Tulisan ini adalah sub cerita dari Laporan Wisata : Empat Hari Empat Kota
Yah, beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 16 Juni 2012, saya berkesempatan untuk mengunjungi obyek wisata andalan Kabupaten Pekalongan, namanya Linggoasri. Menurut beberapa referensi, di tempat ini dahulu ditemukan sebuah lingga. Dan mungkin karena lokasinya yang sejuk dan damai, maka di namai dengan Linggoasri.
Yah, beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 16 Juni 2012, saya berkesempatan untuk mengunjungi obyek wisata andalan Kabupaten Pekalongan, namanya Linggoasri. Menurut beberapa referensi, di tempat ini dahulu ditemukan sebuah lingga. Dan mungkin karena lokasinya yang sejuk dan damai, maka di namai dengan Linggoasri.
Entah bagaimana cerita tentang obyek wisata ini, yang pasti saya sudah berhasil mencapai tempat tersebut. Yuk, mari kita langsung saja menuju TKP!
Perjalanan kami dimulai dari Kota Pekalongan. Sekitar pukul 2 siang, saya dan Nona berangkat mengendarai smash, melewati arah ke Wiradesa dan belok kiri di pertigaan Wiradesa, disitu tertulis SELAMAT DATANG DI KOTA KAJEN IBUKOTA KABUPATEN PEKALONGAN.
Perjalanan ini menyenangkan sekali, ya karena saya belum pernah lewat. Hehehe.. Sepanjang perjalanan ini saya begitu menikmati suasana dan benar benar menikmati kebersamaan saya bersama Nona. Yah, menyenangkan sekali :)
Akhirnya setelah sekitar setengah jam, kami tiba juga di Kota Kajen. Sebuah kota yang masih agak sepi, dengan sentuhan jalan jalan yang lebar, rasanya damai sekali berada di kota ini, kami juga menjumpai Pasar Induk Kajen dan Terminal Kajen.
Sesaat setelah melewati Kota Kajen, akhirnya kami sampai di kawasan wisata Linggoasri.
Eits, tunggu dulu, kami masih harus mengendarai motor dengan medan yang menanjak. Tapi tenang saja, ini terasa menyenangkan karena kami bisa melihat pemandangan perkebunan karet yang menurut Nona katanya enggak pernah di ambil getahnya, walaupun di penampung nya sudah penuh. Hehehe..
Eits, tunggu dulu, kami masih harus mengendarai motor dengan medan yang menanjak. Tapi tenang saja, ini terasa menyenangkan karena kami bisa melihat pemandangan perkebunan karet yang menurut Nona katanya enggak pernah di ambil getahnya, walaupun di penampung nya sudah penuh. Hehehe..
Di bawah sana, terhampar dataran yang maha luas dan indah. Subhanalloh ya.. :D
Dan finally, we arrive @ Linggoasri,
sebuah papan nama besar menyambut kedatangan kami dan kami sempat bingung mau masuk area Outbond atau tempat wisata utamanya dan akhirnya kami putuskan untuk masuk ke tempat wisata utamanya. Kamipun masuk di loket dan membayar 7K idr untuk dua tiket masuk. Saya tanya dengan bapak penjaga tiketnya dan menurut penjelasannya, kami bisa menikmati pemandangan, kolam renang, kebun binatang mini, dan gardu pandang.
sebuah papan nama besar menyambut kedatangan kami dan kami sempat bingung mau masuk area Outbond atau tempat wisata utamanya dan akhirnya kami putuskan untuk masuk ke tempat wisata utamanya. Kamipun masuk di loket dan membayar 7K idr untuk dua tiket masuk. Saya tanya dengan bapak penjaga tiketnya dan menurut penjelasannya, kami bisa menikmati pemandangan, kolam renang, kebun binatang mini, dan gardu pandang.
Oke, tanpa menunggu lama kami segera menanjak. Saya masih agak gimana gitu melihat tempat wisata yang sepi ini. Tidak lama kemudian, hamparan rumput hijau dengan batu batu yang menonjol menyapa kami dengan ramahnya. Hahaha.. ini sangatlah indah!
Eh, ternyata disitu kami jumpai beberapa orang pacaran. Dan sepertinya gaya pacaran yang melebihi batas. Astaga!! Kami hanya jeprat jepret saja sambil ngobrol sembari menikmati suasana. Sebenernya ditempat ini ada wahana kolam renang yang sepertinya masih bisa dipakai, lalu ada flying fox yang tidak ada operatornya, dan ada beberapa bangunan pendukung lain yang kelihatannya masih baru dan belum optimal penggunaannya.
Puas berada di tanah lapang ini kami mengikuti rute jalur aspal yang rusak menuju ke Kebun Binatang mini. Eh alangkah terkejut melihat suasana kebun binatang yang nggak ada binatangnya sama sekali. Hanya ada kuda! Hahahaha. .
Puas berada di tanah lapang ini kami mengikuti rute jalur aspal yang rusak menuju ke Kebun Binatang mini. Eh alangkah terkejut melihat suasana kebun binatang yang nggak ada binatangnya sama sekali. Hanya ada kuda! Hahahaha. .
Ah, mending kami main ayunan saja lah.. Sambil istirahat. Kami juga tidak bisa muter balik dan harus kembali melewati medan aspal yang rusak tadi. Sampai sampai saya harus menuntun smash dan di dorong sama Nona.
Weslah nggak papa..
Kira kira pukul 3.30 sore, setelah beristirahat sejenak dan menonton anak anak kecil main sepakbola, kami putuskan untuk cabut dari Linggoasri.
What a beautiful day with Nona :)Back to Empat Hari Empat Kota
wehhhhh,,, mana lingga nya????
ReplyDelete@ Adit : Aku ki nggoleki ra ketemu Dit.. hehehehee..
ReplyDeleteKamu pie, masih di Pekalongan???
Aq masih di rumah Mid,,, Mungkin akhir pekan ini ke Pekalongannya...
ReplyDeleteiki lho, candi gunung wukir ng salam, pernah rene rung. ono lingga ne
http://hibid.wikia.com/wiki/Candi_Gunung_Wukir
Aku udah ke TKP dit.. wah mantep tenan.. baru tahu ada kayak gituan di Salam.. jos gandos
ReplyDeletedari wiradesa e linggo asri berapa jam mas?
ReplyDelete@ rumput ilalang :
ReplyDeletedari Wiradesa sktr 1-1,5 jam mas naik sepeda motor :)
kunjungi juga tempat ini 1 km dari ow Linggoasri.. https://kalipaingan.wordpress.com/2016/03/27/paket-river-tubing/
ReplyDelete