Ngawi tidak melulu sebagai
tempat istirahat bis-bis antar kota. Dan kalau yang ada di benak anda sekalian
Ngawi adalah kawasan hutan-hutan, itu benar. Tetapi jika anda sedang melintas
dan butuh tempat istirahat yang berbeda, cobalah datang ke Dsn. Candi Desa
Beran, Ngawi.
Meskipun mengusung nama Candi,
tetapi sama sekali tidak (belum) ditemukan percandian di sekitar sini. Praktis
tempat tersebut merupakan sebuah bekas sungai, saya kira sungai purba yang kini
sudah tidak mengalir lagi. Sehingga oleh penduduk sekitar dinamakan dengan
Kalimati.
Ada apa di Candi?
Beberapa saat lalu saat libur
lebaran, saya yang penasaran segera mengarahkan motor ke sana. Lokasinya tidak
jauh kok dari Kota Ngawi. Tepatnya, jika dari Jalan Ahmad Yani, dekat dengan
Pasar Beran, ada gapura besar Gang Perkutut. Ikuti saja jalan itu masuk
perkampungan hingga sekitar 1 kilometer. Setelah melewati pinggiran sungai dan
menemukan pertigaan, ambilah rute ke kiri.
Dari situ pengunjung akan
disambut oleh sebuah sungai berenceng gondok yang tidak mengalir lengkap dengan
perahu-perahu rakit yang bisa disewa. Tarifnya sekitar 10 ribu rupiah saja. Tetapi,
tempat wisata utamanya bukan disitu. Kami masih harus lurus sekitar 200 meter.
Tempat tersebut merupakan
sebuah tempat lapang yang kini sudah mulai di konsep menjadi sebuah taman. Istilah
sekarang, ruang publik. Taman Candi ini menempati sebuah lahan dimana terdapat
sekumpulan hutan jati, tanah lapang dengan rerumputan hijau dan taman yang
cantik, dan menghadap ke sebuah sungai.
Taman tersebut selain dilengkapi
dengan beberapa lampu juga dilengkapi dengan kursi kursi serta beberapa
permainan anak. Jika dilihat sekitar, tampak sekali bahwa tempat ini masih
dalam tahap pengembangan. Untuk menikmati suasana asri taman ini pengunjung
sama sekali tidak dipungut biaya. Bahkan parkir pun gratis! Lumayan kan untuk sekedar menikmati suasana damai, tenang, sejuk dan rekreasi alias piknik :D
Jika lapar, tidak perlu
khawatir karena ada beberapa deretan warung yang menjajakan aneka makanan mulai
dari makanan ringan, hingga makanan berat seperti pecel. Harga-harganya murah
meriah kok :D Saya sendiri mencoba memesan pecel seharga tiga ribu rupiah :D.
Rasanya, standar sih :D Hehehe.. Oiya untuk kondisi warung memang masih
seadanya. Alias belum dipoles dan ditata oleh pengelola setempat.
Menurut informasi yang saya
peroleh, tempat ini ramai beberapa waktu lalu di saat-saat menunggu buka puasa
alias ngabuburit, selain itu untuk mengunjungi tempat ini disarankan pada pagi
atau sore hari mengingat di Kota Ngawi jika siang hari akan terlalu terik.
Bagaimana, tertarik untuk
berkunjung suatu saat nanti?
Berikut ini beberapa foto-fotonya yang diambil dengan kamera BB.
No comments:
Post a Comment