Friday, January 26, 2018

Kisah Jam Tangan di Tepi Kolam



Di saat usia saya belum genap sepuluh tahun, atau lebih tepatnya saat saya SD, ada banyak cerita menarik. Maklum, hidup di kampung semuanya serba tradisional. Apalagi waktu itu masih tahun 90an yang dikenal sebagai masa peralihan generasi analog ke digital. Kami main nintendo, tetapi kami masih main ke sawah, kami sewa playstation tetapi kami masih mandi di sungai.

Dua diantara beberapa tempat favorit kami untuk mandi adalah di mbelik kampung dan di kolam renang umum milik Pondok Pabelan. Mbelik adalah istilah untuk sebuah mata air menurut penuturan bahasa di kampung saya. Mbelik ini lokasinya ada di sawah dan dari bawah pohon kelapa air jernih itu menyembul tiada henti. Lokasinya ada di sebuah lembah lereng sawah dan untuk mandi disana, orang dewasa harus pakai ‘telesan’ alias tetap pakai celana. Sedangkan kami anak kecil, jelas. Telanjang bulat.
Mbelik Sawah, foto pribadi

Maklum, di sekeliling tidak ada pagarnya. Kondisi mbelik sendiri tergolong sangat alami, dengan luasan sekira empat meter persegi, bagian bawah mbelik yang berpasir tampak sangat jelas dari permukaan karena air yang saking jernihnya.

**
Jam Tangan Masa Kecil
Sejak kecil saya sudah mengenal jam tangan. Bapak saya adalah seorang yang suka membeli jam tangan di toko. Bahkan toko jamnya hingga hari ini masih menjadi langganan. Saya kira bapak jika membeli jam tangan bukan yang mahal tetapi yang standar-standar aja. Suatu kali, saya dibelikan jam tangan warna hijau digital yang sangat saya sukai.
Seperti ini kurang lebih jam tangan pertama saya, sumber arlozi.com

Kembali ke cerita tentang mbelik tadi, suatu hari saya dan beberapa teman mandi-mandi bareng. Jam tangan hijau pemberian bapak saya tersebut saya lepas dan sialnya waktu pakai baju saya lupa kalau saya pakai jam tangan. Alhasil, begitu sampai rumah saya baru sadar kalau jam tangannya ketinggalan. Setelah kembali ke mbelik, sayangnya jam tersebut sudah hilang..

Di kali lain, masih seperti biasanya saya berenang bareng-bareng di kolam renang umum milik Ponpes Pabelan di sebelah barat kampung. Kolam ini sangat luas tetapi airnya berasal dari membendung sungai. Jernih, sih tetapi di kolamnya juga ada ikan-ikannya. Kolam ini oleh warga kampung selain buat mandi juga digunakan untuk mencuci baju.

Saat itu tengah populer diantara teman-teman saya jam tangan model G Shock dengan ikon lampu berbentuk lumba-lumba jika dipencet mode “light”nya. Selain itu, jam tangan ini juga dilengkapi alarm yang berbunyi “titit, titit, titit”. Saya pun tidak mau ketinggalan, jam tangan (yang lagi-lagi) pemberian bapak ini saya bawa kemana saya main, termasuk pas berenang di kolam. Sebagaimana pepatah kerbau jatuh di lubang yang sama, kali ini saya kembali kehilangan jam tangan karena lupa memakainya waktu memakai baju sehabis renang...
Jam tangan dengan backlight lumba-lumba tren 90an. Sumber : rakuten.com

Ah memang, sejak kecil saya memang pelupa. Hingga hari ini..

**
Hingga dewasa ini, saya termasuk orang yang suka membeli jam tangan. Bukan jam tangan mahal. Tetapi jam tangan KW yang dijual 50-100 ribuan baik itu di pusat pusat perbelanjaan kelas bawah, pasar malam, atau pasar tiban. Senang aja lihat-lihat dan murah, bela, beli, bela, beli. Biasanya jam tangan KW ini bertahan paling lama satu tahun. Kalaupun masih nyala warnanya biasa sudah pudar, atau tali jamnya pasti sudah rusak.
Jam tangan KW yang saya pakai saat ini. Warnanya sudah rusak padahal belum ada satu tahun

Terus terang, saya baru terpikir untuk membeli jam tangan original beberapa saat belakangan. Menurut teman saya yang dikantor, jam tangan bagus harganya diatas 500 ribu. Itu masih tergolong standart. Saya pun tercengang. Sebegitu mahalnya kah?

