Papan nama jalan berwarna hijau itu sudah tidak kelihatan ketika kami – saya dan Tika – tidak sengaja sampai di Jl. Karangsaru Semarang, Sabtu siang kemarin (14/9). Setelah bertanya kepada seorang satpam yang kami jumpai di dekat situ, kami pun berputar balik dan tidak lama kemudian kami sampai ke tujuan kami.
Paimo’s Leker, sebuah tempat jualan lekker yang beberapa waktu lalu ditemui sama Tika di ulasan sebuah blog dan juga dijumpainya tampil di layar tivi. Berlokasi di depan SMA Kolese Loyola, Jl. Karanganyar, Paimo yang hari itu mengenakan kaos kerah berwarna hitam sedang sibuk melayani pelanggannya dengan dibantu istri dan tiga orang karyawannya.
Jangan berpikir tempat yang kami tuju adalah sebuah kios atau sebuah gerai leker modern yang ramai dikunjungi oleh orang orang yang duduk dibangku dan meja menunggu pesanan. Pak Paimo menggelar dagangannya dengan sebuah gerobak dilengkapi tenda kecil yang disetting khusus dengan dua buah pengolah leker, membuka usahanya dipinggir jalan dibawah pohon yang rindang.
Setelah memarkir motor, kami segera ditawari pilihan menu dan secarik kertas dan pulpen untuk menulis pesanan kami. Untuk rasanya, sangat bervariasi. Leker pada umumnya hanyalah terbuat dari rasa cokelat, keju, atau pisang saja. Tapi disini, anda dapat memilih puluhan variasi rasa diantaranya, sosis keju, telor tuna, jagung keju cokelat, dan sosis mozarella. Yang saya sebut terakhir adalah yang paling mahal dengan harga 15,000 satu porsinya. Sementara pesanan kami pisang cokelat @1,500 dan satu buah keju jagung manis seharga 7,500; serta satu botol air mineral.
Kami harus rela menunggu pesanan kami kira kira lima belas menit mengingat pelanggan disini sangat banyak. Tidak hanya remaja, bahkan orang dewasa dengan dandanan ‘orang karir’ dan bermobil pun rela ikut antri demi leker Paimo ini. Bahkan salah satunya saya jumpai mobil Jazz hitam plat B bertanya kepada tukang parkir disitu ; “apa benar ini Paimo’s Leker?” setelah diiyakan lalu segera membelokkan mobilnya untuk parkir.
Akhirnya pesanan kami jadi, pesanan dihidangkan disebuah lepek (piring kecil) dengan sendok kecil untuk menikmatinya. Rasa jagung keju cokelat ini benar benar pas dilidah. Bahan lekernyapun terasa sangat lezat dan gurih. Rasa pisang cokelatnya juga tidak kalah, kress dan sesuai arti lekker itu sendiri. Sangat enak! Yummy!
Paimo dan karyawannya bekerja dengan cepat. Bahkan sembari membuat leker, pak paimo ‘nyambi’ nerima telpon pesanan. Dari gaya bicaranya, saya tahu beliaunya sedang tawar menawar dengan salah satu pemesan. Hehehe.. saking cepatnya, bahkan salah satu pelanggan perempuan yang menanyakan kepada salah satu karyawannya berkata begini :”Sosis mozzarella nya bisa mas?” dijawab oleh masnya : “Sa!!” seraya terus mengolah leker dan tidak menoleh ke pelanggan tersebut. Saya dan Tika sekejap berpandangan serius dan hanya bisa ketawa melihat kelakuan masnya. Hehehe..
Saya sendiri terus terang kebingungan dengan metode menulis pesanan di secarik kertas tadi. Tidak ada nomer meja, tidak ada cirri cirri khusus untuk mengetahui ini pesanan siapa, pesanan si A, atau si B, semua pesanan diselipkan dalam daftar urutan untuk dibuatkan. Rupanya caranya sangat unik. Salah satu pegawainya, sebelum membuat pesanan, melihatkan kertas itu kepada pelanggan yang mengerumuninya sambil bilang “ini siapa? Ini siapa?” hahaha!
Kelezatan leker ini selesai kami lahap dalam waktu yang sekejap saja dan kemudian membayar kepada Paimi – istri Paimo.
Jadi, tunggu apa lagi, apabila anda sedang berada di Kota Semarang, jangan lupa mampir ke Paimo’s Lekker. Dijamin lezatnya nggak ilang ilang alias nagih. :D
No comments:
Post a Comment