Jauh sebelum saya berstatus sebagai pegawairendahan seperti sekarang ini, saya telah lama berkecimpung di industri
teknologi informasi. Ya, kedengarannya keren.. Tapi sebenarnya nggak
keren-keren amat. Karena di satu dua waktu, saya harus bekerja di lapangan dan
hal tersebut kadang membuat gengsi saya jatuh juga. Tapi ya ndak papa, namanya
juga bekerja mencari nafkah buat menafkahi anaknya orang.. (waktu itu belum
punya istri sih, jadi nafkahi pacar yang ternyata nggak jadi istri. Hehehe).
Teknisi Fingerprint
Satu dekade yang lalu, teknologi fingerprint
baru mulai digunakan sebagai mesin absen terutama di kota-kota kecil sekitaran
tempat bekerja saya, Magelang. Menjadi teknisi fingerprint adalah passion
sekaligus menjadi jalan nafkah pertama dalam hidup saya selepas lulus dari STM.
Instalasi Fingerprint , sumber :poskotanews |
Ritme pekerjaan saya boleh dibilang selalu
acakadut. Dalam satu bulan misalnya, saya harus bekerja lintas daerah mulai
dari menyiapkan presentasi, menyiapkan materi, implementasi atau pelaksanaan
kontrak kerja, hingga troubleshooting purna jual. Tak jarang, saya harus tidak
pulang selama beberapa hari untuk berada di kota lain untuk menunaikan tugas. Dan
syukurlah empat tahun lamanya bekerja menjadi teknisi fingerprint itu benar-benar
membuka cakrawala saya seluas-luasnya dan skill keahlian saya selalu bertambah
seiring waktu. Saya bahkan diikutkan dalam kegiatan pelatihan-pelatihan teknisi
khusus. Dan salah satu prestasi saya saat menjadi teknisi fingerprint tersebut
adalah mendapatkan merchandise keren langsung dari head quarter pabrikan mesin
absen dari Malaysia sana.
Praktisi Robotik
Lain ladang lain belalang, lain fingerprint
lain pula robotik. Saya mulai menggeluti dunia robotik karena diajak oleh teman
saya waktu itu, Mas Paul untuk ikut ‘ngelesi’ robotik di Robotik Sains Club
Magelang. (kini tempat tersebut sudah tutup seiring dengan meninggalnya Mas
Paul).
Awalnya, saya kurang begitu tertarik dengan
metode pengajaran yang dilakukan. Tetapi dengan pendekatan dan kegiatan
mengajar ala saya, maka lambat laun saya menjadi semakin suka dengan bidang
ini. Selama dua tahun, pekerjaan saya adalah berangkat selepas makan siang
untuk mengajar robotik ke anak SD dan SMP, dan pulang menjelang maghrib.
Selama dua tahun tersebut, saya merasa
berhasil berkolaborasi dengan Mas Paul untuk melaksanakan ide-ide segar yang
selama ini hanya di angan-angan. Selama beberapa tahun, kami mengadakan
kompetisi robotik di Magelang, kemudian juga menjadi juri dalam
kegiatan-kegiatan serupa. Hingga akhirnya sebelum saya memutuskan untuk pindah
bekerja, saya berhasil menorehkan kenangan manis.
Waktu itu, saya menjadi instruktur pendamping
untuk SMP N 1 Magelang dalam mengikuti lomba robotik di Jakarta selama sekitar
satu pekan. Setiap hari kami berlatih di arena hingga hari H. Permasalahan-permasalahan
terus ditemui dan malamnya, anak – anak saya pacu untuk mencari solusinya. Alhamdulillah
berkat bekerja keras selama seminggu tersebut, tim kami berhasil menjadi juara
satu nasional. Pencapaian yang sungguh luar biasa dan saya syukuri.
Juara I Nasional |
Salah satu kunci berprestasi, dalam apapun
bidang yang kita geluti adalah bekerja keras. Namun, namanya manusia kadang sering
lupa menjaga kesehatan. Contohnya saya, dulu waktu bekerja, saya sering sekali
menyepelekan sarapan. Suatu ketika, saat hati dilanda galau dan tidak enak
makan, sarapan nyaris selalu tercoret dari daftar rutin di pagi hari. Efeknya timbul
dua minggu kemudian. Badan lemas, seperti masuk angin dan ternyata saya
menderita tipes. Menurut dokter yang memeriksa, saya bisa kena tipes karena
pola makan yang salah, salah satunya karena tidak pernah sarapan.
Dan berdasarkan pengalaman tersebut, kini
saya selalu mengusahakan untuk sarapan setiap harinya. Kecuali kalau puasa sih.
(ya iyha lah~). Tetapi, kadang-kadang pula sewaktu berangkat kerja, sarapan
belum siap karena keterlambatan tukang sayur. Kadang-kadang sayanya juga lagi
males sarapan. Nah, sudah beberapa tahun terakhir, saya selalu menyiapkan
solusinya. Energen! Yang kini selalu saya sediakan di kantor dan nggak perlu
khawatir tidak bisa sarapan. Sambil memulai pekerjaan di pagi hari, srutuupp..
Energennya, berasa minum tapi minum apaa gitu ada krenyes krenyesnya. Ya itu, yang
namanya minum makanan bergizi sebagai pengganti sarapan.
Energen saya pagi ini. |
Aku dan anak2 doyan minum Energen rasa vanila dan kacang hijau buat sarapan :) Enak, praktis banget buat disiapin pagi2 gitu. Harganya pun terjangkau. Ditambah roti mantap juga, makin enak dan kenyang :)
ReplyDeletewaa sama dong.. Rasa kacang ijo enak kayak bubur bayi. Hehehehe :D
Delete