pokoke segala lomba Porseni ya nebeng di Phb, dari upacara, pawai karnaval 17an, pertandingan balbalan smp konser dangdut, grasstrack, layar tancep dsb komplit.
      Skg krn ditutup, akses dari Putatan Sidomulyo (di timur lap.bola) sm ke perum Sebantengan (via sawah :) ) & sebaliknya jd terputus
      Invest jenius: mau bikin mal, hotel, or pabrik (jamu) kali om..

      Delete
  20. pindah kemana gan? pengen ngulik lebih dalam nih :D

    ReplyDelete
  21. Tunggu saja kawan, eks PHB jadi Mal atau Hotel. Titenono2..!!
    Skg disamarke tutup seng, seko sithik2 di(jarke) dibikin lapuk_rusak smp ambruk sndri, ntr g ada lg alasan bgnan situs/cagar budaya krn bekasnya tdk ada. Sebagian gedung sltn SMA 1 & PHB seakan tdk bertuan jg dihuni scr turun temurun bahkan ada yg bisa buat SHM (& jual beli?) spt SPBU & SUPERMARKET. Gimana nih dinas terkait spt Pemda/BPN Kab.Semarang?

    ReplyDelete
  22. pihak terkait tutup mata mas. Boro-boro ngurusin BCB, konsern mengembangkan pertanian, mensejahterakan warga miskin aja masih susah. PAD habis buat nggaji PNS.. Jalan satu-satunya diselamatkan oleh BPCB. Itupun jika ada rekomendasi dari pemkab. Lha pemkabnya yang belum jelas..

    ReplyDelete
  23. Pernah mampir Sejenak ke gedong kuning +-3bln lalu. Itu kunjungn pertamaku.satu kata yg tersimpul. Luarbiasa. Gedung tak terawat pun karismanya luar biasa apalg kl dirawat. Tak terbayangkan keelokanya waktu msie dihuni pemiliknya dl. Ayo warga yg peduli bcb. Bikin komunitas untuk selamatkan gedung ini. Sayang kl tinggal kenangan.kita bikin organisasi atau nebeng yg sdh ada. Ende deseespert nimmer 1916-1919. Akhir perjalanan nimmer. Mungkin nama pemiliknya dl.
    mas hamid ad me in fb ya.. pengen punya pengalaman lbh bnyk ttg ilmu mu.

    ReplyDelete
  24. Ayok kalau mau bikin komunitas saya siap .. Udah sempet kepikiran sih tapi masih belum real action. Blm ada temen. Rencananya mau bikin grup heritage ungaran ambarawa

    ReplyDelete
  25. betul-betul mantab infonya ms,sya dlu jg warga phb sekarang tinggal di magelang,kadang klo plng ungaran sya sempetin mampir ke phb,itung itung mengenang masa lalu.pernah dulu ngobrol ma penjaganya,tentara 1 tidur digedung utama(pa gak horor tu klo malam),tp sekarang kyaknya tanpa penjaga,kurang tahu kalo bangunan deket pom bensin(dulu rumahnya almarhum pak tarso),ada yg jaga apa tidak.andaikan phb msih bisa kaya dulu lgi?

    ReplyDelete
  26. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  27. bermanfaat banget infonya buat lawatan mahasiswa sejarah UNNES.. makasih mas

    ReplyDelete
  28. Sejarah Gedung Kuning memang digelapkan oleh oknum BPN, karena di BPN tercatat bahwa tadinya punya orang Arab dan tahun 1954 dibeli pemerintah Indonesia, aneh juga kenapa pemerintah harus beli gedung itu, wong tahun 1958 ada nasionalisasi kok, selama kita tidak pernah jujur dalam sejarah, negara ini sulit maju, salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayang sekali kalau mental aparatnya spt itu pak

      Delete
  29. wah kok gak ada kepedulian dari pemerintah ya ,miris sekali .

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang mas. Sekarang sudah tambah parah lagi., mungkin setaun lagi sudah hancur semua. rubuh

      Delete

  30. from the top of the list of Forbes's richest kings. Wealth king of the longest in the world in the holding power
    togel singapore

    ReplyDelete
  31. Wah sayang sekali ya. Gedung Asrama sudah gitu sementara sebelahnya ditutup seng jadi gak tahu buat apa.

    ReplyDelete
  32. waahh sangat menarik banget nih untuk diketahui sejarahnya :)

    ReplyDelete
  33. Wah ketinggalan mbaca ni. padahal sdh 5 tahun lalu di posting ya. Ungaran sdh berubah jadi kota satelit. Sudah banyak yang berubah dan seharusnya sekarang sudah jauh lebih bersih.

