Dieng Theatre Wonosobo adalah salah satu bioskop jaman dulu yang masih tersisa di Jawa Tengah. Keinginan saya untuk mendatangi bioskop ini akhirnya kesampaian juga dalam salah satu rangkaian kegiatan saya di Temanggung - Wonosobo beberapa waktu lalu.. Oke, langsung saja kita mulai ceritanya..
tulisan ini adalah sub dari cerita Tour Temanggung Wonosobo
Akhirnya sampai juga kami di kota
Wonosobo. Tujuan kami pertama ini adalah mencari Bioskop Dieng Theater. Salah
satu bioskop tua yang masih tersisa di Jawa Tengah ini berdasarkan referensi
ada di Jl. Seruni Kelurahan Jaraksari. Saya melewati Jalan Kyai Muntang
mengikuti peta yang sudah saya siapkan sebelumnya. Dan Nona menemukan sebuah
papan iklan film disebuah mulut gang. Karena kami kebablasan, kami lalu muter
melewati gang gang sempit dan akhirnya kami sampai juga di Dieng Theater.
Saya terus terang masih ragu
apakah bioskop ini masih buka apa sudah tutup. Berada di depan bioskop ini,
saya sempat ragu karena tidak seperti pada foto yang saya lihat di internet.
Seorang bapak melambaikan tangan ke arah kami mengajak kami supaya kami
langsung masuk ke kompleks bioskop saat kami berhenti dan kelihatan
kebingungan.
Dieng Theater beberapa tahun lalu (dapat dari google) |
Kami pun memarkir motor di luar,
dan berbincang dengan Bapak Prapto, saya tidak begitu jelas
mendengarnya. Dia adalah salah satu dari empat pegawai yang masih setia
melayani penonton bioskop ini. Harapan untuk menonton film bagus akhirnya harus
saya kubur dalam dalam karena Dieng Theater ini hanya punya satu studio dan
filmnya adalah Nenek Gayung. Film yang pernah terpaksa kami tonton di Borobudur
Cineplex Pekalongan tengah bulan Juni lalu yang sudah saya ceritakan disini.
Berdasarkan bincang bincang kami
dengan pak Prapto, bahwa bioskop ini sekarang masih dapat beroperasi dengan
empat orang pegawai. Pak Parto sendiri mengurusi bagian tiket. Halaman depan
bioskop ini sekarang sedang dibangun sebuah tempat futsal. Pantesan, halaman
depan bioskop tidak sama dengan foto yang pernah saya lihat.
Sound system dari dalam bioskop
terdengar hingga ruang tunggu yang sekarang sangat tidak terawat. Terus terang
saya penasaran dengan bagian dalam bioskop ini, hingga akhirnya saya putuskan
untuk tetap menonton film ini hanya sekedar untuk mencoba dalam bioskop ini.
Sebuah percakapan yang membuat
saya sedikit tertawa adalah saat Pak Prapto bilang bahwa untuk jam tayang
sebelumnya penontonnya lumayan banyak. Ada 4 orang. Ha? Yang bener aja, 4 orang
dikatain banyak. Hehehe.. Kata beliau, kalau weekend baru bioskop ramai
dikunjungi.
Akhirnya waktu menunjukkan pukul
2.40, kami dipersilahkan masuk melalui pintu samping setelah sebelumnya saya
menitipkan tas saya di ruang kerja Pak Parto. Tiket masuk untuk nonton disini
per orang hanya 10 K idr . Melalui penjaga tiket yaitu seorang bapak
bapak, kami pun masuk bioskop dan memilih untuk duduk di tengah saja. Rupanya,
bioskop ini sepertinya menjadi tempat pacaran bagi sebagian muda mudi. Mereka
memilih duduk di pojok pojok kegelapan. Hahaha, edan edan. Layar besar ini
ukurannya sama seperti di Rajawali Theater 21 Purwokerto. Tempat duduknya sama
seperti di Magelang Theater. Untuk interiornya hampir mirip dengan Magelang
Theater dengan sekitar 300-400 kapasitas tempat duduk. Dan saat kami nonton
ini, jumlah penontonnya ada sekitar 10 orang termasuk kami. Hahahaha.
Di depan layar, ada tumpukan
karung yang sepertinya berisi pasir atau semen. Saya pikir, itu material untuk
pembuatan lapangan futsal yang asal ditaruh situ. Beberapa saat sebelum film di
mulai, Nona mengajak saya untuk ke toilet. Pemandangan yang sangat tidak layak.
Saya rasa, bioskop ini sangat sangat kekurangan pemasukan sehingga tidak mampu
merawat diri sendiri.
Pukul 3 lebih sedikit, film
dimulai. Sound System sepertinya sudah memakai Dolby, namun kualitasnya kurang
maksimal. Ditambah lagi beberapa bagian atap yang bolong sehingga suara dapat
keluar. Film ini sangat membosankan meski sempat membuat saya sedikit tertawa.
Tertawa untuk film yang sudah ditonton dua kali.
Setengah jam kemdian, kami
putuskan untuk cabut. Kami keluar melalui pintu masuk dan berpamitan dengan Pak
Parto. Pak Parto pun mengucapkan terimakasih kepada kami atas kunjungan kami. Hehehe.
kembali ke Tour Temanggung Wonosobo
ini adalah update berita bioskop Dieng Cinema per Februari 2013 klik disini
ini adalah update berita bioskop Dieng Cinema per Februari 2013 klik disini
sebentar lagi nasibnya seperti Magelang Theatre :)
ReplyDeleteBetul mas Ikhsan . Hehehe, namun semoga saja tidak begitu ya...
ReplyDeletejust share : sekarang udah bagus, namanya ganti dieng cinema dan ada tempat futsal juga... udah bagus lah!! lebih modern #orgWOnosobo
ReplyDelete@ahmad fitriyan : terimakasih mas, Info anda sangat membantu. lain kali saya akan mengunjungi dieng cinema dan kalo sempet nyobain futsal juga deh...
ReplyDeletethanks :D