Tetapi ternyata benar, setelah saya googling dan mencari informasi kesana kemari, memang ada banyak alasan dibalik mahalnya jam tangan asli tersebut. Dan di usia saya yang mendekati kepala tiga, saya mulai berpikir tidak ada salahnya saya menginvest uang saya dalam jumlah lumayan untuk membeli jam tangan asli. Yaa untuk dipakai saat-saat tertentu saja. Kalau untuk harian dan apalagi saya yang pelupa ini, jam tangan KW cukup, lah. Takutnya nanti suatu saat dinas luar daerah dan mandi di kolam renang hotel, jamnya ketinggalan..

Hari begini, disaat semua serba online, saya iseng-iseng mencari toko jam tangan original online yang terpercaya, dan berjumpalah saya dengan situs Radatime. Situs yang paling rekomended untuk membeli jam tangan asli. Selain itu untuk lebih memanjakan pelanggan, pencari jam tangan original juga bisa mengakses gambar-gambar cantik jam tangan di instagramnya radatime. Mengapa radatime?

Pertama, jaminan mutu. Seperti apa yang sudah saya tulis diatas, bahwa jam tangan yang beredar banyak di pasaran saat ini sebagian besar adalah jam tangan KW. Masih untung menemui jam tangan KW dengan harga KW, dan masalahnya adalah banyak penjual curang dengan menjual jam tangan dengan harga asli padahal produknya KW. Bagi yang tidak jeli, jam tangan asli dan KW super ini biasanya terlihat sama, namun tenang, tetap ada cara untuk membedakan keduanya. Nah, di situs radatime ini, keaslian jam tangan yang dijual sudah terjamin. Maka jangan takut mendapat jam tangan palsu di radatime karena semua yang dijual di radatime adalah produk original.

Kedua, tampilan halamannya menarik dan navigasinya mudah. Pemilihan jam tangan menjadi lebih gampang untuk menyesuaikan model dan harganya. Sesuaikan dengan kepribadian kalian, formal, casual, sporty atau army look? Semua tersedia komplit. Nemu jam tangan yang cocok tapi pengen gambaran lebih orang yang sudah membeli? Gampang tinggal klik saja tombol testimoni maka akan tampil kesaksian orang-orang yang pernah membeli jam tersebut.

Ketiga, Nah ini bagi yang bingung milih jam tangannya karena semua bagus-bagus, jangan sungkan-sungkan untuk menuju bagian bawah pojok kanan untuk mengklik chat dengan Customer Service yang selalu siap memberi jawaban atas pertanyaan kalian. Silakan konsultasikan dengan ahlinya agar jam tangan yang kalian beli benar-benar sesuai dengan keinginan kalian.

Nah, jadi kalian yang ingin beli jam tangan original dalam waktu dekat ini, saya rekomendasikan segera meluncur ke radatime. Saya sendiri, jika uangnya sudah cukup pingin beli jam tangan Alexandre Christie untuk kegiatan-kegiatan formal di kantor dan kondangan, misalnya. Kalau kalian pingin jam yang mana?
Alexandre Christie sumber radatime.co.id


Read More..

Wednesday, January 24, 2018

Berkah Awal Tahun dan Rahasia Memperolehnya



Alhamdulillah, pada awal tahun yang sentausa ini, beyond the traveling kembali menyapa para pembaca yang haus akan keceriaan dan bacaan yang unfaedah. Pada kesempatan kali ini, beyond the traveling akan mengupas beberapa prestasi yang telah diukir (halaah) oleh owner blog sehingga dalam pergantian tahun ini terasa sungguh sangat banyak berkah yang tercurah dari yang maha kuasa.

Saya mengenal kompasiana sudah agak lama. Beberapa kali membaca artikelnya juga. Tetapi saya baru bergabung dengannya sejak akhir tahun lalu karena ada lomba blog promosi balsem geliga krim. Saya isengin saja ikut dan voilaa... meskipun tidak menang juara pertama, setidaknya saya mengantongi Rp. 500,000,- dari hasil juara favorit.




Posting pertama di kompasiana, dengan profil yang selalu gagal saya update gambarnya, artikel saya yang berjudul Geliga Krim, Sahabat Penjelajahan tidak disangka memberikan berkah bagi saya. Alhamdulillah.

