Waktu itu, saya kaget ketika
tiba-tiba beberapa stasiun TV menayangkan sebuah iklan aneh dengan slogannya “ini
baru awal, lihat saja nanti” setelah beberapa kali menjumpai iklan tersebut,
saya baru sadar kalau sebenarnya itu iklan MMM Indonesia. MMM (Mavrodi Mondial
Moneybox) yang di Indonesia dibuat menjadi kependekan dari Manusia Membantu
Manusia.
Saya langsung penasaran. Bukan,
saya bukan penggila bisnis online (BO). Saya juga bukan penasaran untuk
mengikutinya. Saya penasaran karena sepanjang yang saya tahu, bisnis semacam
itu bahkan sebenarnya sudah banyak ada di Indonesia. Sebutlah dulu ada PC/Profit
Clicking. Alhamdulillah, saya termasuk yang tidak tertarik untuk ikut kegiatan
seperti itu. Bagi saya, BO seperti itu tidak akan membawa berkah. Dan menurut
saya, sarat unsur perjudian dan pembodohan.
Sekali lagi, saya penasaran
waktu itu, yang ada dalam pikiran saya adalah bahwa setahu saya MMM Indonesia
pernah hadir sejak tahun 2011/2012 dan selama itu pula sudah mengalami dua kali
scam / restart. Restart tersebut
berarti bekunya uang para member/partisipan untuk waktu yang tidak diketahui,
dan entah apakah para partisipan bisa mengambil uangnya kembali atau tidak.
Dalam sistem MMM, menggunakan
sistem Ponzhi Scheme alias sistem
keuangan piramida. Kalau belum paham apa itu sistem Ponzhi, silakan googling. Dalam
sistem ini, ketika sistem dibuat, maka orang-orang yang paling awal mengikuti
sistem yang akan diuntungkan dengan menjadi manager. Manager tersebut bisa
mendapatkan bonus dari uang partisipan baru yang mendaftar. Dari sini sudah
jelas, jika suatu saat tidak ada lagi member baru yang mendaftar, otomatis
sistem akan stuck alias berhenti. Dan yang terakhir menjadi member, mana
mungkin dia akan mendapatkan uangnya kembali?
Saat itu anggaplah sekitar
bulan April 2015, ketika iklan MMM Indonesia booming di TV, dan bahkan masuk ke
harian Jawa Pos. Saya nggak habis pikir. Bisnis kotor ini kenapa sampai di
iklankan? Saya pun menjadi tambah penasaran. Berdasarkan beberapa artikel yangditulis oleh salah satunya Alan Budiman, maka saya setuju dengan beliau dengan
artikelnya. Bahkan sejak saat itu sempat diadakan semacam tanya jawab live show
di Kompas TV yang hasilnya, jelas kubu MMM yang saat itu diwakili Firdaus
Bawazier, tersudut.
Mengetahui semua itu, saya jadi
khawatir. Khawatir karena saya yakin akan banyak partisipan yang baru akan
mendaftar karena diiming-imingi bonus 30 % jika member baru menyetorkan uangnya
di MMM. Dalam komunitas MMM, setor uang disebut dengan Memberi bantuan alias
Provide Help (PH). Saat member tersebut PH di sistem, maka sistem akan otomatis
mengacak, siapa saja member lain yang akan menerima PH nya. Anggaplah member
tersebut PH sebesar 10 Juta, maka bisa jadi 5 Juta masuk ke rekening A, 2 Juta
masuk rekening B dan 3 Juta masuk rekening C. Semua itu acak diacak oleh sistem
yang dipegang penuh oleh kendali Sergey Mavrodi. Sang pembuat sistem dari
Rusia. (Jika anda ingin mengetahui rekam jejak Sergey Mavrodi, yang pernah
masuk penjara di Rusia, silakan googling sendiri)
Setelah member tersebut PH,
maka setelah menunggu satu bulan dia berhak meminta bantuan alias Get Help
(GH). Pada saat GH tersebut, sistem akan mencarikan ‘jodoh’ yang akan
men-transferi sebanyak total 10 Juta + ‘keuntungan’ 3 juta. Sampai disini,
jelas sekali jika orang tidak jeli dan hanya kepincut iming-iming saja, sudah
barang tentu akan mudah sekali ikut bisnis ini. Meskipun, para pengurus (top
leader) selalu memberitahu bahwa MMM bukan bisnis. Tapi saya yakin, banyak
orang Indonesia menganggap MMM sebagai bisnis yang akan sangat menguntungkan.
