Friday, December 19, 2014

Plan Liburan Panjang (Jember, Banyuwangi, Malang) April/Meil 2015

Nggak terasa, kerjaan dikantor mulai menumpuk. Ada saja yang mesti diselesaikan. Akhir tahun ini saya banyak kesibukan. Kesibukan seperti yang saya posting di liputan saya sebelumnya. Sudah barang tentu, liburan yang biasanya saya plan sembari mengepaskan Tahun Baru, akan saya pending untuk beberapa waktu. Mungkin bakalan jatuh di April/Mei tahun mendatang. Alasannya sih, supaya musim hujan lebih mereda, dan alasan yang paling kuat adalah, supaya uang terkumpul dahulu. Mungkin saya akan mengambil cuti sekira 5 hari (1 minggu). Dan doakan juga semoga Tika, partner saya nanti bisa mengurus cuti dengan lancar. Dan kami tetap sehat!

Tujuan saya selanjutnya bisa jadi merupakan tujuan traveling saya yang terjauh. Saya akan beberapa hari berkunjung ke bagian timur Pulau Jawa. Dengan Jember sebagai main spotnya, dilengkapi dengan trip singkat ala #bioskoptour ke Banyuwangi dan Malang.  Kenapa Jember? Nggak tahu. Sebagai manusia ekstrovert kadang keinginan seringkali tidak disertai alasan logis yang kuat. Satu saja mungkin karena kota itu sangat asing dan sama sekali belum pernah saya datangi, saya lewati pun belum pernah. Spot wisata juga banyak. Dan seperti biasa, bioskop masih menjadi alasan utama. Keuangan sudah pasti akan sangat membengkak. Oke, saya persiapkan semenjak sekarang. *sambil mengepalkan tangan ke depan kepala.

Rencana perjalanan selanjutnya sementara seperti ini :

#hari pertama, Minggu, 5 April 2015
21.00 - 22.00  : Bis Ungaran - Semarang
23.00 - 05.00  : Bis Semarang - Surabaya

#hari kedua, Senin, 6 April 2015
05.00 - 06.00  : Istirahat, Sarapan @ Purabaya Bungurasih
06.00 - 10.00  : Patas Surabaya - Jember
10.00 - 13.00  : Early Check in + Istirahat
13.00 - 14.00  : Otw Tanjung Papuma
14.00 - 15.00  : Wisata Tanjung Papuma
15.00 - 16.00  : Back Kota Jember
16.00 - 18.00  : Istirahat shalat
18.00 - 22.00  : Makan malam, Wedang Cor, Nonton di Jember Cineplex
22.00 - Istirahat

#hari ketiga, Selasa, 7 April 2015
05.30 - 07.00  : City Tour, Sarapan
07.00 - 08.00  : Plosodan @ Tiara Waterpark
09.00 - 10.00  : Kuliner : Mie Apong, Es Krim Domino, Roti Jeanette
10.00 - 11.00  : Istirahat
11.00 - 13.00  : Otw Banyuwangi, Makan siang
14.00 - 17.00  : Nonton film @ NSC Banyuwangi
17.00 - 18.00  : Balik Jember, Istirahat

#hari keempat, Rabu, 8 April 2015
07.30 - 13.00  : Naik Kereta Tawangalun Jember - Malang 
13.00 - 15.00  : Istirahat, check in
15.00 - 17.00  : Kuliner : kondisional, Es Krim Oen
19.00 - 22.00  : Nonton film @ Sarinah Malang

#hari kelima, Kamis, 9 April 2015
06.00 - 08.00  : City Tour, Sarapan
09.00 - 19.00  : Naik Bis Rosalia Indah/Handoyo ke Semarang

Oke, semoga lancar!
Read More..

Thursday, December 18, 2014

Dolan Singkat ke Museum Isdiman/ Monumen Palagan Ambarawa


Beberapa waktu terakhir saya jarang sekali menulis. Kira –kira ada beberapa faktor penyebabnya. Satu, karena akhir-akhir ini kesibukan saya bertambah banyak, dan kesempatan jalan-jalan yang kian menipis. Layaknya uang di dompet. Kemudian, ditambah dengan kesibukan saya mempersiapkan pernikahan saya Januari nanti. Tugas-tugas dari kantor yang berjubel sukses menyita waktu saya. Pekerjaan dikantor tiap akhir tahun memang selalu begini.

