Jumat sore ini, saya dan Tika sampai di
Providence Homestay, Jl. Mayjend Sungkono Surabaya. Sesaat setelah saya mandi
dan shalat maghrib, Tika langsung saya ajak keluar. Ya, saya tak kuasa
menyembunyikan ajakan saya yang mendadak ini. Dia sudah tahu mau saya ajak ke
Zangrandi Ice Cream. Sebuah Toko Es Krim kuno yang dulu didirikan oleh Renato Zangrandii - seorang Italia yang tinggal di Surabaya. Rupanya Tika mengetes saya dengan membiarkan saya mengemudi
SiRed di depan tanpa dibantu petunjuk arah. That’s not a matter for me. Karena
walaupun saya baru dua kali datang ke Surabaya, saya sudah langsung hafal
beberapa jalan disini. Benar saja. Tanpa basa basi, saya sempet Tanya juga sih
sama Tika. Hehehe. Dan akhirnya kami pun sampai di Jl. Yos Sudarso nomer 5.
Dekat dengan Balai Kota.
Sumber : http://fahmianhar.wordpress.com/2012/02/13/ice-cream-zangrandi-kuliner-tempoe-doeloe/ |
Wah, rupanya suasana ramai sekali. Toko
es krim romantis di Kota Buaya ini beneran padat. Saya pun bahkan tidak
berhasil memesan tempat duduk di bagian teras depan yang semuanya menggunakan
kursi jaman dulu. Terpaksa deh kami makan di dalem dengan suasana yang lebih
modern. Kursi, meja, interior di dalemnya sudah nggak berasa tua. Yaa walaupun masih ada beberapa sudut yang
berasa jadulnya sih. Semacem sudut sudut pintu dari kayu dan beberapa display
eskrim.
Sumber : http://fahmianhar.wordpress.com/2012/02/13/ice-cream-zangrandi-kuliner-tempoe-doeloe/ |
Pilihan saya jatuh kepada Satay Ice
Cream sedangkan Tika memilih mencoba Montecarlo. Sembari menunggu pesanan
datang, saya meyapa mbak Hermin – kasir disitu yang saya titipi setangkai bunga
mawar putih. Hehehe. Akhirnya bunga itu langsung saya persembahkan kepada Tika.
Ini buat kamu sayaang :’). Bagi saya, kejutan bunga ini sukses! :D
Satay Ice Cream |
Lima menit kemudian, pesanan datang.
Kami juga mendapatkan dua gelas air putih sebagai penawar rasa nantinya. Saya
yang datang jauh jauh dengan referensi dari internet ini sebenernya pengen
memotret beberapa suasana. Tapi sepertinya kondisi tidak mendukung karena
saking ramainya. Akhirnya kami terdiam menikmati es krim kami masing masing.
Satay Ice Cream ini bentuknya seperti sate. Ada tiga buletan eskrim yang
rasanya berbeda beda dengan pembatas buah buahan yang ditusuk pake tusuk sate
dan disajikan di piring lonjong. Rasanya bener bener, nyeeessss :D bicara soal rasa, rasa es krim disini memang beda, lembut, manis, kekuatan rasa (kayak iklan TOP Coffee :D) benar benar tiada duanya. Bagaimana tidak, resep disini dipertahankan sejak tahun 1930.
Montecarlo |
Montecarlo sendiri disajikan di gelas es
lebar dengan tampilan warna cokelat. Setelah saya mencicipinya rupanya rasanya
hampir sama kayak cappucinno dengan campuran susu. Kami menyantap es krim es
krim cantik ini beberapa menit saja. Ya, taruhlah waktu 20 menit sambil
mengobrol santai. Zangrandi sendiri kini bisa dinikmati dengan harga yang yaa. terbilang cukup mahal. Kisaran harga sekitar 20 sampai 40 ribu rupiah di gerai gerai di beberapa pusat perbelanjaan di seantero Surabaya. Namun, menikmati Zangrandi di rumah aslinya benar benar kepuasan batin tersendiri. Selain es krim, disini juga menyediakan beberapa camilan untuk teman ngobrol seperti resoles, pastel, french fries dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment