Tuesday, September 18, 2012

Mama Cake (Film Review)

Entah kenapa minggu lalu Nona ngeyel pengen nonton film Mama Cake. Ternyata itu film Indo yang salah satu aktornya si Omesh. Hm.. Baca judul dan sinopsisnya di www.21cineplex.com kok juga nggak ada rasa ketertarikan sama sekali. 



Sampai pada akhirnya harga tiket yang hari Jumat agak mahal itu jatuh ke tangan saya juga. Dan telat beberapa menit saja kami.. Lagi lagi selalu telat.

Film dibuka dengan adegan perbincangan antara empat orang Rakha (omesh), Willy (Boy William), Ryo (Arie Daginkz) dan Lolly (Renata Kusmanto)

First yang saya pikir, ini film konyol banget deh. Udah pake gaya gaya masa kini yang lucu lucu, terus kayak pake animasi animasi komik gitu deh. Dan pokok bahasan yang dilontarkan juga asik dan ringan.

Pokoknya inti film ini adalah perjuangan tiga orang sahabat yang hendak membeli kue brownies Mama Cake yang asli bikinan dari Bandung untuk neneknya Rakha yang sedang sekarat di Rumah Sakit. Selama perjalanan mereka dihadapkan pada persoalan persoalan yang rumit. Pokok pokok permasalahan yang diangkat pun tergolong matang dan komplit. Dari soal agama, sosial, cinta dan persahabatan. 
Film dengan durasi panjang (sumpah nggak nyangka bakal 2 jam lebih) ini menurut saya benar benar padet banget materinya. Dan menurut saya ini film yang sangat berkualitas! 

Nah, apakah mereka bertiga berhasil mendapatkan Mama Cake untuk sang Nenek tercinta??

Makanya, mending kalian segera nonton sendiri deh.. Recommended film by Hamid Anwar lah pokoknya.. 
:D
Read More..

Tuesday, September 11, 2012

Pameran Produk Inovasi (PPI) Jawa Tengah 2012

Tanggal 6 September lalu, hari kamis sore, saya mengajak Nona untuk berjalan jalan ke Pameran Produk Inovasi Jawa Tengah 2012 yang dilaksanakan di Bale Merapi kompleks PRPP Semarang.

Masuk lokasi ini, motor dikenakan biaya parkir seribu rupiah saja lalu langsung bablas ke tempat parkir. Begitu parkir, kami langsung memasuki Bale Merapi. Pameran ini memamerkan produk produk kreasi unggulan dari seantero Jawa Tengah. Diantaranya ada motor/mobil rakitan anak SMK, ada dari SMK N 2 Karanganyar dengan motor Esemka, dan mobil Turangga karya SMK N 1 Semarang. 

Selain itu ada juga mesin cuci tangan otomatis karya SMK Saraswati Salatiga yang menggunakan prinsip sensor entah itu sensor cahaya atau sensor infrared. Produk produk lain adalah mesin cetak 3D karya Universitas Diponegoro, lalu banyak mesin mesin kreatif dalam usaha pertanian yang dipamerkan secara menyeluruh oleh stan stan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. 

Terus terang, kegiatan kali ini tidak begitu menarik menurut saya. Mungkin karena kondisi badan yang sedang tidak fit sehingga tidak bisa maksimal dalam menikmati. Dan dibawah ini saya sajikan beberapa hasil jepret kami selama berkunjung ke PPI Jateng 2012 .

Gerbang PRPP

Gerbang Bale Merapi

Motor Esemka SMK N 2 Karangznyar

Panggung utama

Nona @ Stan Dinas KB Provinsi Jateng

Suasana

Bekot (Becak Kota) Karya SMK N 2 Purwodadi

Hamid @ Mobil Turangga SMK N 1 Semarang

Eksterior stan Pemkot Semarang

Hasil tes psikologi Hamid di Stan IKIP PGRI Semarang, click image for larger

Hasil tes psikologi Nona di Stan IKIP PGRI Semarang, click image for larger

Read More..

Monday, September 10, 2012

Rumus Anti Galau

Entah kenapa saya tiba tiba saja berhasil merumuskan rumus kontroversial ini. Semoga bisa berguna bagi nusa dan bangsa deh. :D Read More..

Wednesday, September 5, 2012

CINTA, ANTARA LOGIKA DAN EMOSI

Cinta itu sebenarnya logika, atau cinta itu sebenarnya emosi?

Kadangkala kita sering menjumpai cerita cerita dari kakek nenek kita bahwasanya banyak orang berumah tangga karena dijodohkan. Sudah barang tentu jodoh yang dipilih oleh orang tua adalah yang terbaik. Menurut orang tuanya. Hal itu logis. Jadi, cinta itu Logika?

