Wednesday, March 21, 2012

Puri Maerokoco Semarang


Sore ini mendung tebal menggantung di langit Ungaran. Dan perjalanan saya menuju ke kost Rina sempat diwarnai hujan lebat. Saya sore ini diajakin Rina untuk mengunjungi Puri Maerokoco. Hm.. Tempat wisata satu ini entah mengapa selalu luput dari benak saya untuk saya kunjungi. Hingga ide Rina ini saya sambut dengan penuh suka cita :D

Akhirnya saya pun sampai di kost Rina sekitar pukul 16.45 dan segera meluncur ke TKP. Saya sendiri pernah mengunjungi Maerokoco pada waktu saya kelas 4 SD. Dan Rina juga katanya juga kesini waktu kecil. Jadilah kami berdua buta arah sehingga sempat kesasar. Tapi akhirnya berbekal ilmu kira kira, sampailah kami di gerbang tempat wisata Maerokoco yang ada di kawasan PRPP Semarang ini tepat pukul 17.00.

Berdasar pemberitaan dan kondisi yang saya lihat di kawasan PRPP yang semakin hari semakin memprihatinkan, saya kira Maerokoco ini sudah tutup dan tidak digunakan sebagai tempat wisata resmi lagi. Namun dugaan saya ternyata salah. Disini kami harus membayar tiket masuk berdua 10K idr. Dan kami langsung melaju dengan motor untuk mengelilingi Jawa Tengah Mini ini.

Begitu masuk, kami disambut dengan rumah adat Sragen dan Karanganyar. Di depan rumah adat Sragen ini ada gerbang yang merupakan miniature dari gerbang Museum Sangiran
Dari situ kami asal mengambil rute ‘seenaknya’. Saya sendiri sudah lupa dengan kenang kenangan saya waktu kecil disini. Dan seperti yang saya bayangkan sebelumnya, tempat wisata ini terasa sangat sepi sekali. Bahkan beberapa anjungan malah tidak terawat seperti Anjungan Kota Magelang, Cilacap, dan Pemalang. 

Perjalanan kami menyusuri jalur tengah Jawa Tengah melewati Salatiga, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
 
Berjalan jalan, akhirnya kami sampai pada sebuah kursi taman menghadap ke sebuah kolam di depan Anjungan Pemalang. Tempat ini nyaman sekali untuk duduk duduk. Kamipun mengkonsumsi beberapa gorengan yang kami beli tadi sewaktu perjalanan. Agak lama juga kami berada di sini dan kami di temani seekor kucing yang lucu. Hehehe..
 
Setelah bosan, kami melanjutkan perjalanan dan menjumpai anjungan Pekalongan, Batang, Kendal, dan Semarang. Di dekat anjungan Semarang ini berdiri sebuah prasasti pembangunan kawasan wisata ini pada tahun 1993 di resmikan oleh Presiden Soeharto
Dalam perjalanan kami selanjutnya kami menjumpai banyak sekali kucing kucing. Hingga akhirnya kami sampai di Anjungan Jepara dengan sebuah gerbang duplikat gerbang Masjid Mantingan. 
 
Terus ketimur hingga kita ketemu dengan anjungan Pati dan Rembang dengan patung nelayannya. 
 
Waktu semakin sore dan semakin gelap. Kunjungan di tempat ini tutup pukul 18.00 dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang..

Sampai di rumah, saya berfikir dan tersadar bahwa tata letak anjungan di Puri Maerokoco tadi ternyata sama persis dengan kondisi administrative di Jawa Tengah. Bangunan bangunan yang ada pun merupakan replika bangunan aslinya seperti Tugu Muda, Menara Kudus, Mercusuar Tegal, dan Waduk Kedung Ombo. Dan kursi taman tempat kami istirahat tadi merupakan sebuah miniature dari kawasan Pantura. Hahaha.. pantesan waktu masuk dari arah timur kami dihadang oleh Kabupaten Sragen dan Karanganyar. 

more pic's :

Suasana kerusakan
 
Suasana ketidak terawatan
 
Taman Anjungan Jepara

Replika Tugu Muda
Anjungan Kab. Pati

Anjungan Kab. Grobogan

Suasana sepi @ anjungan Banjarnegara

Replika Mercusuar Tegal

Anjungan Kab. Pemalang

Suasana ke kumuhan dan ke sepian

Saya juga tidak tahu kenapa tempat wisata ini seakan akan tak berdaya memikat pengunjung. Padahal sebetulnya tempat wisata ini tak ubahnya seperti TMII.. namun sayang sekali kenyataan yang terjadi tidak bisa kita pungkiri. Inilah tugas kita untuk menanamkan kepada anak cucu kita tentang pentingnya Cinta Tanah Air. :D

4 comments:

  1. mantap bang postingnya, sepertinya puri maerokoco sebagai wisata budaya perlu lebih digalakkan lagi promonya... eman-eman to...

    ReplyDelete
  2. @nightwalker : betul mas.. eman eman banget.. bahkan beberapa anjungan kena banjir rob.. kasian banget... kayaknya ini tugas dari disbudpar kota semarang / prov jateng.. terimakasih atas kunjungannya

    ReplyDelete
  3. Mas, ndak LELE RAKSASA nang Maerokoco iku isih ono?

    ReplyDelete
  4. @ mas Nahdhi : wah yang di sebelah mana ya mas? aku kog nggak liat tu.. hehehe, mungkin udah di masak.. wkwkwk

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...