Thursday, August 28, 2014

Waduk Jatibarang, Wisata Baru Kota Semarang

Kalau saya tidak salah ingat, tahun 2009 lalu saya berkunjung ke Goa Kreo untuk pertamakali. Saat itu, salah satu tempat wisata di Kota Semarang itu cenderung sepi. Saya ingat bahkan hanya ada saya dan sekitar 5 pengunjung.

Kami, saya dan Tika sore itu membelokkan motor tepat di Gerbang motif candi yang ada di Jalan Gunungpati – Manyaran. Dari gerbang kami masih harus mengendarai motor naik-turun sekira kurang lebih satu kilometer. Beberapa saat sebelum memasuki kawasan wisata, kami membelah kampung yang tampak sedang dalam suasana lomba agustusan. Ya, hari Minggu itu tepat tanggal 17 Agustus 2014.
Tidak dinyana, saat mendekati loket, tampak antrian yang cukup lumayan. Setelah membayar tiket untuk dua orang dan parkir sebesar tujuh ribu rupiah, kami segera mencari tempat parkir. Di pelataran parkir pertama, tampak banyak motor dan mobil yang parkir berjubel. Saya merasa amazing sekali. Tempat ini sekarang benar-benar menjadi tujuan wisata.

Berdasarkan saran Tika, saya mengambil posisi parkir di pelataran bawah. Dengan itu, kami bisa sedikit menghemat tenaga untuk jalan kaki turun menuju spot-spot wisata utamanya. Di sekitaran tempat parkir, tampak beberapa kios yang menjajakan makanan ringan maupun berat, musholla, dan toilet. Selain itu, beberapa odong-odong juga tampak hilir mudik menunggu pelanggan untuk memakai jasanya.
Alkisah adalah Sunan Kalijaga yang pada waktu itu mencari kayu untuk dipergunakan sebagai bahan pembangunan Masjid Demak. Dia dan rombongannya terpaksa menghentikan aktivitas dengan beristirahat di Goa yang ditemukan di salah satu tebing saat ada balok kayu yang terjepit di bantaran sungai dan tebing. Beruntung, beberapa ekor kera hadir dan membantu sang Sunan hingga akhirnya balok kayu itu dapat dilepaskan dari rintangannya. Kera-kera itu rupanya ingin ikut sang Sunan untuk melanjutkan perjalanan ke Demak. Namun permintaan itu ditolak oleh Sunan Kalijaga dengan berkata : “Kalian tidak usah ikut saya. Kalian saya tugaskan untuk menjaga sungai dan goa ini”
Yup cerita legenda itu terpampang pada sebuah papan besar didekat tempat parkir. Itu cukup menjelaskan kepada pengunjung tentang asal usul kawanan kera di sekitar tempat wisata itu. Perjalanan kami langsung disambut dengan beberapa ekor kera yang ada disebuah tempat berpagar rendah. Banyak dari pengunjung sengaja memberi makan dengan pisang maupun kacang. Sementara di kiri kanan kami tampak puluhan penjual makanan dengan beraneka ragamnya.

Dari tempat itu, terlihat jelas kantor pengendali air Waduk Jatibarang yang diresmikan beberapa waktu lalu. Ya, Waduk Jatibarang ini berfungsi mengatur debit air dibagian Semarang atas dengan harapan dapat meminimalkan potensi banjir. Beberapa fasilitas dibangun dengan megah. Pun jalan aspal mulus dan sebuah jembatan wisata bisa kami temui.
Setelah menuruni anak tangga yang panjang, kami sampai di sebuah jembatan cantik. Tampaknya tempat ini menjadi jujugan utama. Banyak yang beristirahat sembari menikmati hamparan waduk dengan angin yang semilir, tak terkecuali kami. Kami makan beberapa snack dan minum. Di tengah jembatan, dibagian dalam atap, nampak ukiran relief yang menceritakan tentang legenda Goa Kreo.
Jangan salah, spot utama masih harus ditempuh dengan jalan kaki sejenak dari ujung jembatan. Adalah sebuah goa yang berada disebuah tebing. Goa ini dulu pernah saya masuki. Kita hanya bisa masuk sampai sekitar 3 meter saja. Menurut legenda, inilah tempat peristirahatan Sunan Kalijaga saat balok kayunya terjebak.
Disediakan juga track untuk mengitari bukit itu. Namun kami sudah kelelahan dan tidak tertarik untuk jalan berkeliling. Akhirnya kami memilih untuk segera pulang dan meninggalkan lokasi wisata tersebut.

Wisata Goa Kreo sekarang ini telah berpadu dengan wisata Waduk Jatibarang. Animo masyarakat khususnya Kota Semarang terdongkrak. Terbukti pada hari libur tempat ini ramai sekali. Namun satu yang disayangkan, bak-bak sampah sangat sedikit sehingga banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

Kehadiran tempat wisata ini tentunya sangat bermanfaat khususnya bagi warga Semarang dan sekitarnya dan umumnya kepada khalayak ramai.














Read More..

Wednesday, August 20, 2014

Mengurus Perpanjangan STNK di Samsat Ungaran Kabupaten Semarang

Samsat Kabupaten Semarang, foto dari m.suaramerdeka.com

Kemarin siang, saya habis mengurus perpanjangan STNK motor Shogun plat merah milik kantor. Samsat Ungaran yang dahulunya berada di Tegalpanas, Bawen kini telah berpindah di Jalah MT Haryono Ungaran. Tepatnya ada di dekat makam Gatot Subroto. Dengan lokasi yang berbeda, alur pengurusannya pun sedikit berbeda. 