Sepertinya belum cukup untuk menyimpulkan seperti itu. Sekarang mari kita bicara tentang hukum kebaikan = kebaikan. Dimana seseorang menanam kebaikan, maka dia akan mendapatkan kebaikan pula di kemudian hari. Teori ini apakah mungkin dapat di implementasikan dalam ranah percintaan? Seorang pria jatuh cinta kepada seorang wanita. Kemudian pria tersebut memberikan kebaikan kepada si wanita. Kebaikan disini dapat berbentuk perhatian, materi, dan sebagainya. Menurut logika, pria tersebut akan mendapatkan wanita idamannya karena dia telah memberi kebaikan dan akan menerima kebaikan juga yakni dengan mendapatkan sang wanita. Apakah hal itu logis? Iya, logis sekali. Dan apakah kenyataannya seperti itu? Belum tentu. Jadi, cinta itu logika? Jawabannya belum tentu.

Coba kita lihat sisi lain. Seorang wanita akan jatuh cinta dengan pria yang ganteng dan kaya. Apakah itu logis? Iya, logis. Tapi apakah semua wanita akan seperti itu? Tentu tidak bukan? Jadi mungkin jawaban dari pertanyaan apakah cinta itu logika? Jawabannya adalah tentu tidak.

(hehehehe)

Lalu, apakah cinta itu emosi? 

Banyak wanita cantik merasa nyaman dengan pria yang biasa biasa saja. Ketika ditanya kenapa mereka mau berpacaran dengan pria yang biasa tersebut, jawaban yang dilontarkan adalah semacam “udah cinta sih, mau gimana lagi”, atau “nyaman aja”, atau mungkin “terserah gue dong mau sama siapa juga”.

Apakah itu jawaban emosi? Atau jawaban logika? Itu jawaban emosi. Jadi, cinta itu emosi? Hmm.. mungkin juga iya.

Sekarang muncul pertanyaan baru. Kalau cinta emosi, apakah emosi itu dapat diimplementasikan dalam menjalani sebuah hubungan pacaran? Terkadang, kita sering mendengar petuah dari orang tua atau orang yang dituakan saat kita tengah galau dalam berpacaran. Petuah tersebut berbunyi “Selesaikan masalahmu jangan dengan emosi. Pikir baik baik dengan logika”. Memang ada benarnya bahwa menyelesaikan masalah dalam sebuah hubungan itu tidak boleh pakai emosi. Pakai otak jernih kita. Pakai logika. Hal ini sepertinya terbukti manjur. 

Logika yang di emosikan, atau emosi yang dilogikakan?

Seorang pria akan merasa sangat kecewa saat dia telah berkorban banyak kepada wanita idamannya namun akhirnya ditinggalkan. Berkorban banyak merujuk pada hukum kebaikan = kebaikan. Dan hukum itu adalah hukum logika (menurut saya), namun akhirnya dia kecewa yang berarti ujung ujungnya emosi yang bermain. Jadi, ini adalah logika yang diemosikan. Dan apakah hal itu benar? Menurut saya salah.

Seorang wanita itu memang lebih menggunakan emosi dibanding logika. Dijaman dulu kala, wanita itu haus akan pujian, rayuan dan sebagainya. Namun jaman sudah berubah. Sekarang rayuan gombal terkenal dengan istilah LEBAY. Dan sebagai pria idaman, kita tidak boleh bertingkah lebay tersebut. Padahal lebay pada jamannya merupakan trik ampuh untuk meluluhkan hati wanita. Hahaha. Sekarang tidak mungkin. Wanita wanita sekarang pola pikirnya sudah berubah. Wanita itu penuh misteri. Kompleks dan rumit. Jadi, jangan pernah gunakan logika untuk mendekati wanita. Pakailah emosi. Lho, betul tidak? Buktikan sendiri.. 

Dalam sebuah hubungan pacaran, emosi hampir selalu pasti menjadi awal dari percekcokan. Dan bahkan mungkin merupakan awal dari putusnya sebuah hubungan percintaan. Lalu, rumus menyelesaikan masalah dengan logika itu berlaku dan benar adanya. 

Namun, logika itu tetap harus dikontrol. Karena logika yang lost control justru membuat wanita akan merasa jenuh dan bosan. Jadi, prinsip emosi tetap harus digunakan. Dan emosi tersebut harus dikendalikan dengan logika. Apakah saya boleh menyimpulkan untuk mempertahankan hubungan adalah dengan emosi yang dilogikakan? Wah, masih terlalu berat..

Jadi, cinta itu berawal dari emosi, dikejar dengan emosi, dipertahankan dengan logika (secukupnya) + emosi yang dikendalikan oleh logika. 

Huah, jadi bingung deh!

Apa mungkin rumus yang paling benar dan paling cocok adalah 

CINTA = 80% EMOSI + 20 % LOGIKA

(hanya sebuah catatan galau)
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...