Lalu, bagaimana partisipan bisa
rugi, bila sistem menjanjikan untung 30 % ?
Ya, sistem MMM ini bukanlah
pemegang bisnis tertentu dalam dunia nyata. Semuanya hanya permainan perputaran
uang saja. Ketika ada member baru mendaftar dan melakukan PH, uang PH tersebut
akan dimasukkan ke dalam sistem sebagai uang yang akan di GH oleh partisipan
yang mendaftar sebelumnya. Terbayang, MMM harus mendapatkan banyak member untuk
menutup uang GH partisipan terdahulu. Ditambah lagi, mata uang (mavro) para
partisipan lama yang beku akibat Restart 1 dan Restart 2 dijanjikan akan cair,
jika partisipan bisa tetap PH, dan merekrut member.
Sampai disini, sudah sangat
jelas. Jika sudah tidak ada lagi partisipan baru mendaftar, lalu dari mana uang
GH partisipan lama berasal? Ditambah lagi, sistem tentu sangat berat ketika
harus membayar bonus manager, juga diindikasikan para Top Leader bisa GH tanpa
PH alias (maaf) merampok uang partisipan. Belum cukup itu saja. MMM Indonesia
dibawah komando Firdaus Bawazier dan para Top Leader, sesuai dengan arahan
Sergey Mavrodi, membuat iklan di TV dan surat kabar yang tentu menyedot dana
miliaran. Dari mana uang itu berasal, kalau anda ingin tahu? Dari dana
partisipan yang PH! Dan semua itu dilakukan tanpa persetujuan partisipan!
Sejak saat iklan itu tayang,
dunia Indonesia meski tidak terlalu ramai, sempat dihebohkan dengan pro kontra
penayangan iklan tersebut. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
bahkan merekomendasikan kepada Kementerian Komunikasi Informasi untuk memblokir
situs MMM. Bukan tanpa alasan, karena melihat pengalaman Restart 1 dan 2,
banyak ‘korban’ partisipan yang kehilangan uangnya. Mereka yang dijanjikan
mendapatkan untung 30 %, tidak mendapatkan uang seperti yang diharapkan. Bahkan
saat mereka mulai panik dan membutuhkan uang tersebut, mereka tetap disuruh PH
oleh para Top Leader. Ketika uang mereka telah habis untuk PH, giliran GH,
mereka tidak mendapatkan ‘jodoh’ kalaupun mendapatkan jodoh, akun tersebut akun
abal-abal alias zonk. Sehingga GH mereka tidak cair. Pada saat seperti itu
partisipan panik dan tidak mungkin ada yang PH lagi karena GH mereka juga belum
cair. Ketika kondisi seperti itu, Sergey Mavrodi dengan mudahnya menyatakan
Restart! Sehingga GH para partisipan akan beku sementara (saya rasa selamanya)
karena uang mereka sudah disedot oleh Sergey dan kroco-kroconya, bahkan
kemungkinan besar oleh para pengurus petinggi MMM di Indonesia, sementara yang
ada pada akun mereka hanyalah angka-angka yang tidak bisa dicairkan. Miris!
Saya bangga menjadi negatron. Melalui
tulisan ini saya menyatakan prihatin dan turut berduka kepada partisipan yang
sistemnya Restart per 3 Juli 2015 kemarin. Banyak partisipan yang kecewa dan
putus asa karena beberapa dari mereka adalah pemain lama yang mengharapkan
mavro R1 dan R2 cair, tetapi malah R3 sehingga sudah barang tentu kerugian
mereka sangat banyak. Selain itu, para pemain baru juga banyak yang kecewa
karena mereka menunggu GH bisa cair untuk digunakan sebagai keperluan lebaran,
eh ternyata malah Restart. Pembodohan? Iya.
