Wednesday, June 27, 2012

Forum Discussion Group (FGD) Grand Wahid Hotel Salatiga


Ini adalah sub cerita dari Laporan Empat Hari Empat Kota

Senin siang setelah saya pulang kantor sekitar pukul 2 siang, saya meski segera siap siap untuk menghadiri undangan ke Salatiga. Karena badan yang masih sangat capek, akhirnya saya memutuskan untuk naik public transportation saja.
Setelah berbekal dan bersiap siap, saya pun berjalan sebentar sampai di mulut gang. Ah siang ini cuaca begitu terik. 

"salatiga.. salatiga , tingkir langsung"

begitulah kira kira penawaran dari sang kernet yang akhirnya saya tergiur untuk langsung masuk ke angkot warna merah tersebut. Saya duduk di pojok belakang dan menikmati AC (Angin Cemribit), sesekali saya sms-an dengan pacar saya jauh disana (ahahahaha, lebai)

Perjalanan yang tidak begitu bermakna ini akhirnya sampai juga di kauman, saya harus turun dan tanpa saya duga, saya hanya membayar 3 ribu karena saya kasih uang 20ribu dan dikembalikan 17 ribu. Kata temen saya sih.. memang tarifnya segitu.

Jalan kaki sebentar sambil menunggu angkot, tidak terasa saya sudah hampir sampai di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya pun menyetop angkot warna biru muda dan turun di Mal Tamansari. Dari situ saya masih harus jalan kaki sejenak untuk sampai di hotel paling mewah di Kota Salatiga ini.
Patung Jend. Sudirman dan Jalan Jend. Sudirman @ Sekitar Bundaran Tamansari
Cus... akhirnya saya pun berhasil menerima sambutan hangat di pintu masuk lobi dan segera mendaftar ulang acara yang di adakan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,  Nonformal dan Informal (P2PAUDNI) ini.

Setelah pendaftaran selesai, saya segera menuju ke receptionist dan saya mendapatkan satu kartu akses dan saya mendapat kamar nomor 311. Beberapa tahun yang lalu saya pernah kesini jadi saya sudah tahu lokasi liftnya. Saya pun segera menuju lantai 3dan mencari kamar nomor 11. 
Yup, katakanlah saya ndeso atau apalah, yang pasti saya baru kali ini masuk kamar hotel pake kartu magnetic ginian. Ah, coba coba saja lah. Ternyata tinggala masukin, nyala hijau, dan handle pintu sudah bisa dibuka. Wah, kamar yang mewah sekali. Namun ternyata saya masih harus memasukkan kartu itu di power lock sehingga power bisa menyala. Hahaha. what a nice experience!
Acara dimulai pukul 4 sore sehingga saya langsung bersiap siap mandi dan harus mandi di bath tube. Mandi yang menurut saya gimanaaa gitu. Selesai mandi, saya segera menuju ke main ballroom yang ada di sebelah lobi. Terus terang saya tidak bisa begitu menikmati acara inti ini. Saya hanya 'menggugurkan kewajiban' karena badan saya masih pengen istirahat seistirahat istirahatnya.

Pembukaan dan sambutan menjadi acara pada sore hari itu, dilanjutkan dengan istirahat dan makan malam. Pukul 7.30 malam, acara kembali dilanjutkan kali ini adalah pematangan dratf kampung literasi yang kebetulan Kelurahan Bergaslor menjadi salah satu wilayah yang akan digunakan sebagai percontohan.

Acara berlangsung hingga pukul 9.30 malam dan saya segera menuju kamar untuk tidur.

Pagi hari, jam 6 saya baru berhasil bangun dan shalat subuh dalam kondisi telat. 
Setelah sarapan pagi dan mengemasi barang barang, saya pun kembali mengikuti acara diskusi untuk model teknis dan pelaksanaan di lapangan.

Siang ini, saya tidak bisa terlalu lama karena saya harus menghadiri rapat bendahara gaji di Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kab. Semarang. Untuk itu, pukul 9.30 saya berpamit dan mengisi absen pulang untuk segera menuju ke Ungaran.

(tambah lagi capeknya)


more pics :
From kamar
Lantai III
Acara Diskusi
Nb : Tulisan ini mungkin agak acak acakan, karena sedang tidak enak badan ini saya :(


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...