Tuesday, April 30, 2013

Java Heat - Hollywood Rasa Jawa (Film Review)

Jumat kemaren saya dan Tika berhasil nonton film Java Heat. Sebuah film kombinasi aktor USA dan Indonesia yang mengambil setting di kawasan Yogyakarta dan Borobudur.Ya, film ini sudah beberapa waktu lalu saya pin untuk saya tonton dan akhirnya kesampaian juga :D

Film dimulai dengan adegan interogasi Jake Travers (Kellan Lutz) oleh Letnan Hashim (Ario Bayu). Dari awal, film ini sudah terasa berat. Alur cerita yang cukup rumit membuat penonton tidak akan bisa merelakan sedikitpun adegan untuk diolah di pikiran masing masing. 
Jalan ceritanya adalah Jake yang bekerjasama dengan Hashim, anggota Densus 88 dalam mengungkap misteri pencurian kalung berharga milik Keraton dan penculikan Sultana (Atiqah Hasiholan) oleh Malik (Mickey Rourke). 
 


Selain alur cerita yang bagus dan tidak mudah ditebak, adegan adegan film ini juga cukup berat. Ada adegan tabrakan mobil di sebuah perempatan di Jogja, kemudian adegan kejar kejaran pakai motor trail. Selain itu, film ini juga memasukkan unsur unsur budaya seperti batik, wayang, dan penonton akan disuguhi adegan menegangkan di Candi Borobudur di akhir cerita.

Jadi, film yang sudah rilis tanggal 18 April 2013 di Indonesia dan 10 Mei nanti di USA ini menurut saya layak tonton.

Trailernya bisa dilihat disini : http://www.youtube.com/watch?v=1b-b4mO4XTM Read More..

Friday, April 12, 2013

OBLIVION (2013) - Film Review




Sebelumnya, saya tidak mengira karena film Oblivion ini menurut situs www.imdb.com rilis resminya di USA tanggal 19 April. Eh ternyata kemaren baca Suara Merdeka sudah nongol ini film. Oke langsung saja saya pin untuk ditonton malam harinya.

Saya dan dua teman saya akhirnya kebagian jatah kursi depan sendiri. Hahaha. Ini pertama kalinya saya nonton di depan sendiri. Tapi not so bad lah. Saya masih untung dapet tengah. 
Film dimulai dengan setting tahun 2077 di sebuah menara tempat singgah manusia yang tersisa sebelum berangkat ke Titan. Jack Harper (Tom Cruise)  dan Victoria (Andrea Riseborough) adalah satu tim teknisi yang ditugaskan oleh Tet untuk mengawasi dan memperbaiki robot yang bertugas menjaga pengeboran sumber daya bumi dimana robot itu selalu diganggu oleh makhluk yang bernama 'pemakan bangkai' . 
Konflik dimulai dengan bertemunya Jack dengan Julia (Olga Kurylenko) yang merupakan salah satu korban selamat yang masih berada dibumi sehingga Jack membawanya ke menara transit. Sementara Jack dan Victoria diharuskan segera mengakhiri tugas dan menyusul ke Titan.
Alur cerita dalam film ini menurut saya bagus bangetdan tidak mudah ditebak. Ceritanya kuat, berat dan sedikit emosional. Efek efek animasi dan penggunaan teknologi canggih juga bagus. Dan ending film juga cukup memuaskan penonton setelah menonton 2 jam 6 menit ini. 

Secara umum, ini film layak ditonton! 


Read More..

Friday, April 5, 2013

How To Get Waisak?



Oke, di malam sabtu yang diiringi hujan ini, saya berfikir untuk menulis bagaimana sih buat dateng ke acara Waisak? FYI, saya sendiri tinggal kurang lebih 5-6 Kilometer dari Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Dan menginjak usia saya yang ke 23 ini, terus terang saya baru satu kali melihat secara langsung prosesi itu.

