Thursday, April 26, 2012

Kontes Robot 2012 - Armada Town Square, 14 - 15 April 2012

Setelah sukses menyelenggarakan Kontes Robot Pejuang tahun 2011 lalu di Aula SMP N 1 Magelang, Robotik Sains Club Magelang kali ini kembali mengadakan Kompetisi Robot 2012 dengan tema “Magelang semakin Gemilang dan penuh Harapan, Bersama kami ciptakan teknologi yang seirama”. Kompetisi yang berlangsung di Atrium Armada Town Square (Artos) Magelang ini mendapat dukungan penuh dari Artos dan Fischertechnik dari PT G COM Teknologi Jakarta. 
Adapun kontes ini dibagi menjadi dua kategori yakni SD dan SMP. Dari tingkat SMP diikuti oleh siswa siswi dari SMP se kota Magelang diantaranya SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 7, dan SMP Tarakanita.  Sedangkan dari SD beberapa diantaranya adalah dari SD Kristen Indonesia, SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual), dan SD Ihsanul Fikri. Jumlahnya ada 12 tim untuk SMP dan 16 tim untuk SD. Satu tim boleh terdiri 1 atau 2 siswa/siswi.
Diperebutkan dalam kompetisi robot kali ini adalah Trophy Walikota Magelang dan uang pembinaan. Robot yang dilombakan adalah dari jenis mobile robot yaitu robot beroda dan tantangannya adalah robot tersebut harus dapat mengikuti jalur dan mengaktifkan modul modul baik dengan saklar, sensor cahaya, atau sensor ultrasonik untuk kategori SMP. Dan meledakkan balon dimana robot telah dilengkapi dengan jarum untuk kategori SD.

Nah, kebayang nggak sih gimana serunya lomba tersebut?? Check the photo stories below :)

Pembukaan Oleh Pak Arif, Kepala Litbang Kota Magelang - mewakili Walikota yang tidak bisa hadir
Pembukaan secara simbolis dengan menjalankan robot line follower oleh Pak Arif
Pemberian kenang kenangan oleh Pak Lucas C Gee, Dipl. Inform kepada perwakilan dari Pemkot Magelang

Briefing materi oleh Pak Paulus Ari Yuono, S. Si - senior instructur @ RSCM

Salah satu prototype robot dengan controller jenis TX, ada lagi satu controller yakni robo interface

Mas Heru

Suasana Istirahat

Salah dua tim yang sedang men-start robot (jadi sistem pertandingannya 1 lawan 1)

Salah satu tim peserta SMP
Saya kebagian jatah jadi Juri

Makan siang dulu @ foodcourt

Hamid


Briefing panitia

Hari kedua, minggu briefing materi oleh Pak Paul

Salah satu peserta SD kevin dan elin dari SD Tarakanita

Salah satu tim SD, yang kiri itu saya rasa cantik walaupun masih SD. wakakakakak

Makan siang dulu daaah

andrew as Juri
Hamid as MC
Diaz as Panitia


Juara 1 : Rivan Adhitama S (SMPN 1 Magelang)
Juara 2 : Falih Muhammad Akram & Khalif Hidayatullah P (SMPN 2 Mgl)
Juara 3 : M Naufal Azmi Munif (SMPN 1 Magelang)

Pemenang SD Juara 1 : R Maulana Ulhaq (SD N Jurang Ombo 4)
Juara 2 : Ilyasa Rahman & M. Fikri Al. Farisi (SD IT Ihsanul Fikri Magelang)
juara 3 : Mas Alain Jaka Tirta K & M. Gymanstiar Ghoffar ( SD Mutual)


Pemberian kenang kenangan oleh Pak Lucas kepada perwakilan Artos


Seru kan? sampai jumpa lagi pada Kompetisi Robot tahun depan yaaa... :)


Read More..

Monday, April 23, 2012

Rajawali Theatre 21 Purwokerto

 
Purbalingga, 21 April 2012

Siang ini terik matahari lumayan panas, pukul 11 siang ini saya harus segera berangkat ke Purwokerto bersama Rina. Yah, kali ini saya hendak ‘mencoba’ nonton di Rajawali Theatre 21 Purwokerto. Kami mengendarai motor Honda Supercup ’80 dan dengan helm tanpa kaca + kacamata hitam, lengkap sudah aksesoris jadul saya. Hahaha..