    Gedung kuning, PHB dulu jadi lapangan favorit jam olahraga... infonya PHB akan jadi Mall, so kita lihat saja

    Ardhi-anak Ungaran Asli yg sekarang tinggal di Makassar :-)

    ReplyDelete
  34. selalu saja dan dimana-mana bangunan tua yang seharusmnya dirawat atau setidaknya difungsikan agar menjadi tempat yang bersejarah rasanya tidak demikian..sungguh miris dan bertanya, akan jadi apakah bangunan2 lawas dan bersejarah ini di masa yang akan datang.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perbedaan pola pikir yang tidak bisa dipersatukan, mas. Antara yang pro dan kontra..

      Delete
  35. Selalu penasaran dengan bangunan kuning yang saya lihat dalam perjalanan dari jogja ke Semarang bersama keluarga saat menengok adik yg kuliah di Semarang. Kenangan indah walau hanya memandang dari jauh. Sayang sekali sekarang ada jalan tol. Kalau saya mudik tidak pernah melewati jalan itu lagi. Terima kasih untuk foto dan ceritanya. Sungguh penasaran bagaimana cantiknya rumah itu saat masa jayanya.

    ReplyDelete
  36. saya kecil dan besar di ungaran...
    saya habiskan 30 tahun di kota ini...

    miris.. melihat banyak sekali perubahan di kota ini..

    dulu ketika masih kecil, dekat pasar ada Toko Tandjung... disana siang hari masih berkabut..

    melihat foto diatas... cuma bisa bilang MIRIS...
    karena dulu saya tinggal di Sidomulyo, belakang PHB.. di rumah Dinas Pertanian.. ( sekarang jadi kompleks kantor peternakan dll )

    dari SD sampai SMA saya sering lewat PHB tersebut..
    saya kenal betul detail2 bangunan disana.. begitu pula Gedong Kuning... yang selalu jadi Start karnaval...

    sayang sekali, sudah hancur semuanya..
    tidak terawat...

    saya meninggalkan Ungaran tahun 2005...
    dan baru kesana lagi thn 2014 lalu...

    jujur kaget!,... kota Ungaran tercinta serasa " tidak Seramah " yang dulu...
    dari lalu lintas ( jalan yang terbagi oleh beton pembatas jalan ).. sampai bangunan2 kuno yang seharusnya di rawat, malah terbengkalai semua..

    PHB.. dahulu jadi asrama tentara + tempat latihan Korps Musik..
    Gedong Kuning.. Dahulu merupakan bangunan yang " angker".. sampai2 Syuting Mak Lampir yg I.. di ambil di gedong kuning ini..

    SMP 1 semoga masih terlindungi... begitu juga bangunan2 lainnya...

    jika ingin bikin Ungaran - Ambarawa Heritage.. hayuk.. bagus itu...

    semoga dalam waktu dekat bisa ke Ungaran lagi untuk menengok kenangan disana...

    #Pungki Padmono - sekarang tinggal di Bali :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih apresiasinya, pak. Memang begitu keadaannya, saya bisa lakukan hanya sebatas mendokumentasi dengan harapan bisa mengedukasi. Karena tidak punya kuasa lain. Hehehe.. Saya sudah bikin grup ungaran ambarawa heritage di fb beberapa waktu lalu. Tapi karena kurang teman dan saya banyak kesibukan jadi terbengkelai.

      Kapan waktu ada ke Ungaran silakan kontak saya pak. Halaman kontak ada di Tentang Saya.

      Salam

      Hamid Anwar

      Delete
  37. Dulu benteng william menghadap ke timur, yang sekarang pintu teraebut dibtutup, bekas halaman dari benteng william sekarang menjadi kantor satpol PP ungaran

    ReplyDelete
  38. Mau tanya gedung yang dijadikan markas Hizbullah itu gedung mana ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih komennya. Tapi saya tdk tahu gedung yang dimaksud

      Delete
  39. Gue dulu coba thesis explorasi bangunan Belanda di Kab. Semarang tapi jumlahnya hanya 20 unit yg msh berdiri (rumah2 di dkt SMAN 1 Ungaran sama toko2 China di Ambarawa dihitung 1).

    Sayangnya thesis gue gak lolos karena minimal sampelnya harus 50 unit dalam satu daerah.

    ReplyDelete
  40. assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....saya menambahkan gedung PHB maksudnya itu sekolah TNI AD ...yaitu perhubungan......TNI AD digunakan awal tahun 50 sd 60a sebagai pusdihub TNI AD, th 70 an sebagai Satuan musik (satsik) kodam VII/DIP kebetulan sy sekolah di depannya ada SDN sodomulyo 2 ungaran (sebelah SMAN 1 ungaran) sy sekolah di SDN sidomulyo 2 ungaran dari tahun 1976 sd 1982 ....kemudian saya melanjutkan ke SMPN1 wonosobo dan SMAN1 wonosobo. dan tahun 1988 saya masuk akmil.....dan lulus thn 1991

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...