Selayang pandang saja, hari keagamaan umat Buddha yang disebut juta Trisuci Waisak ini adalah sebuah prosesi untuk memperingati ; Satu. Kelahiran Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Dua. Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung atau menjadi Buddha di Bodhgaya pada usianya yang ke 35, dan Tiga. Wafat Sang Buddha di Kusinara pada tahun 453 SM pada usia 80.

Menurut keputusan WFB (World Fellowship of Buddhists) maka di Indonesia ini perayaan Waisak dipusatkan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.

Nah, jadi.. gimana dong kalo mau dateng ke acara ini? Berdasarkan tweet di TL salah satu rekan saya, Mas Farchan, saya jadi kepengen menulis kembali ide pemikiran beliau ini. Oke, check this out. Dan camkan baik baik :)

1.      Borobudur itu letaknya di Kabupaten Magelang. Bukan di Jogja. Jadi yang mau ke Borobudur, tidak perlu repot repot ke Jogja

2.      Bila anda datang dari Jakarta, maka cara tercepat adalah dengan moda transportasi Bis. Bis ke Magelang bisa dari Rawamangun, Lebak Bulus & Pulogadung. ekonomi 70-80 an, VIP 110-120 an, eksekutif 150-165 an.

3.      Jika dari Surabaya, naiklah Bus Eka jurusan Magelang. Turun di Pertigaan Palbapang. Ongkosnya sekitar 80K idr
Ini dia kawasan P
4.      Jika dari Bandung, naik bus Budiman. Ongkosnya 90 K idr eksekutif.

5.      Bagi yang mau naik kereta api dari Jakarta/Bandung. Biar nggak kejauhan, turun di Stasiun Kutoarjo saja. Dari Kutoarjo lanjut bus menuju ke Magelang. (Jika langsung mau menuju ke Borobudur, turun di Pertigaan Bunderan Salaman, ganti bus menuju ke Borobudur). Jika naik kereta turun di Jogja. Ada dua cara. Pertama naik Trans Jogja dari Stasiun Tugu ke Terminal Jombor. Dari Jombor ada bis umum ke Borobudur; atau dari Stasiun Tugu ke Hotel Borobudur (Hotel ini deket dengan Terminal Jombor) dari hotel ini ada shuttle bus Damri Jogja – Borobudur.

6.      Kalau malas naik bus, bisa sewa motor. Banyak kok tempat persewaan motor di Jogja. Googling saja, dari Jogja ke Borobudur naik motor sekitar 1 jam.

7.      Jika naik pesawat turun di Adi Sucipto Jogja, ada shuttle bus Damri jurusan Magelang, turun saja di Pertigaan Palbapang

8.      Jika naik pesawat turun di Ahmad Yani Semarang, agak ribet. Bisa naik bus patas Jurusan Jogja (sementara dilayani dari Terminal Terboyo) ongkos 21 K idr turun di Magelang. (kalau turun di Palbapang mungkin tambah) atau yang praktis bisa naik travel jurusan Magelang. Sekitar 40 K.

9.      Yang perlu diingat, titik utama sebelum mencapai Borobudur baik dari arah Semarang / Jogja adalah pertigaan Palbapang. Dari jam 6 pagi sampai 5 sore ada bus/angkot menuj ke Borobudur, selebihnya hanya ada ojek. 20 K sampai Borobudur.
How to Get Borobudur? - click to enlarge
Lalu, untuk nginepnya gimana?

Tenang, di sekitaran Borobudur banyak kok tempat menginap dari hotel bintang lima sampai yang murah murah juga ada. Biar gampang, langsung saja klik disini 

 Mengingat ramainya kunjungan wisatawan di Borobudur pada hari hari Waisak, maka bila kemungkinan hotel full booked semua, anda masih bisa nginep di Magelang yang jaraknya sekitar 12 km dari Borobudur. Daftar hotelnya bisa dilihat disini
 
  Tapi, sebelum berangkat ke Waisak, saya rekomendasikan kepada anda untuk membaca dulu apa apa yang sekiranya harus diperhatikan pada saat berada dalam prosesi Waisak ini. Langsung saja klik chirp nya mas Farchan  disini 
Read More..