Sekitar setengah jam kemudian kami telah sampai di kawasan Universitas Jenderal Soedirman, perjalanan kami pun akhirnya terhenti di depan sebuah warung dengan tulisan “RAMES MURAH, HARGA TERJANGKAU”. Ya, warung warung seperti inilah yang biasa saya cari untuk berhemat. Hehehe.. dua porsi makan siang kami akhirnya sukses menghantam perut dan keluarlah uang 12K idr

Diantara saya dan Rina, tidak begitu hafal jalan jalan di Ibukota Kabupaten Banyumas ini. Kami sih berdasar perkiraan saja. Ternyata di sebuah perempatan, saya melihat hotel Aston Imperium yang berdiri megah mengalahkan bangunan bangunan di sekitarnya. 
gambar di pinjam dari sini

Tidak lama kemudian, kami pun harus rela berputar putar untuk mencari Jalan S. Parman. Hehehe.. setelah muter muter dan sedikit menghafal medan, akhirnya kami temukan juga Jalan tempat dimana bioskop satu satunya yang tersisa di Purwokerto ini berada.

Sebuah bangunan yang tampak sepi berdiri dengan eksterior sederhana. Masuklah kami menuju tempat parkir yang ternyata ada segelintir motor yang parkir di situ. Sementara jam tangan saya menunjukkan angka setengah satu siang, kami pun memarkir motor dan melihat situasi dan kondisi bioskop yang jadwal filmnya setiap hari tampil di Harian Suara Merdeka. 
 
Bioskop yang bukan merupakan jaringan 21 ini adalah salah satu yang tersisa di Jawa Tengah. Saya sendiri merasa penasaran untuk merasakan aura aura bioskop ini. Pertama kali yang ada di pikiran saya, bioskop ini pasti ‘menggelar dagangan’ dengan seadanya seperti nasib Magelang dan Tidar Theater. Begitu masuk di lobi, bayangan saya tadi hilang sudah. Dengan tata ruang yang cukup rapi dan bersih, saya rasa bioskop ini layak untuk di pertahankan dan dijaga kelestariannya. 
 
Pilihan kami akhirnya jatuh pada film “Don’t be Afraid Of The Dark” yang hari ini tayang pukul 13.30 di Studio 3. Oya, bioskop ini mempunyai 4 layar/studio. Berdasar salah satu referensi yang pernah saya baca, dulunya hanya ada satu layar dengan kapasitas sekitar 1000 tempat duduk, lalu di pisah menjadi 2 layar dan sampai sekarang jumlahnya ada 4 studio. Untuk ukuran bioskop non 21, jumlah ini saya rasa banyak sekali sementara tempat lain rata rata hanya ada 1 sampai 2 studio. Poster poster film juga tertata rapi dengan tiga bagian yakni HARI INI, SEGERA, dan AKAN DATANG
 
Berhubung loket belum buka, akhirnya saya dan Rina berkesempatan untuk shalat di mushola kecil masih di kompleks Rajawali Theatre ini. Setelah shalat, baru kami lihat parkiran motor mulai penuh dan petugas parkir sudah datang. Pegawai di bioskop ini mengenakan seragam batik dan berdandan di tempat seadanya (bahkan ada yang sambil jalan jalan sambil merapikan rambut). 

Loket pun buka dan saya harus membayar 30k idr untuk dua tiket. Harga yang menurut saya masih cukup mahal untuk tempat ini. Di sebuah pengumuman tertera bahwa nonton hemat adanya hari Senin yaitu 13k idr. Sebelum film di mulai, kami juga membeli beberapa snack dan air mineral untuk bekal kami makan di dalam. Tenang, harga di café ini harga pasaran kok. Tidak seperti harga harga di café XXI. :)
 
Ruang tunggu dekat dengan pintu masuk studio ternyata cukup adem. Dengan kursi kursi yang cantik, menunggu film tayang terasa nyaman. Sekitar 10 menit sebelum film mulai, kami pun masuk ke pintu Studio 3, namun tiket yang saya harapkan bisa saya koleksi, ternyata di minta oleh petugas. Yah, nggak apa apa lah. 
 