Kantor Samsat yang sekarang merupakan gedung dua lantai dengan lantai dua digunakan oleh kantor UP3AD Pemprov Jateng. Sedangkan di lantai satu, merupakan tempat pelayanan. Di bagian belakang, ada macam-macam loket seperti loket SPOPD, TNKB, BPKB dan lain-lain. 

Barangkali, sampai saat ini mungkin sebagian diantara kita masih bingung dengan prosedur pengurusan perpanjangan STNK? Lewat tulisan ini saya akan sedikit berbagi cara mengurus perpanjangan STNK baik itu roda dua maupun roda empat khususnya di Samsat Ungaran dan khususnya lagi perpanjangan satu tahunan (tidak ganti STNK).

Pertama, pemohon menyiapkan BPKB, STNK, dan KTP asli. BPKB terkadang terpaksa dengan fotokopi saat motor masih dalam kredit leasing, atau seperti tempat saya BPKB hanya kopi dengan melampirkan surat dari bagian aset Pemda. Kurang lebih prosesnya adalah sebagai berikut :

Alur pengurusan perpanjangan STNK Samsat Ungaran
1) Berkas berkas dikumpulkan menjadi satu (BPKB, STNK, KTP, Pengantar/Kuasa (jika ada)), masukkan ke loket SPOPD
2) Tunggu hingga dipanggil dan mendapatkan formulir. Tanda tangan dan nama lengkap pada bagian belakang. SPOPD ini berisi pemberitahuan jumlah pajak yang harus kita bayar
3) SPOPD yang telah ditandatangan beserta berkas-berkas tadi diserahkan ke loket pendaftaran dan tunggu hingga diberikan nomor antrian
4) Nomor antrian kita tunggu hingga dipanggil untuk membayar ke loket kasir
5) Setelah membayar loket kasir, tunggu nama anda/nama yang tertera pada STNK dipanggil di loket penyerahan.

Selesai.

Nah, mudah dan cepat bukan? Samsat Kabupaten Semarang yang baru ini meski lokasinya agak jauh dari jangkauan wilayah Kabupaten bagian selatan (Ambarawa, Tuntang, Suruh) tapi tempatnya lebih luas. Ruang tunggu juga sangat nyaman dengan kursi besi bersandaran dan AC. Jangan segan untuk bertanya kepada petugas jika mendapati kesulitan saat pengurusan STNK anda.

Salam.

Update 2016)

Sekarang ini untuk bayar pajak tahunan cukup langsung masuk bangunan utama ke loket pendaftaran menyerahkan STNK asli BPKB asli / kopi dari leasing dan KTP asli. Langsung tunggu antrian.
 
Read More..

Sunday, August 17, 2014

Jomblo tapi Hafal Pancasila (book review)


Barangkali sekitar sebulanan yang lalu saya dapat kabar kalau salah satu teman saya, Agus Mulyadi berhasil menerbitkan buku pertamanya. Saya pun segera bergegas ke Gramedia Jl. Pandanaran Semarang dan menculik satu buku bersampul merah itu. Jomblo tapi Hafal Pancasila judulnya.

Agus Mulyadi, priyayi Magelangan ini selama ini memang saya kenal sebagai salah satu blogger yang aktif. Saya pernah beberapa kali bertemu dia dalam gelaran event Komunitas Kota Toea Magelang. Tidak jarang, saya juga menyempatkan menghampiri coretannya di www.agusmulyadi.web.id .
 
Sepertinya, buku ini merupakan kumpulan dari materi-materi di blognya. Pembaca seperti saya yang termasuk dalam kasta masyarakat menengah akan dibawa dan larut dalam pengalaman-pengalaman kehidupannya yang penuh makna. Ya, jomblo memang seringkali membuat orang kreatif. Tak terkecuali si Agus ini.

Buku ini terkategorikan dalam buku komedi. Tentu saja lelucon yang dibawakannya akan terasa berbeda. Si Agus yang sering ceplas ceplos terlihat pandai merangkai cerita kejadian-kejadian sehingga terasa renyah untuk dinikmati. Lebih dari itu, dari setiap bab yang kita lewati, akan sarat dengan pesan-pesan moral dan sosial yang kental. Saya sebagai masyarakat pribumi rendahan menilai buku ini sangat pantas untuk dimilik. Guyonan-guyonan ‘ndeso’ namun cerdas akan sering kita jumpai di dalamnya.

Jadi, buku ini sangat rekomended untuk segera anda miliki!

Credits :
Jomblo tapi Hafal Pancasila
Bisa didapatkan di Gramedia, Toga Mas dan online di bukabuku.com / starbuku.com
Harga 54,000
Read More..

Saturday, August 9, 2014

Peta Kota Kediri, Kediri City Map

Akhirnya setelah sekian lama vakum dari dunia per corel draw-an, saya hari ini sedang libur dan tidak ada acara. Akhirnya, saya persembahkan! Peta Kota Kediri :)
Peta Kota Kediri, Kediri City Map - Klik untuk memperbesar
Made by : Corel X4 Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...