Saya bisa menulis sebanyak ini
bukan tanpa dasar. Saya me’mata-mata’i pergerakan MMM Indonesia dari Page
Facebook Humas MMM Indonesia, Indonesia-MMM.net, dan juga satu akun Top Leader yang
bernama Syafieq Bilfagih. Bukan gimana-gimana saya memata-matai MMM Indonesia. Saya
hanya penasaran, kapan akan restart lagi? Dan kenyataannya kemarin habis
Restart (lagi). Terus terang, saya tidak benci dengan mas Syafieq. Dia pandai
bermain kata-kata, menjanjikan kebangkitan MMM, menegaskan pernyataan Sergey
bahwa tidak mungkin ada Restart, dan lain-lainnya yang membuat partisipan
merasa ‘aman’ bermain di MMM. Memang, sepengetahuan saya, MMM tidak memberikan
jaminan apapun. Tetapi, Mas Syafieq terus saja merayu kepada para partisipan
untuk menumpuk PH. Bahkan Partisipan yang belum berhasil GH pun dirayu supaya
PH lagi dengan janji bahwa sistem akan kembali normal dan GH bisa dicairkan
oleh partisipan. Tapi nyatanya? Saya tahu, Mas Syafieq hanya kepanjangan tangan
dari Sergey Mavrodi. Tetapi yang saya tahu juga, mas Syafieq juga tidak pernah
bisa merealisasikan ide-ide yang membangun dari partisipan. Mas Syafieq selalu
bilang bahwa kontrol sistem sepenuhnya ada pada Sergey Mavrodi. Alias, dalam
istilah lain, Mas Syafieq sudah tidak bisa apa-apa dan hanya menuruti perintah
Sergey Mavrodi saja. Jika mas Syafieq keberatan dengan pernyataan saya, silakan
dikonfirmasi.
Perkembangan MMM Indonesia
April – Juli 2015
1) Sekitar bulan April, tayanglah
iklan MMM di beberapa TV swasta dan koran. Pro kontra bermunculan.
2) Sekitar akhir April, diadakan
talkshow bersama Firdaus Bawazier dan Alan Budiman di kompas TV. Alan Budiman
adalah salah satu kompasianer yang aktif memberitakan bahwa MMM berpotensi
merugikan masyarakat.
3) Masih sekitar akhir April, pro
kontra Iklan menguat. Banyak partisipan mulai kecewa karena sistem menjadi tidak
stabil. PH dan GH tidak lancar. Partisipan menuding, iklan-lah penyebabnya. Firdaus
Bawazier dan beberapa timnya melakukan audit dan ‘menurut mereka’ semua aman
dan tidak ada masalah. Disini, anehnya audit dilakukan oleh internal mereka. Bukan
audit independent.
4) Awal Mei, OJK menyatakan bahwa
MMM berpotensi merugikan masyarakat. beberapa situs MMM diblokir. Tetapi masih
bisa diakses oleh partisipan melalui web proxy, dan kemudahan lain menggunakan
browser tertentu.
5) Para petinggi MMM Indonesia
menyatakan ketidak stabilan sistem dikarenakan oleh sikap Pemerintah (OJK) yang
memblokir situs mereka. Padahal mereka masih bisa bertransaksi karena masih
memungkinkan untuk login ke sistem.
6) Beberapa petinggi MMM membentuk
FKMI (Forum Komunikasi Mavrodian Indonesia). Diikuti dengan perintah membentuk
DPC / Perwakilan cabang di wilayah2 di Indonesia. Mereka pada Top Leader menyatakan
kepada partisipan bahwa mereka datang ke kantor OJK untuk meminta klarifikasi
tentang pembukaan situs yang diblokir. Dalam hal ini, jika dilihat dari
aktivitas mereka di Facebook, mereka hanya foto-foto saja di OJK.
7) Sekitar awal Mei, MMM membuat
konferensi pers di Kantor Pusat Surabaya Jl. A. Yani. Kepada media, mereka
menyatakan kembali bahwa, tidak ada jaminan bergabung dengan MMM. Dan bahwa
untung 30 % hanya strategi pemasaran saja.