Begitu masuk, saya merasa bioskop ini masih sangat bagus. Dengan tata ruang yang mirip dengan Magelang Theater (yang tinggal kenangan itu), kami pun bebas memilih tempat duduk sesuai keinginan. Akhirnya kami duduk di tengah di barisan 4 dari depan. Dari posisi kami, layar yang lebar terasa sangat proporsional. Layar ini ukurannya kira kira sama dengan layar di Magelang Theater dan bioskop XXI. Pendingin udara masih berfungsi dan kurang maksimal. Kapasitas tempat duduk kira kira ada 500 - 600.

Sebelum film mulai, tampillah beberapa slide iklan radio dan dealer sepeda motor. Dalam benak saya, iklan iklan ini cukup untuk membantu menutup biaya operasional karena tiap pertunjukan seperti film kali ini, penontonnya kira kira hanya sekitar 20 orang. Film pun dimulai dan sound systemnya saya  sangat memadai. Ternyata sound systemnya sudah memakai Dolby Stereo. 
 
Film yang kami tonton adalah film horror yang menurut saya suasananya sangat terasa horrornya. Bahkan di salah satu adegan, saya sempet refleks menjerit kaget. Hahaha.. 
 
Akhirnya setelah sekitar 2 jam, film pun berakhir dan kami keluar melalui exit gate. Kesimpulan saya atas hasil ‘penelitian’ diatas, Rajawali Theatre 21 ini masih dapat bertahan karena faktor geografi. Daerah Purwokerto adalah satu satunya titik paling ramai di kawasan Banyumas. Dan kebetulan bioskop 21 adanya di Semarang, Jogja, dan Solo. Sehingga bioskop ini jelas punya pangsa pasar sendiri berdasar demografinya yaitu kawasan Banyumas. Manajemen dan perawatan bioskop ini saya rasa sangat baik dan patut untuk saya acungi jempol. Juga untuk HTMnya akhirnya saya kira sangat masuk akal untuk fasilitas layar yang sangat lebar dan sound system yang mantap. Lebar layar ini bahkan lebih lebar dari studio 21 umumnya. Hehehe

Oya, penelitian ini saya buat untuk mengobati rasa penasaran saya akan bioskop bioskop non 21 yang (masih) ada di Jawa Tengah. Ke depannya, saya menjadwalkan untuk mengunjungi dua bioskop lain (yang saya tahu) yang masih beroperasi di Jawa Tengah yaitu Dieng Theatre Wonosobo dan Wijaya Theatre Pemalang.


Read More..

Thursday, April 19, 2012

Tour de Tegal, 23 - 25 Maret 2012


Tegal, adalah kota terakhir dari enam kota yang ada di Jawa Tengah yang belum pernah saya kunjungi secara komprehensif. Sekian lama saya mendambakan untuk mengunjungi kota di kawasan Pantura ini. Dari rencana awal tahun lalu yang gagal total, akhirnya tercapailah impian saya untuk mengunjungi Tegal bertepatan dengan libur Nyepi kemarin.

Persiapan saya mengunjungi Tegal ini sebenarnya tidak terlalu matang karena persiapan hanya kira kira seminggu. Hingga akhirnya tibalah pada hari H keberangkatan kami.

Untuk Laporan Wisata kali ini saya sedikit terkendala suasana yang agak sibuk sehingga tidak bisa konsentrasi dan menyelesaikan laporan dengan tuntas. Hingga akhirnya saya putuskan untuk menyajikan laporan ini dalam bentuk photo stories saja.. dan akhir kata selamat menikmati :D

Hari Pertama # Jumat, 23 Maret 2012
Jumat ini masih pagi sekali. Pukul 3.45 pagi saya terpaksa bangun dan langsung mandi. Setelah shalat subuh, jam 4.30 saya segera berangkat dari kost menuju ke Unnes. Pagi ini, saya berangkat ke Tegal bersama Rina, Izul, Mbak Dinar, dan Mas Falik. Berbeda dari acara acara sebelumnya yang rata rata hanya saya laksanakan berdua dengan Rina, kali ini kami hendak mengunjungi rumah Izul yang ada di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Akhirnya pukul 05.30 semua personil telah siap dan tiga motor kami segera melaju mumpung masih pagi dan jalanan masih agak lengang. Perjalanan kami biasa saja melewati Pamularsih, Mangkang dan keluar kota Semarang. Udara pagi ini terasa segar sekali. Ditambah dengan cuaca yang sangat cerah menjadikan semangat saya terasa menggebu gebu.
 

