Thursday, March 31, 2011

Jembatan Pabelan Putus

Sore hari, langit diatas kawasan merapi tampak mendung tebal. di sekitar kota Muntilan mendung dan sedikit gerimis. Menjelang maghrib, polisi mulai berjaga jaga di sekitar jembatan Pabelan yang menghubungkan Yogyakarta dan Semarang. Jembatan ini terletak 13 km dari Magelang ke arah Yogyakarta. selepas maghrib, banjir lahar dingin dengan kapasitas besar menerjang. Beberapa rumah di kawasan GunungLemah dan Sudimoro juga dikabarkan hanyut. Jembatan ditutup total. Sehingga kemacetan tak terelakkan. Pukul 18.47 salah satu jembatan yang dari arah Muntilan putus. Putusnya jembatan dimulai dari jebolnya groundsile atau dam penguat fondasi jembatan yang berada dihilir jembatan hingga akhirnya pilar penyangga jembatan tergerus dan runtuh lalu menyeret jembatan hingga 1km jauhnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena beberapa waktu sebelum jembatan ambrol sudah ditutup oleh Satlantas Polres Magelang.

Budi Sudirman, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Muntilan-Salam Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Jateng mengatakan jembatan yang putus dibangun tahun 1960-an dengan panjang 36 meter. Jembatan hanyut separo dan kini hanya tersisa setengahnya sepanjang 18 meter.

Lalu lintas untuk dan dari Yogyakarta dialihkan melalui Borobudur - Kalibawang dan juga jalur Purworejo - Jogja sehingga menambah jarak tempuh berpuluh puluh kilometer.

hingga pagi tadi masih terjadi kemacetan karena lalu lintas yang sebelumnya menggunakan dua jembatan masing masing satu arah kini harus memakai satu jembatan baru yang dibangun bersebelahan pada tahun 2006. Warga sekitar pun banyak yang berbondong bondong untuk melihat secara langsung bekas jembatan yang runtuh ini.

Bangkai jembatan sendiri kini berada sekitar 1 km dari posisi jembatan dan sepertinya menjadi bahan rebutan masyarakat untuk diambili besi bajanya.

Setelah merapi meletus, sudah beberapa buah jembatan ambrol yaitu Jembatan Srowol, Jembatan Tlatar, Jembatan Kojor, dan Jembatan Pabelan ini yang berada di jalur utama propinsi.

dari pihak Bina Marga menyatakan akan meminjam jembatan sementara milik KODAM IV Diponegoro (Jembatan Bailley) yang bisa membentang 50 meter tanpa penyangga. Harga sewa 700Juta per tahun.

Hamid - dengan adaptasi dari suara merdeka & detiknews
(foto foto diambil dari salafiyunpad.wordpress.com dua foto lain diambil dari google - Kamera saya sedang dibawa sang pacar T.T )

2 comments:

  1. Sekarang Keadaan ny gmna mas?????????
    subhanallah kuasa Allah begitu Maha Besar

    ReplyDelete
  2. @ Monna
    Sekarang masih ada satu jembatan, bisa lewat motor, sepeda, pejalan kaki, dan mobil dengan tonase tidak lebih dari 2 ton. Truk dan bus blm boleh...

    terimakasih sudah mampir di blog saya :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...