Sumber : maskurblog |
Saya
jadi sering mengunjungi Solo alias Surakarta baru sekitar 5 tahun yang lalu.
Ada perasaan bangga dan puas saat menginjakkan kaki di Terminal Tirtonadi, Solo
pada kisaran 2013 lalu.
Belum
senyaman sekarang ini. Waktu itu terminal tipe A ini sedang dalam progres
pembangunan. Waktu itu saya belum terpikirkan untuk memotret-motret suasana dan
atau pekerjaan yang tengah di lakukan. Kini saya menyesal sangat sehingga tidak
memiliki dokumentasi pribadi gambar – gambar Tirtonadi pra renovasi.
Sumber : culinarytravelmaniac.blogspot.com |
2013,
saya mulai sering ke Ngawi atau sekedar jalan-jalan ke Solo karena waktu itu
mulai pacaran dengan Tika. Saat itu bagian terminal yang sudah rampung adalah
bagian barat. Mulai dari penurunan penumpang hingga pintu keberangkatan barat. Warna
catnya dominan pink. Retribusi peron saya mengalami dari Rp. 500 hingga Rp.
1000,-
Pada saat
itu pintu keberangkatan sekaligus bagian timur terminal sedang dalam tahap
renovasi. Saya ingat betul bahwa pertama kali berangkat ke Ngawi, posisi bis
masih berada di kompleks parkiran bis terbuka dengan kios-kios yang kumuh di
sekelilingnya. Seiring berjalannya waktu, saya juga mengalami saat-saat bis-bis
Jawa Timuran parkir di tempat yang saat ini menjadi Bengkel dan Cuci Bus.
Saat itu
parkiran sementara menggunakan tanah lapang dengan kios-kios agen tiket
sementara dari papan seadanya.
Sumber : wikipedia |
Kini,
terminal ini benar-benar sangat membanggakan. Didaulat menjadi terminal terbaik
se Indonesia, terminal ini memiliki segudang fasilitas yang wow, diantaranya :
scanner calon penumpang, aula / ruang tunggu yang luas full AC, konter tiket
online bus, jalur khusus disabilitas / tunanetra, ruang menyusui, masjid yang
sangat nyaman, banyak kursi tunggu, banyak juga set meja kursi untuk ruang
tunggu di aula, tivi layar lebar di ruang tunggu pemberangkatan, bahkan jalan
layang – skybridge yang terhubung langsung ke Stasiun Balapan dengan tiketing
terintegrasi. Malahan sekarang ini retribusi di nolkan alias gratis..
Manajemen
terminal ini juga sangat bagus. Berawal dari standbynya petugas saat bus masuk
terminal, petugas bisa mengatur jalan agar bus diprioritaskan memotong jalan
masuk terminal, pembayaran retribusi terminal satu pintu, ruang penurunan
penumpang satu titik.
Sumber : insenia-id |
Kemudian
begitu masuk terminal, penyedia layanan transportasi lain dengan sopan dan
ramah menunggu di tempat yang sudah disediakan (bukan menunggu di dekat
penurunan bus) mereka menawarkan taksi, ojek, ataupun becak.
Melalui
speaker paralel, petugas juga menyampaikan himbauan-himbauan dan pengumuman
penting. Benar-benar puas..
Sumber : insenia-id |
By the
way, kalian ada yang punya foto terminal Tirtonadi pra renovasi? Kalau ada dan
berkenan, saya tolong dikirimin lewat email, ya..
2015, sumber skyscrapercity |
No comments:
Post a Comment