Suasana pagi Jl. Pantura kawasan Kendal

Selamat Datang Kota Kendal

Waduh, sampe di Cepiring malah ban bocor, akhirnya di tinggal sama teman teman

Sembari menunggu tambal ban, ada ini nih,, onthelis..

akhirnya ketemu lagi sama teman teman seperjuangan

Istirahat dulu daaah di SPBU Selamat Datang Kota Batang

Eh, entah karena apa, ban bocor lagi, tambal lagi deh @ Jl. Dr. Sutomo Pekalongan

Makan pagi jam 10an setelah kecelakaan kecil yang melibatkan motor smash dan supra Izul @ Soto Pak Dul Jl. Gajahmada Pekalongan

Tugu Selamat Datang Kabupaten Pekalongan

International Batik Center, Wiradesa Pekalongan

Pekalongan Kota Santri

Full tanki BBM @ Pemalang

Pemalang Ikhlas (gerbang kota)

Dedy Jaya Plaza Pemalang

Habis deh Pemalang.. masuk ke Kabupaten Tegal

Pantai Purin (Purwahamba Indah) andalan Kabupaten Tegal dengan ikon Dinosaurus

Akhirnya setelah melewati daerah Kramat, sampai juga di Kota Slawi, Ibukota Kabupaten Tegal

Udah jam 11.30 mampir jumatan dulu deh @ Masjid Agung Kabupaten Tegal

Sementara saya dan mas falik jumatan

Hamid @ Slawi's Grand Mosque

Eh, ada water toren yang ukurane kecil tinggi @ Perempatan daerah hampir keluar kota Slawi arah Margasari/Purwokerto

Hutan Balapulang, hutan yang sering di ceritakan Izul ke Rina pada waktu dulu.. hehehe

Sampai juga di gerbang desa Kalisalak. Izul's home

Welcome!! jam 13.30 kami sampai juga di Izul's home Kalisalak, Margasari, Kab. Tegal

Duku dingin penyambut kedatangan kami
 Setelah sampai di rumah Izul kami disuguh makan siang dan istirahat sejenak. Dan pukul 15.00 kami melakukan perjalanan ke Kota Tegal yang membutuhkan waktu 1 jam. Hehehe. Kami sama Izul, mbaknya Izul, dan ponakan ponakan Izul yaitu Widya dan Alin.
Logo Kota Tegal yang miring

Tegal's Grand Mosque tampak dari belakang

Pasar Pagi Kota Tegal, a legendary market of the town!!

Bangjo gandul, yang tidak ada lagi di Magelang... this is @ kawasan kota tua Tegal

Sampai juga deh di tujuan kami, Pantai Alam Indah (PAI) bukan Pendidikan Agama Islam

Ticketing gate, 1 orang 5ribu, anak anak 4 ribu. Murah kan?

Anjungan

Hamid and Rina were together

Hamid and the children that swimming @ the shore sore itu.. wkwkwk

Tidak jauh dari pantai, ada Monumen Bahari.. ini ni salah satu koleksinya

Ini di depan Rudal


Vandalisme oleh anak kecil


Saya dan Alin
 Sore malam sabtu ini, kami pulang melewati daerah Tegal sebelah barat melewati Pacific Mall, dan terus melewati Alon Alon Slawi. Kami pun sempat kehujanan dan sampai di rumah Izul pada pukul 7 malam. Dan malam ini kami makan tahu aci dan rujak kangkung khas Kalisalak.. hmmm yummiii..

waktu pun berlalu dan malam itu saya terasa lelah sekali sehingga saya berhasil tidur dengan nyenyak di salah satu kamar kakak izul yang tidak ditempati..

