Sumber Waras Pariwisata yang armada-armada tuanya saat ini sebagian digunakan untuk line reguler Semarang - Jogja ATB (photobucket) |
Beberapa waktu yang lalu saya
pernah memposting tentang dunia perbis-an AKAP Semarang – Jogjakarta dan AKDP
Semarang – Purwokerto PP. Memang, postingan tersebut berangkat dari
ketidakpuasan saya selaku pengguna moda transportasi massal tersebut. Selengkapnya
silakan baca disini.
Setelah beberapa waktu,
terlihat trafik pengunjung post blog saya tersebut meningkat. Bahkan sempat
menjadi popular post teratas selama beberapa bulan. Dilihat dari informasi
statistik, ternyata banyak sekali yang mengetik kata kunci ‘bus patas Semarang
– Jogja / Bus Bumel Semarang – Jogja’. Ya.. bagaimana ya, memang jika bepergian
dari Semarang ke Jogja atau sebaliknya, juga kota-kota yang dilewati kedua kota
tersebut seperti Ambarawa, Bawen, Secang, Magelang, Muntilan, dll.. saya yakin,
banyak dari mereka para pengguna bis ini banyak yang mengeluh. Meski mungkin
keluhan mereka selama ini tidak ada tempat untuk mengadu. #eh.
Menurut pengamatan yang saya
lakukan, kebanyakan dari mereka tidak puas atas pelayanan bis bumel Jogja –
Semarang PP maupun Semarang – Purwokerto PP. Bagaimana tidak, bis-bis tersebut
tidak pernah mematok tarif resmi, tanpa tiket, terlalu lama ngetem, sering di
opar-oper, dan juga tanpa AC. Sedangkan bila ingin nyaman, naik Patas tapi tarifnya
sangat mahal. Nah, pada blog post saya sebelumnya saya hanya sekedar memiliki
harapan jika bis Semarang – Jogja atau Semarang – Purwokerto PP ada bis yang
lebih baik. Meniru trayek Semarang – Solo ataun Jogja – Surabaya, atau Semarang
– Lasem yang setia dengan armada-armada AC Tarif Biasa (ATB) maka sudah
sepantasnya trayek ini juga memiliki armada serupa.
Barangkali ada beberapa
manajemen operator bis yang membaca blogpost saya sehingga mulai sekitar
setengah tahun yang lalu, mulai terlihat ada bis ATB yang dikelola oleh Sumber
Waras Grup dengan menghadirkan bis Mustika tanggung bekas Pariwisata. Tentu ini
kabar menggembirakan. Pertama saya lihat, saya langsung takjub tiada terkira.
Namun, sepengetahuan saya hanya
dua-tiga bis tersebut yang mulai ngeline. Selebihnya masih dikuasai bumel-
seperti sebelumnya. Walaupun saya belum tahu pertarifan di bis ATB itu,
setidaknya dengan hadirnya bis AC itu membuat beberapa penumpang sedikit lega.
Lebih nyaman, dan tentu bebas dari asap rokok.
Pernah sekali, saya naik bis Sumber
Waras yang terlihat masih bagus. Masih ada panel AC tapi tidak nyala. Nampaknya
Sumber Waras sudah menjawab kerisauan saya. Selain menghadirkan bis Mustika
tanggung ATB, grup ini ternyata juga sudah mengoperasikan bis ATB dengan armada
yang besar. Hingga blogpost ini saya tulis, saya baru dua kali melihat
penampakannya. Bis Mustika Putih besar yang tengah melintas di RSUD Ungaran,
dan Bis Sumber Waras Putih besar bertulis AC melintas pagi hari di turunan
Lemahbang.
Tapi sayang, saya tidak sempat
memotret dua bis tersebut karena saya sedang perjalanan motor. Bis-bis tersebut
rupanya merupakan bis bekas Pariwisata Sumber Waras Putra yang sudah di
downgrade menjadi bis trayek biasa. Selain itu, grup Sumber Waras juga
mengoperasikan beberapa bis bekas Pariwisatanya
namun tanpa AC. Secara fisik tentu lebih bagus dan bersih dengan dominasi warna
putih. Selain grup Sumber Waras, saya belum melihat PO lain yang berani
meluncurkan armada ATB, seperti Ramayana atau Tri Sakti/Santoso. Tapi juga ada
kabar baik dari jalur tengah Semarang Purwokerto. Sekali saya pernah melihat
bis ANJANA berwarna putih dengan tulisan Semarang – Purwokerto AC Tarif Biasa
via Wonosobo. Wow! Benar-benar merupakan
langkah yang positif!
Meski baru sedikit bis ATB yang
dioperasikan di jalur Semarang – Jogja/Purwokerto, perkembangan ini saya
apresiasi positif. Saya berharap, semakin banyak bis-bis serupa dan semoga
bis-bis non-AC Sumber Waras pelan-pelan semakin di upgrade untuk ber-AC. Saya
yakin, penumpang akan lebih banyak karena kenyamanan semakin ditingkatkan. Dan untuk kedepan,
rubahlah sistem pertiketan mencontoh bis-bis Semarang – Solo. Dengan tarif yang
transparan sehingga akan memunculkan kesan baik terhadap para penumpang baru.
Ada yang punya foto bis-bis
yang saya sebutkan?
Mari kita tunggu
perkembangannya..
PO. MUSTIKA 3/4 YK - MGL - SMG ATB Rp. 15. 000 (Blondo - Sukun)
ReplyDeletePO. SUMBER ALAM 3/4 KTA - PWR - MGL SMG Rp. 14. 000 (Darling Armada - Sukun)
@ Gilang : itu tarif resmi bertiket kah? Jika sumber alam ber tiket, saya percaya tapi jika Mustika, kok masihragu :D
ReplyDeleteSaya ada banyak foto2 bus yang dimaksud itu, mulai dari MUSTIKA AC 3/4 (1471 n 1472), SUMBER WARAS AC BigBus (7662, 7487,n 7574) dan MUSTIKA BigBus yang Non AC Body plus Mesin Baru (1754)
ReplyDeleteWah, kalau bisa saya minta mas. Saya tunggu kabarnya email ke hamidanwar1989@yahoo.co.id
Deletemakasih yaa
Maju lancar ATB udah nge line mas, saya dulu naik mustika udh pernah dapet tiket tapi itu kalo berangkat pagi kayaknya :v
ReplyDeleteMakasih infonnya.. sudah positif ngeline nih
DeleteSaya naik ramayana bumel dari terminal bawen ke trminal tidar 11 rb dr tidar ke borobudur 10rb dr borobudur ke jombor 25rb, tanpa karcis,, apa ini tarif resmi ?????
ReplyDeletetidak resmi, pak
DeleteMustika non ac bawen ke jogja 25 ribu
ReplyDeleteuntuk besok pagi pemberangkatan jam brp ya
ReplyDeleteTidak bisa dipastikan karena jadwal bis Semarang Jogja tidak serapi Jogja Surabaya
Delete