Awal tahun nanti, saya belum terpikir untuk kembali traveling. Boro-boro, uang untuk persiapan nikah aja saya mepet sekali. Nanti lah, habis acara selesai, saya akan kembali traveling bersama istri :D yey!

Beberapa waktu lalu, tepatnya di salah satu hari Sabtu di bulan September, saya mengiyakan ajakan kawan saya, Iwan untuk mengunjungi Museum Isdiman di kawasan Monumen Palagan Ambarawa. Sudah hampir empat tahun saya menetap di Kabupaten Surga Jawa Tengah ini dan baru saat itu saya bisa melihat sendiri betapa menariknya tempat itu.

Terletak di jalur utama Jogja-Semarang, tidak jauh dari Terminal, Museum Kereta, dan Pasar Ambarawa, lokasi wisata yang dikelola oleh Pemkab Semarang ini tertata cukup apik. Beberapa waktu sebelumnya sudah direnovasi. Setelah memarkir motor, kami lalu membayar tiket masuk empat ribu rupiah per orangnya. Disamping kiri begitu kami masuk, sebuah rumah terpampang dengan sebuah tulisan besar, MUSEUM ISDIMAN. Siapa yang tidak kenal Isdiman? Seorang pahlawan yang gugur di kawasan Ambarawa ini namanya diabadikan sebagai nama museum ini. Juga sebagai nama SD di kawasan Desa Klurahan, Kecamatan Jambu. Lengkap dengan tugu peringatan.
 
Rumah berarsitektur Jawa ini menyimpan koleksi yang cukup lengkap. Diantaranya senjata-senjata, topi baja, seragam dan masih banyak lagi. Senjata api tertata rapi mulai dari pistol hingga machine gun dengan bentuk yang lumayan besar. Iwan teman saya yang menyukai hal-hal kemiliteran, dengan semangat menjelaskan kepada saya fungsi-fungsi alat tersebut. Salah satu yang membuat saya terkagum adalah anti-tank. Alat besar itu sangat berat dan dahulu digerakkan dengan manual. Ck ck..
 
Pada satu sisi tembok dalam, berderet rapi foto beberapa tokoh yang gugur seperti Kolonel Isdiman sendiri, Mayor Soeyoto, dan lainnya lupa. Mayor Soeyoto sendiri merupakan seorang tentara yang gugur di kawasan Lemahabang, Kelurahan Bergaslor yang merupakan kantor saya. Waktu itu, merupakan usulan saya untuk mengabadikan namanya hingga kini disepakati nama Mayor Soeyoto untuk jalan raya Lemahbang hingga Bandungan.
 
Museum dengan satu ruang ini tidak begitu luas. Kami langsung keluar dan menemukan sebuah lokomotif uap lengkap dengan gerbong kayu. Lokomotif uap ini dengan mudah dijumpai di Museum Kereta Ambarawa, justru gerbongnya lah yang membuat saya penasaran. Masih cukup utuh. Saya langsung beranjak untuk memasukinya. Wow! Pikiran saya langsung tertuju sekitar satu abad yang lalu. Model kursinya memanjang depan belakang, denan konfigurasi yang aneh menurut saya. Jendela tetap terbuat dari kayu dan dibuka dengan sistem buka naik-turun. Saya jadi terbayang saat-saat gerbong seperti ini mendaki bukit Bedono dalam lajur rel gerigi untuk menuju  Magelang kala itu. Dengan kecepatan yang hanya 10km per jam. Wonderful!
Disampig kereta itu, teronggok dua buah truk. Pada beberapa bagiannya tampak lobang dengan diameter sekitar satu centimeter. Iwan menjelaskan kepada saya bahwa truk-truk besi tersebut pada waktu itu pasti terlibat pertempuran sengit hingga tertembak beberapa kali.
 

Selain koleksi itu, kami juga menjumpai bekas Tank, dan satu yang menjadi ikonik, adalah bekas pesawat tempur pem-bom. Di sayapnya tertera bendera Belanda. Menurut informasi yang saya dapatkan, pesawat ini jatuh tertembak oleh para pejuang kemerdekaan. Bangkai pesawat itu jatuh di daerah Tugumuda Semarang.
 
Akhirnya, kunjungan singkat ini terasa sangat bermanfaat bagi saya. Sejarah memang menarik. Berkahnya bisa kita jadikan acuan untuk menuju masa depan. :)


Foto-foto : Hp IWAN.

Credit :

Museum Isdiman/ Monumen Palagan Ambarawa
Jl. MGR Soegijapranata 
AMBARAWA
KABUPATEN SEMARANG

Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...