Wednesday, April 3, 2013

Romantic Surabaya, 29-31 Maret 2013 (Part II)

# Museum Kesehatan dr. Adhyatma Surabaya

Oke, di hari kedua saya berada di Surabaya ini, Tika merekomendasikan saya untuk pergi ke Museum Kesehatan setelah sebelumnya kami sarapan nasi rames masih di kawasan Unesa. Saya pengen berada di belakang untuk memotret suasana perjalanan sehingga perjalanan berangkat ini Tika yang berada di depan. Nggak terlalu susah untuk menuju ke Museum Kesehatan yang ada di Jl. Indrapura ini.
FBS Unesa

Kampusnya Tika :D

PPG in progress

Lenmarc Mall

Bangunan baru ini.. depan PTC

National Hospital, depan Unesa
Sesampainya, kami memarkir motor dan segera membayar tiket. Murah banget. Berdua hanya 3 Ribu rupiah saja. Pada ruangan pertama, kami disambut dengan sejarah tentang Museum Kesehatan dan beberapa prolog tentang sejarah dunia kesehatan di Indonesia. Memasuki ruang kedua, disitu menjelaskan tentang peralatan teknis pendukung dunia kesehatan. 
Foto dr. Adhyatma, MPH, mantan Menkes




Ruangan selanjutnya berisi tentang koleksi awetan hewan penular penyakit. Selain itu, di ruang ini  juga ada koleksi buku buku kesehatan. Keluar dari gedung ini, kami menuju ke gedung selanjutnya yang amazing! Disana dipajang bukti bukti tentang ilmu santet yang secara ilmiah tidak bisa dijelaskan. Ada juga senjata senjata penangkal santet. Mungkin senjata seperti ini bakal dimasukkan juga ke RUU Santet. Hehehe. Dan inilah yang menjadi daya tarik museum ini karena banyak yang menanyakannya. Bahkan pernah dikupas di detiktravel.com. :D setelah itu ruangan terakhir bercerita tentang kaitan antara kesehatan dan budaya. 
 

Ternyata Jelangkung selain sebagai sarana pengobatan secara spiritual juga merupakan mainan tradisional anak anak. #geleng geleng!
 
Alat Penangkal Santet
Secara umum, museum ini koleksinya cukup lengkap. Dan yang saya takjub adalah museum ini juga cukup ramai dikunjungi rata rata oleh remaja dan beberapa anak sekolah. Jadi, kalau di Surabaya, jangan lupa mampir ke Jl. Indrapura No. 7 ini. Oke?
 
#Museum House of Sampoerna
 
Salah satu bagian House of Sampoerna


HOS - House of Sampoerna


Tidak jauh dari Museum Kesehatan, dengan lokasi yang sedikit menyelempit, akhirnya kami sampai di Museum House of Sampoerna. Untuk masuk museum ini, tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Syaratnya mudah kok, bawa STNK kendaraan bermotor yang dipakai, dan identitas diri. Sebagai informasi, yang boleh masuk ke museum ini yang sudah berusia lebih dari 18 tahun. Gedung utama museum adalah bekas pabrik rokok Sampoerna. Begitu masuk, akan ada pengecekan identitas. 
 
Ruangan pertama ini berisi koleksi bahan bahan dan bumbu rokok, disamping itu, juga terpampang beberapa riwayat tentang pendiri pabrik rokok ini. Pada ruangan selanjutnya kami menemukan sebuah mesin cetak tua yang pernah saya jumpai di Museum Benteng Vredeburg yaitu Heidelberg. Darisitu, kami menaiki tangga menuju ke atas, dan sayangnya, diatas ini tidak boleh mengambil gambar. Sebagai gambaran saja, dari atas sini kami dapat melihat secara langsung bekas ruang produksi rokok. Cukup bisa dibayangkan bagaimana kesibukan sewaktu produksi rokok ini terjadi dengan karyawan yang mayoritas perempuan. Disitu juga dijual macam macam souvenir seperti pin, buku, kerajinan tangan, dan lain lain. 
 