Apakah mungkin pada akhir tahun memang selalu banyak lomba blog di kompasiana, saya juga tidak tahu. Beberapa waktu kemudian ada lomba lagi yang kali ini diadakan oleh balsem lang. Dan terinspirasi dari kemenangan di lomba geliga, saya malah justru ikut menang lagi di lomba balsem lang ini dalam artikel ini
 
Akhir tahun lalu memang saya banyak waktu senggang. Dan rejeki alhamdulillah bertambah ketika artikel ngopi di blog saya juga terpilih mendapat hadiah voucher 200 ribu dari Kapal Api saat saya mengikuti lomba blog dalam postingan ini.

Jadi jika dihitung secara matematis, dalam dua bulan ini saya telah mengantongi 1,200,000 dari lomba blog. Hmm... Lumayan juga kan untuk pegawai kantoran rendahan seperti saya?

Lumayan kan? Nah jika kalian pingin seperti saya juga, saya akan berbagi beberapa tipsnya.
1)    Rajin menulis, rajin membaca
2)    Rajin beribadah dan rajin shodaqoh.

Sudah, itu saja.

Read More..

Thursday, January 18, 2018

Mengenal Pekerjaan Pegawai Kelurahan



Suasana Kantor (pribadi)

Tidak terasa, sudah tujuh tahun saya berkarir di kantor kelurahan. Kantor kelurahan itu kecil, pegawainya sedikit dan anggarannya tipis. Semuanya benar, dan banyak PNS / ASN tidak ingin ditempatkan di kelurahan karena faktor tersebut diatas. Tetapi sejauh ini, saya malah merasa nyaman dan krasan. Entah karena faktor apa. Yang jelas, sesuai dengan pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’, maka boleh di bilang saya terlanjur kenal dan terlanjur sayang dengan kantor saya, dengan pekerjaan saya. Sense of belonging nya sudah merasuk ke dalam jiwa.. halah..

Di kantor, secara struktural saya berada di bawah sekretaris lurah yang pekerjaannya paling seabrek dibanding seksi-seksi lain. Mulai dari perencanaan, penatausahaan keuangan, kepegawaian hingga masalah umum lain seperti menyiapkan rapat, membeli galon atau kopi, dan pekerjaan remeh temeh lainnya. Alhamdulillah, dengan pekerjaan yang banyak tersebut semakin hari saya semakin lancar dan mengenal pola kerjanya. Awalnya repot sih, tetapi lama-kelamaan makin repot. Eh maksud saya makin terbiasa dan biasa saja.

Sebelum tahun 2017, dimana kelurahan adalah salah satu SKPD langsung di bawah Bupati sebagaimana dinas, maka pekerjaan tentu sangatlah padat. Pada bulan-bulan triwulan pertama, saya disibukkan dengan pengesahan APBD, finalisasi laporan – laporan tahunan yang antara lain Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) dan Laporan Keuangan Daerah (LKD), dan selain itu masih juga harus mengurus penatausahaan keuangan bulan berjalan. Benar-benar menyita waktu dan pikiran!
Stres, sumber : truelogic.com

Triwulan kedua, saya bisa mulai bernafas lega karena pada triwulan inilah pekerjaan agak selow. Jikapun ada, paling-paling hanya pekerjaan rutin laporan bulanan, pengelolaan keuangan bulanan dan persiapan pembuatan rencana kerja tahun mendatang. Pekerjaan ini berlangsung hingga triwulan tiga yang bertambah lagi dengan kegiatan pembahasan KUA PPAS Perubahan Anggaran, serta penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perubahan.

Sementara itu, pekerjaan lapangan yang harus di audit juga bertambah karena diantara triwulan dua dan tiga tersebut adalah bulan-bulan di mana pembangunan fisik lingkungan dilaksanakan dan harus selalu di monitor baik fisik maupun administratifnya, supaya tidak ada pelanggaran dalam penggunaan dananya.
Monitoring pembangunan lingkungan (pribadi)

Kesibukan kembali merajalela saat memasuki triwulan empat dimana pada saat-saat tersebut biasanya anggaran perubahan baru disahkan, sementara kegiatan yang harus segera dilaksanakan biasanya banyak dan harus selesai sebelum 31 Desember. Pada bulan-bulan akhir tahun ini, saya mulai banyak berurusan dengan angka-angka. Baik itu yang berurusan dengan manajemen aset / barang daerah maupun rekapan-rekapan atas laporan-laporan bulanan yang terkadang membutuhkan koreksi. Semua persiapan itu adalah untuk mempersiapkan laporan keuangan tahunan yang harus segera di input pada aplikasi keuangan dengan benar. Tidak mudah, memang. Sebagai orang ekstrovert saya lebih suka mengutak-atik kata-kata dalam narasi laporan jika dibanding mengurusi angka-angka pada excel. Tapi toh dengan kerja keras semua bisa selesai juga. Hufft..

