Friday, September 4, 2015

Bis AC Tarif Biasa Jogja - Semarang PP

Sumber Waras Pariwisata yang armada-armada tuanya saat ini sebagian digunakan untuk line reguler Semarang - Jogja ATB (photobucket)
Beberapa waktu yang lalu saya pernah memposting tentang dunia perbis-an AKAP Semarang – Jogjakarta dan AKDP Semarang – Purwokerto PP. Memang, postingan tersebut berangkat dari ketidakpuasan saya selaku pengguna moda transportasi massal tersebut. Selengkapnya silakan baca disini.

Setelah beberapa waktu, terlihat trafik pengunjung post blog saya tersebut meningkat. Bahkan sempat menjadi popular post teratas selama beberapa bulan. Dilihat dari informasi statistik, ternyata banyak sekali yang mengetik kata kunci ‘bus patas Semarang – Jogja / Bus Bumel Semarang – Jogja’. Ya.. bagaimana ya, memang jika bepergian dari Semarang ke Jogja atau sebaliknya, juga kota-kota yang dilewati kedua kota tersebut seperti Ambarawa, Bawen, Secang, Magelang, Muntilan, dll.. saya yakin, banyak dari mereka para pengguna bis ini banyak yang mengeluh. Meski mungkin keluhan mereka selama ini tidak ada tempat untuk mengadu. #eh.

Menurut pengamatan yang saya lakukan, kebanyakan dari mereka tidak puas atas pelayanan bis bumel Jogja – Semarang PP maupun Semarang – Purwokerto PP. Bagaimana tidak, bis-bis tersebut tidak pernah mematok tarif resmi, tanpa tiket, terlalu lama ngetem, sering di opar-oper, dan juga tanpa AC. Sedangkan bila ingin nyaman, naik Patas tapi tarifnya sangat mahal. Nah, pada blog post saya sebelumnya saya hanya sekedar memiliki harapan jika bis Semarang – Jogja atau Semarang – Purwokerto PP ada bis yang lebih baik. Meniru trayek Semarang – Solo ataun Jogja – Surabaya, atau Semarang – Lasem yang setia dengan armada-armada AC Tarif Biasa (ATB) maka sudah sepantasnya trayek ini juga memiliki armada serupa.

Barangkali ada beberapa manajemen operator bis yang membaca blogpost saya sehingga mulai sekitar setengah tahun yang lalu, mulai terlihat ada bis ATB yang dikelola oleh Sumber Waras Grup dengan menghadirkan bis Mustika tanggung bekas Pariwisata. Tentu ini kabar menggembirakan. Pertama saya lihat, saya langsung takjub tiada terkira.

Namun, sepengetahuan saya hanya dua-tiga bis tersebut yang mulai ngeline. Selebihnya masih dikuasai bumel- seperti sebelumnya. Walaupun saya belum tahu pertarifan di bis ATB itu, setidaknya dengan hadirnya bis AC itu membuat beberapa penumpang sedikit lega. Lebih nyaman, dan tentu bebas dari asap rokok.

Pernah sekali, saya naik bis Sumber Waras yang terlihat masih bagus. Masih ada panel AC tapi tidak nyala. Nampaknya Sumber Waras sudah menjawab kerisauan saya. Selain menghadirkan bis Mustika tanggung ATB, grup ini ternyata juga sudah mengoperasikan bis ATB dengan armada yang besar. Hingga blogpost ini saya tulis, saya baru dua kali melihat penampakannya. Bis Mustika Putih besar yang tengah melintas di RSUD Ungaran, dan Bis Sumber Waras Putih besar bertulis AC melintas pagi hari di turunan Lemahbang.

Tapi sayang, saya tidak sempat memotret dua bis tersebut karena saya sedang perjalanan motor. Bis-bis tersebut rupanya merupakan bis bekas Pariwisata Sumber Waras Putra yang sudah di downgrade menjadi bis trayek biasa. Selain itu, grup Sumber Waras juga mengoperasikan beberapa bis  bekas Pariwisatanya namun tanpa AC. Secara fisik tentu lebih bagus dan bersih dengan dominasi warna putih. Selain grup Sumber Waras, saya belum melihat PO lain yang berani meluncurkan armada ATB, seperti Ramayana atau Tri Sakti/Santoso. Tapi juga ada kabar baik dari jalur tengah Semarang Purwokerto. Sekali saya pernah melihat bis ANJANA berwarna putih dengan tulisan Semarang – Purwokerto AC Tarif Biasa via Wonosobo. Wow! Benar-benar merupakan  langkah yang positif!

Meski baru sedikit bis ATB yang dioperasikan di jalur Semarang – Jogja/Purwokerto, perkembangan ini saya apresiasi positif. Saya berharap, semakin banyak bis-bis serupa dan semoga bis-bis non-AC Sumber Waras pelan-pelan semakin di upgrade untuk ber-AC. Saya yakin, penumpang akan lebih banyak karena kenyamanan  semakin ditingkatkan. Dan untuk kedepan, rubahlah sistem pertiketan mencontoh bis-bis Semarang – Solo. Dengan tarif yang transparan sehingga akan memunculkan kesan baik terhadap para penumpang baru.

Ada yang punya foto bis-bis yang saya sebutkan?
Mari kita tunggu perkembangannya..


11 comments:

  1. PO. MUSTIKA 3/4 YK - MGL - SMG ATB Rp. 15. 000 (Blondo - Sukun)
    PO. SUMBER ALAM 3/4 KTA - PWR - MGL SMG Rp. 14. 000 (Darling Armada - Sukun)

    ReplyDelete
  2. @ Gilang : itu tarif resmi bertiket kah? Jika sumber alam ber tiket, saya percaya tapi jika Mustika, kok masihragu :D

    ReplyDelete
  3. Saya ada banyak foto2 bus yang dimaksud itu, mulai dari MUSTIKA AC 3/4 (1471 n 1472), SUMBER WARAS AC BigBus (7662, 7487,n 7574) dan MUSTIKA BigBus yang Non AC Body plus Mesin Baru (1754)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalau bisa saya minta mas. Saya tunggu kabarnya email ke hamidanwar1989@yahoo.co.id

      makasih yaa

      Delete
  4. Maju lancar ATB udah nge line mas, saya dulu naik mustika udh pernah dapet tiket tapi itu kalo berangkat pagi kayaknya :v

    ReplyDelete
  5. Saya naik ramayana bumel dari terminal bawen ke trminal tidar 11 rb dr tidar ke borobudur 10rb dr borobudur ke jombor 25rb, tanpa karcis,, apa ini tarif resmi ?????

    ReplyDelete
  6. Mustika non ac bawen ke jogja 25 ribu

    ReplyDelete
  7. untuk besok pagi pemberangkatan jam brp ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak bisa dipastikan karena jadwal bis Semarang Jogja tidak serapi Jogja Surabaya

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...