Ini dia Liem Seeng Tee dan istri, pendiri pabrik rokok Sampoerna

Puas mengunjungi museum, kami shalat dhuhur masih di kawasan museum ini, lalu berencana mendaftar untuk ikut Bus Heritage Track. FYI, bus ini akan mengantar wisatawan untuk berkeliling utamanya di bangunan bangunan yang memiliki sisi historis di Surabaya. Start dan end nya ada di HOS, dan ada beberapa pilihan tour, yaitu pendek dan panjang. Tapi sodara sodara, sayang sekali di hari sabtu ini, pemesan sudah penuh. Padahal tadi kami sengaja mengepaskan jadwal supaya bisa pas salah satu jam jalannya bus yaitu jam 1 siang. Selain itu, ada juga jam 9 pagi dan jam 3 sore. 
 



Yaah sudahlah, mungkin lain kali saya ke Surabaya lagi dan bisa menikmati Heritage Track yang lagi lagi gratis ini. :)

Bingung hendak kemana, akhirnya berbekal peta saya, saya coba melajukan revo menuju ke kawasan Pantai Kenjeran. Menurut peta saya, disana ada Patung Budha 4 Muka. Begitu sampai di Jl. Kenjeran, kami masuk salah satu gang dan menemukan hanya sebuah vihara kecil. Dan itu pasti bukan yang dimaksud dalam peta. Search google, dan akhirnya kami putuskan untuk tidak melanjutkan pencarian karena ternyata itu ada di Kawasan Wisata Pantai Kenjeran yang sebenernya itu menurut kami terlalu jauh.

#Monumen Kapal Selam

Akhirnya kami putuskan untuk mengunjungi Monumen Kapal Selam (Monkasel). Selama mengemudi, saya dipandu sama Tika dan tidak lama kemudian, sampailah kami di Monkasel yang ada di bantaran Kalimas, Jl. Pemuda sebelah Plaza Surabaya ini. 
 

Wow! Sebuah kapal selam bekas bernama Pasoepati terhampar di depan mata. Setelah memarkir motor dan membayar  tiket sebesar 5 Ribu rupiah per orang,  kami pun langsung masuk ke ruangan utama kapal dan disambut oleh mbak guide. Dia menuturkan bahwa pada tahun 1996, kapal selam yang sudah pensiun ini di belah belah menjadi 16 bagian lalu dirangkai kembali untuk wahana edukasi tentang kapal selam. Kapal ini berjasa pada saat operasi pembebasan Irian Barat dan penumpasan G 30 S PKI. 
Kamar tidur perwira
Jadi pada ruangan utama ini adalah ruang kendali torpedo. Ada 4 peluncur torpedo di bagian depan kapal selam buatan Rusia Tahun 1952 ini. Untuk berpindah dari satu ruang ke ruang yang lain, pintunya adalah lorong bulat berdiameter kira kira 75 cm. Jangan takut kesulitan karena akan dipandu bagaimana melewati pintu ini dengan trik yang benar. 
Pintu antar ruangan
Hehe. Ruang kedua adalah ruang tidur perwira, ruang tidur komandan, dapur, ruang periskop, ruang kelistrikan, dan pada bagian akhir belakang ada dua peluncur torpedo berjumlah dua buah. Untuk pintu keluar masuk asli adalah melalui atap sebelah atas, namun di Monkasel ini, sudah dibuatkan pintu mirip masuk ke pesawat. 
Panel kontrol ketinggian air (kayaknya)
Torpedo dan launchernya

Kebetulan sekali kami ngepasi jam tayang dokumenter tentang film ini beberapa menit kemudian di Audiorama yang merupakan gedung di bagian belakang kapal selam ini. Sembari menunggu film tayang, kami duduk duduk sebentar di pinggir Kalimas dengan air yang cukup keruh ini sambil makan beberapa makanan ringan yang kami bawa. 
Bantaran Kalimas

Film berdurasi sekitar 30 menit  ini diputar disebuah ruangan dengan kapasitas sekitar 40 penonton. Berkisah tentang sejarah Kapal Selam, sejarah Monkasel, sejarah kapal selam di Indonesia, dan terakhir adalah gambaran umum tentang TNI AL. 
 
