Wednesday, August 7, 2019

Pengalaman Menginap di Reddoorz


Hari sudah berangsur sore saat kami mulai sampai ke kawasan wisata Borobudur, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu. Sebagaimana lazimnya orang sekarang, maka tidak perlu repot-repot bertanya ke warga sekitar untuk menuju ke suatu tempat. Cukup andalkan google maps. Beres. Namun demikian, sekali waktu perlulah kita untuk tanya ke warga setempat itung-itung basa-basi untuk menjalin keakraban. Hal ini bisa dilakukan saat ternyata gmaps ngaco, atau ‘ndilalah’ smartphone kita dalam kondisi yang nggak smart-smart banget.

Tujuan kami yaitu untuk menuju Graharu Boutique Hotel n Spa. Saya mendapatkan voucher hotel ini dengan layanan kamar Reddoorz beberapa waktu sebelumnya, atas apresiasi menulis artikel blog disini. Namun nyatanya kami malah tersasar hingga sampai di tepian Candi Pawon. Candi yang berada kurang lebih 6 kilometer dari rumah asli saya di kampung, dan baru pertama ini saya lihat sendiri. Kebangetan mode on.

Langit semakin gelap, dan kami melajukan mobil melalui persawahan penduduk dan juga perkampungan yang tidak begitu sepi. Hotel tujuan kami berada di sebuah ujung kampung di Desa Wanurejo dengan jalan yang tidak begitu lebar. Dan akhirnya setelah kesasar untuk kedua kalinya, kami berhasil sampai di Reddoorz Near Candi Pawon.

Kami disambut dengan ramah oleh petugas hotel, dan setelah memperlihatkan kode voucher serta KTP, saya segera diantar ke sebuah kamar yang berada dalam sebuah gedung antik yang mengadopsi gaya kuno. Hotel ini sangat asri. Bahkan di malam hari, terdengar suara jangkrik yang menambah suasana natural.

Kamar kami memiliki eksterior kuno, dengan tembok bata, dengan teras lengkap dengan meja kursi kayu. 
Di depannya ada taman-taman cantik, serta ada juga kentongan bambu untuk menambah kesan klasik. Begitu masuk, kami dihadapkan dengan kamar yang begitu luas. Dengan bed putih serta selendang merah khas Reddoorz. Fasilitas kamar antara lain, meja rias, dua buah kursi santai, satu lemari besar dan kamar mandi standar Reddoorz yang bagi kami begitu menakjubkan. Menakjubkan karena kami mendapat fasilitas ini secara gratis.
 
**
Desa Wanurejo saat malam hari terasa begitu tenang. Saking tenangnya, kami bingung mau kemana malam itu untuk mencari makan. Akhirnya saya iseng bertanya tentang rentalan sepeda motor ke petugas hotel, dan tidak lama bergegaslah ia mengambil sebuah motor bebek yang bisa ia sewakan 100 ribu per 24 jam. Meskipun aslinya kami tidak akan sampai 24 jam menggunakan motor rentalan, tetapi tarifnya tetap saja segitu. Yasudah lah. Akhirnya kami putuskan untuk membawa motor rentalan ke sebuah warung makan di pinggir jalan Desa Wanurejo. Malam itu, kami makan nasi dan mie goreng berdasar rekomendasi dari google maps.  Citarasa masakan di daerah Magelang dan sekitarnya memang cenderung manis. Saya yang sudah cukup lama merantau, sekarang merasa kurang cocok lagi dengan citarasa lokal ini. Tapi tak mengapa lah.

Menjelang malam, karena Dayu terserang penyakit flu kami lalu memutar motor ke arah kota Borobudur dan mencari obat di sebuah apotek. Kemudian langsung kembali ke hotel untuk segera beristirahat.

**
Selamat pagi Borobudur. Desa Wanurejo yang asri, pagi ini kami hendak berjalan-jalan dan tidak tahu harus berjalan-jalan kemana. Mau ke Puntuk Stumbu kok kurang kids friendly, yasudah akhirnya kami memutuskan untuk menyusuri jalan raya Borobudur – Kalibawang. Salah satu alternatif ke Jogja jika dari Borobudur. Suasana desa yang hijau, dengan pemandangan perbukitan di kanan jalan, dan sungai progo di kiri jalan. Kami memacu sepeda motor pelan-pelan saja karena kontur perjalanan cukup naik turun hingga kami sampai pada sebuah titik keramaian sesaat setelah perbatasan Jawa Tengah – DIY. Keramaian itu adalah sebuah pasar bernama pasar Jagalan. Disana kami mampir sejenak untuk membeli beberapa jajan pasar dan kemudian segera kembali lagi ke Borobudur untuk mencari sarapan.

Untuk sarapan pagi ini, rekomendasi Tika jatuh pada sebuah warung lontong sayur di dekat Lapangan Sawitan, Kota Mungkid. Lagi-lagi masih menurut googlemaps. Sebuah warung yang menyajikan aneka lauk untuk sarapan. Cukup ramai, tetapi untuk kebersihannya sepertinya perlu ditingkatkan lagi.

Selepas sarapan, akhirnya kami pulang kembali ke hotel untuk check out dan melanjutkan perjalanan menuju rumah di kampung yang kira kira hanya butuh 10 menit lagi untuk sampai.

Foto lainnya :










Jika anda tertarik untuk menginap di hotel ini, silakan lakukan pemesanan melalui Reddoorz atau langsung reservasi ke hotel tersebut.

Graharu Boutique Hotel n Spa


Alamat: Dusun Tingal Wetan, Desa Wanurejo, Borobudur, Dusun 1, Wanurejo, Kec. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553

Disclaimer : Postingan ini bukan untuk promosi berbayar.

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...