Hari Kedua # Sabtu, 24 Maret 2012
Pagi yang segar di Margasari, dengan secangkir kopi, siap menghadapi hari ini!!!

Jalan jalan pagi ke Kebun Kangkung alias Kangkung Jungle.. wkwkwkw

always njepret anywhere gitu

trio penjelajah sawah... hehehe


oya, jam 9an kami juga sempet jalan jalan pake motor keliling kampung.. dan seperti inilah suasananya,, menyenangkan bukan?

Jam 11 Siang, kami bersiap untuk berwisata ke Guci

Perjalanan menanjakk.,. oya, saya sempet kehabisan uang dan mencari ATM BCA hingga ke Slawi dan puter balik ke Balapulang :axehead:

Ticketing Gate


Ini dia main spotnya.. air panas alami, tak berbau, tak berasa... hanya @ Guci, Bumijawa Kab. Tegal


Jangan lupa beli souvenir buat adik2 di rumah yaaa

Cerita Guci
Deretan penjual oleh oleh..

Jangan lupa beli manisan cermai dan manisan pepaya.. murah kok cuma 6 ribuan

di dalam suasana panas ditawari Mie Goreng rasa kaki wanita.. *crazy!!!*

Pulang dari Guci, mampir ke rumah mbak Dinar,,

Malemnya jalan jalan deh ke Alon2 Tegal. Ketemu mas Hari, Nita, dan ngampiri Reza, sayang sekali baru aja pesan makan nasi goreng, hujan lebat mengguyur. Akhirnya teras BRI menjadi tempat kami menghabiskan makan dan menghabiskan malam minggu.. huaaahhhhhh

Ealah malah ketemu Fiqi Zona Prakoso..
 Malam minggu ini, kami pulang sampe rumah Izul pukul 10 malam dan segera beristirahat walaupun kurang puas karena bermalam minggu dengan hujan badai..

Hari Ketiga # Minggu, 25 Maret 2012
akhirnya tiba juga saat untuk berpisah dengan Izul's family... saya dan Rina hendak otw pulang Semarang berangkat pukul 7 pagi

Pasar pagi yang bener bener masih pagi

Saya pengennya memotret beberapa bangunan tua, namun situasi dan waktu tidak memungkinkan sehingga sedapatnya saja lah

Kantor Pos Besar Kota Tegal, one of Tegal's heritage building

Landasan TNI AL Kota Tegal, peninggalan belanda juga ini

Eks. Kantor Walikota pada jaman belanda dan juga Balaikota Lama Tegal. Pagi ini kami menyempatkan berjalan jalan dan membeli sandal jepit dua pasang cuman 5 ribu. Murah gila kan? Disana ternyata ada semacem pasar pagi gitu.. di satu sisi rame, di satu sisi agak mengganggu konsen memotret saya.. tapi tak mengapa laaah

Tegal 's Videotron motif Layar

Tugu Pancasila @ Kawasan Alon2

Gerbang Balaikota

Tegal's Water Toren. Higher than Magelang's but smaller


Eks. Kantor SCS (Semarang Cheribon Stoomtram Maatsjappij) pernah digunakan juga untuk Kampus Univ. Panca Sakti Tegal. Sekarang tidak berpenghuni manusia. Entah yang lain. hehe

Tegal's train station

Tegal's Grand Mosque

Akhirnya sekitar pukul 9 pagi kami memutuskan untuk meninggalkan kota Tegal. 

Istirahat @ Pemalang, makan apel oleh2 dari ibunya Izul. Sembari mengisi BBM

Sampai Pekalongan, jangan lupa beli cilok.. hahahaha @ Jl. Sultan Agung Pekalongan

Eh, ternyata Museum Batik buka.. hore.. mampir sisan deh, yah, 10 ribu mesti keluar untuk dua tiket masuk.. sayang nggak boleh motret inside, outside sih boleh

mas guide dan mas hamid

free training membatik.. semangat Riin!!!!

main Hall Museum batik yang dulunya adalah kantor Burgemeester/ Walikota Pekalongan

Nice Park infront of Museum Batik

Puas deh rasanya selesai berwisata
 kamipun setelah itu pulang dan sampai di Unnes pukul 15.30.. sungguh capek sekali dan that's great!!!!
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...