8) Akunt facebook Firdaus Bawazier
berhenti mengupdate status (hingga hari ini, 4 Juli 2015). Entah kemana? Mungkin dia sudah kenyang dengan uang sisa iklan.
9) MMM Indonesia menyatakan Slow
Mode untuk mavro 30 % dan membuka program 100 %. Saya yakin bahwa kondisi rasio
PH dan GH tidak seimbang. Lebih banyak orang meminta bantuan (GH) ketimbang
orang yang membantu (PH).
10) Sekitar bulan Juni. Mavro 100 %
mulai tidak stabil. Mulai banyak akun palsu bermunculan. Disini terlihat aneh. Dari
page Humas MMM dan Indonesia-MMM.net, partisipan banyak memberikan saran yang
membangun, tapi tidak pernah dijalankan oleh MMM. Dalam hal ini Sergey Mavrody.
Hal ini berujung pada banyaknya akun palsu sehingga lagi-lagi, GH partisipan
banyak (mungkin sebagian besar) tidak cair.
11) Petinggi FKMI, menjanjikan akan
ada sebuah acara Panel Khusus dengan Pemerintah (OJK, Kemkominfo). Dalam press
release mereka, dinyatakan bahwa dalam panel tersebut OJK tidak hadir. Padahal dalam
pantauan saya pribadi, OJK dan Kominfo pada hari tersebut tidak ada agenda
bertemu dengan OJK. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Mas Syafieq bahwa
didalam ruangan panel, tidak diperbolehkan mengambil gambar. Saya pribadi,
menduga, bahwa ini hanya akal-akalan FKMI untuk menenangkan partisipan. Padahal
kenyataannya, panel tersebut tidak pernah ada.
12) Akhir Juni, mavro 100 %
kebanjiran akun zonk. Para partisipan menjerit karena tidak bisa GH. Padahal sudah
mendekati lebaran.
13) Sergey mengumumkan dalam news
nya bahwa, agenda pertemuan dengan pemerintah sia-sia. Dia menginginkan
Pemerintah merestui keberadaan MMM di Indonesia. Hal ini jelas tidak mungkin.
Sergey menjanjikan pada tanggal 1 Juli Slow Mode akan diakhiri
14) 1 Juli, slow mode diakhiri dan
memasuki Normal Mode. Apa yang terjadi? Tetap saja partisipan tidak bisa
mencairkan GH karena banyak akun zonk. Baik itu di mavro 30 maupun 100. Partisipan
banyak menyumbang saran untuk membangun seperti ; menutup jalur registrasi
online, pemberlakuan DP, pemberlakuan waktu tenggang yang diperpendek,
pembersihan akun zonk secara cepat. Kenyatannya, saran-saran itu tidak pernah
digubris oleh Sergey.
15) 3 Juli. MMM Indonesia
dinyatakan Restart (lagi). Banyak pemain kecewa.
Kini ideologi yang
digembor-gemborkan, bahwa bulan ini anda membantu, bulan depan anda dibantu,
tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah bulan ini anda membantu, bulan depan
anda membantu. Jangan pernah meminta bantuan.
Lewat tulisan ini, saya ingin
mengingatkan kepada masyarakat Indonesia secara luas. Bahwa MMM dan Bisnis
Online apapun itu namanya, sangatlah berbahaya dan berpotensi merugikan. Selain
itu, model sistem keuangan seperti itu juga tidak dibenarkan dalam agama Islam
karena memuat unsur ‘pembohongan’, pembodohan, dan mengajak umat untuk
bermalas-malas. Sudah cukup MMM ada di Indonesia. Kalaupun ada dan berkembang
lagi, semoga masyarakat tidak tergiur untuk mengikutinya.
Salam
Semua pernyataan anda benar... Dengan Restart tidak menyelesaikan masalah, yang ada kekecewaan....
ReplyDeleteMMM Global memang mantap. Info lebih lanjut hubungi http://daftarmmmglobal.com .
ReplyDeletedahsyatnya MMM: Manusia Menipu Manusia
ReplyDeletehttp://bedanpe.blogspot.co.id/2016/04/dahsyatnya-mmm-manusia-menipu-manusia.html