Akhirnya semua terbayar sudah ketika mendengar bahwa laporan kita sudah betul. Dan makin bangga rasanya, ketika mendengar bahwa pemkab tempat saya bekerja sejauh ini telah menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI selama enam tahun berturut-turut sejak 2011.

Nah, untuk penutup artikel ini, saya akan berbagi bagaimana menghadapi tekanan pekerjaan dengan santai dan rileks, salah satunya adalah dengan menghadirkan suasana kerja yang nyaman. Apa saja hal tersebut?

1)    Ruangan yang nyaman. Ruangan sengaja saya desain sendiri supaya tidak banyak berinteraksi dengan bagian front office maupun bidang lain untuk meminimalkan dobel pekerjaan sehingga pekerjaan saya tidak terganggu dan cepat selesai. Jika ruangan saya menyatu dengan bidang lain maka yang terjadi saya bukannya bekerja tetapi malah lebih banyak ngobrol. Alhamdulillahnya, sudah dua tahun ini kantor saya membuat sistem pelayanan terpadu sehingga pemohon pelayanan cukup datang dan berkas yang diurus akan dikerjakan oleh petugas hingga selesai. Pemohon tinggal menunggu sambil menonton TV atau mengakses internet dengan Wifi gratis yang saya sediakan. Saya pun bebas bekerja dan terkadang malah merasa terlalu bebas sehingga lupa mau mengerjakan apa.
2)    Minum kopi. Yaa.. Saya memang pecinta kopi. Lebih tepatnya penikmat kopi, ding. Begitu datang kantor, saya biasa selalu menyalakan kompor, memanaskan air dan kemudian menyeduh kopi. Kopi apapun itu yang ada, kadang ya kopi sasetan, kadang kopi murni. Seadanya saja. Jika kopi sudah di meja, pekerjaan segera selesai!
3)    Speaker yang mantap. Musik adalah salah satu mood booster saya saat bekerja. Saya lebih menyukai musik-musik rock manis semacam slow rock. Bagi saya, musik membuat suasana bekerja menjadi lebih santai.
4)    Peralatan pendukung yang cukup. Saya berusaha semaksimal mungkin melengkapi peralatan kerja di meja saya. Dan sebagai pekerja yang sering berhubungan dengan angka-angka, maka kalkulator tidak pernah lepas dari meja saya. Dari dulu, kalkulator selalu berwarna itu-itu saja. Palingan hitam, putih, atau abu-abu. Membosankan! Tetapi kini telah hadir ColorfulCalculator dari Casio yang akan memanjakan pandangan mata. Mata sudah lelah dengan angka-angka di monitor, tidak ada salahnya ketak-ketik angka sebentar di layar kalkulator yang warnanya macam-macam ini. Bisa disesuaikan dengan warnafavorit kita. Alat penghitung ini saya dapatkan dengan diskon khusus promo code WINCASIONW1679 dari MatahariMall.com



Colorful Calculator by Casio, sumber instagram Casio


Untuk pekerjaan diluar kantor pun demikian, sesekali saya harus menghadiri penelitian atau pemeriksaan keuangan. Casio My Style ini tinggal masukkan saja ke tas kerja dan akan sangat berguna pada saat penelitan tersebut.

Ternyata benar adanya, bahwa hal-hal kecil di sekeliling kita memang sangat mempengaruhi mood dan suasana kerja kita. Seperti ColorfulCalculator dari Casio ini meskipun hanya benda kecil ringan, tetapi dengan kemampuannya yang sudah teruji dan warna-warnanya yang lucu, membuat pandangan mata menjadi lebih sejuk, dan akhirnya saya pun bisa lebih produktif dalam bekerja. #CasioMyStyle

Nah untuk kalian yang pingin dapet diskon pembelian calculator, silakan beli di mataharimall dan gunakan kode kupon ini CASIOBLOGUU3665. Terimakasih #CasioMyStyle

Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...