Akhirnya jam tangan saya menunjukkan pukul tiga sore, itu artinya sudah saatnya kami cari makan. Berhubung Tika juga nggak begitu hafal, akhirnya kami terdampar jauh sekali. Yaitu di Sentra PKL Wiyung. Dan Rujak Cingur yang saya pengen itu belum ada yang buka. Okelah, akhirnya Tika pesen gado gado sementara saya pesen Lontong Capgomek yang ternyata adalah lontong dengan opor ayam dan beberapa sayur kentang dan tahu. Not so bad lah hanya untuk mengisi perut yang kelaparan ini.
 
Hari mulai sore, gerimispun sudah mulai turun, akhirnya saya lajukan motor untuk kembali ke penginapan. Setelah mandi dan shalat ashar, malam minggu dengan hujan ini akhirnya hanya saya manfaatkan untuk tidur saja. Saya capek sekali rasanya. 

#Hari ketiga, Minggu, 31 Maret 2013

Pukul setengah sembilan pagi, saya sudah berhasil sampai di kos Tika dan menunggunya mandi beberapa saat. Jadwal saya hari ini adalah pulang. Yaa.. pulang ke Semarang. Namun kami mesti sarapan dulu nih. Hari minggu yang mendung ini, akhirnya saya sarapan Soto Surabaya di depan kantor Kelurahan Lidah Wetan. 
Habis itu, kami menuju kontrakan Fitri untuk menunggu Hisah. Jadi dia itu sedang berada di Gresik dan saya diminta untuk menunggu dia sebelum pulang. Akhirnya hujan turun juga, saya sampai capek dan tidur hingga sore. Pukul 4an sore, Hisah datang membawa beberapa makanan khas Gresik yaitu Pudak dan Cubung. 
Anyway, big thanks for Hisah and Fitri.. Kalian mendapatkan Award sebagai pemain pembantu terbaik tahun ini!

Dan jam setengah 5 sore, saya diantar mereka bertiga menuju ke Terminal Purabaya a.k.a Bungurasih. Saya benar benar buta arah dan mengandalkan Tika sebagai co-pilot saya. Sore ini hujan sudah lumayan berhenti walaupun masih gerimis juga dan jalanan  juga masih basah. Setengah jam lebih sedikit, kami sampai juga. 

Mereka memberi saya beberapa oleh oleh dan saya jadi merasa terharu. -_- ternyata sistemnya nggak pake tiket, tapi langsung naik menuju ke bus yang dikehendaki. Saya milih bus Patas AC ke Semarang yaitu PO Indonesia warna merah. 
Ahh.. rasanya berat untuk meninggalkan pacar saya itu. Tapi saya tetap harus pulang.. dan tidak lama kemudian, berhubung bus sudah penuh, bis langsung melaju. Tiketnya sampai semarang 65 Ribu Rupiah saja. Saya tidak begitu menikmati perjalanan ini karena entah suspensi yang keras atau memang kondisi jalanan yang rusak, yang jelas keluar dari Tol, bis ini melalui Gresik, Lamongan, dan tau tau bangun tidur saya sudah sampai di Kota Tuban. Disana bus berhenti untuk istirahat. Saya tukarkan kupon makan dari bis dengan satu porsi nasi rawon dan teh manis. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. 
 
Jam  dua seperempat pagi, saya sampai di Terminal Terboyo Semarang dan naik ojek sampai ke Stasiun Tawang untuk mengambil motor lalu sampai kos pukul tiga pagi. 

Alhamdulillah.. :)
UNESA, sampai ketemu lagi ;)

dan satu lagi, terimakasih teman teman atas kaosnya, Cakcuk Surabaya ;)

Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...