Friday, November 9, 2012

Tour de Pemalang, 2-3 November 2012

Jumat # 2 November 2012



Jumat siang ini tidak begitu panas. Cuaca yang agak mendung sedikit membantu karena perjalanan saya jadi tidak kepanasan. Pulang dari kantor jam 11, saya langsung bersiap untuk segera tancap gas menuju Weleri. Ya, siang ini saya hendak berangkat berjalan – jalan ke Pemalang. Perjalanan saya melewati Ungaran – Unnes – Kalipancur – Krapyak dan berhenti disana untuk menunaikan shalat Jumat karena jam tangan saya sudah menunjukkan jam 12 kurang sedikit.


Jumatan pun selesai setengah jam kemudian. Lalu saya segera melanjutkan perjalanan ke arah barat. Sial sekali waktu di dekat perempatan Krapyak ada truk yang menabrak truk depannya sehingga menimbulkan kemacetan sekitar satu kilometer. Udah panas, banyak debu, macet. (kata Nona, marai pengen nangis, wkwkwkw). Ya sudah, akhirnya saya pun lolos dari kemacetan dan menggeber smash yang beberapa waktu lalu ganti olie sehingga tarikan serasa naik motor balap gitu. Rata rata 100 Km/Jam.


Pukul 13.15 saya sudah sampai di Weleri dan saya harus menunggu Nona di Taman kota. Sembari menunggu, saya beli minuman teh kemasan dingin dan air mineral kemasan sedang. 7K idr. Cring! Sekitar 10 menit kemudian Nona datang dianter temennya. Dia memamerkan kepada saya dek knalpot nya yang baru dipasang yang kemarin saya belikan. Hahaha.. Oke, setelah berbincang sejenak, kamipun segera melanjutkan perjalanan ke Pemalang.


Suasana dengan pacar saya akhir akhir ini menyenangkan sekali. Saya lagi merasa bahagia saat bersamanya (jiaaaah, malah curhat!). Obrolan ringan menemani kami di sepanjang jalan pantura yang tentunya sudah tidak asing buat dia. Dan sampai di SPBU Banyuputih, saya mengefull tanki bensin smash 17K idr. Yuk, perjalanan yang sebenarnya dimulai. Jalan raya yang mulus ini siang ini tidak begitu ramai sehingga tanpa sadar, saya merasa jarak yang kami tempuh itu tidak terlalu jauh. Subah – Tulis – Batang – Pekalongan. Wus wus.. Pekalongan ke barat, melalui Wiradesa, dan akhirnya selamat jalan Kabupaten Pekalongan.


Masuk juga di Kabupaten Pemalang. Kecamatan pertama yang dilalui adalah Ulujami. Ini adalah kedua kalinya saya lewat sini naik smash. Lalu, Ampelgading, Petarukan, dan sampailah di Kota Pemalang Ikhlas. 
Masuk kota Pemalang, kami dihadapkan pada jalan utama yang dilalui truk truk dan bus besar. Karena jalan lingkar yang sedang dalam perbaikan. Sore itu, tujuan pertama kami adalah mencari tempat penginapan. Yeah. Berdasarkan referensi di internet, saya menuju sebelah utara alon alon dan menemukan Wisma Gading di sebuah gang. Habis itu, saya terpaksa balik ke daerah pasar untuk mengambil uang di ATM BCA yang adanya di situ tok (setau saya). Kembali lagi.. dan ternyata tempat yang saya andalkan itu sepi dan berdekatan dengan masjid. Karena kurang cocok, kami menuju Hotel Segoro yang berada tidak jauh dari situ. Dari luar, kelihatan eksterior yang menarik. Begitu masuk, langsung saja saya cek kondisi kamar yang cukup baik. Dan deal 125K idr. Sebuah ruangan dengan dua bed, kamar mandi, tivi 21 inchi, AC. Namun ternyata TV nya tidak begitu sempurna, dan pintu kamar mandi habis di cat sehingga bau cat. Ah, sudahlah.. yang penting kami bisa istirahat..


Capek sekali sore ini waktu menunjukkan pukul 15.30. Perkiraan saya, saya bakal sampai di Pemalang jam 16. Saya mandi dan menunaikan shalat ashar lalu kami nonton tv. Acara TV sore itu berkisah tentang pembuatan makanan di daerah Bantul, Yogyakarta yang menggunakan bahan bahan serba pisang. Ada kripik bonggol pisang, lalu makanan dari jantung pisang, hingga kulit pisang. Hehehe, kami hanya bisa mengomentari sambil merasa aneh. Wkwkwk


Dan akhirnya waktu menunjukkan hampir pukul 17. Setelah Nona mandi, kami segera menuju tujuan utama saya. Ini dia, Wijaya Cineplex. Yang sudah lama sekali saya idam idamkan untuk saya datangi. Berbekal peta dari wikimapia.org yang saya print, dan bantuan spekulasi Nona, akhirnya kami langsung dapat menuju Wijaya Cineplex yang ada di Jalan (aduh lupa namane). Dekat dengan tempat bilyard. Agak mlingsep sih.

Untuk Wijaya Sinepleks ini saya kupas tersendiri disini


Nona kepengen makan sate kelinci yang berada tidak jauh dari situ. Akhirnya, 7 tusuk sate kelinci tanpa nasi dan minum masuk juga di perut kami. Seumur umur baru ini saya makan sate kelinci. Rasanya menurut saya agak aneh karena mungkin tidak biasa. Untuk porsi tadi, saya membayar 12K idr.

Habis itu, kami hendak cari makan malam. Kami pertama muter ke Alon Alon yang sepi itu. Kemudian jalan ke arah utara dan malah kota ne sudah habis. Lalu balik lagi dan nongkrong sebentar di alon alon. Disana kami hanya bisa jalan jalan ke tengah yang ada monumennya. 
Dan suasananya tidak begitu nyaman karena sepi. Ya sudah, akhirnya kami putuskan untuk mencari makan malam saja. Nasi grombyang yang dikoarkoarkan di internet tidak berhasil saya temui di sebelah utara alon alon. Akhirnya kami terdampar di Rumah Makan Sambel Ijo yang sebenarnya ada di deket tempat kami menginap.


Setengah ekor bebek goreng, sambel, sayur asem, dua es teh dan nasi yang menurut kami porsinya terlalu banyak. Makanan disitu menurut kami tidak begitu enak. Rasanya aneh, dan kayak nggak fresh gitu. Dan udah gitu, mahaal pula. 49K idr. Mahal gila…

Waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. Dan kami kebingungan hendak pergi kemana. Akhirnya kami muter muter saja. Dan menemukan sebuah tempat karaoke di Jl. A. Yani. Terbersit pikiran untuk berkaraokean saja. Tapi, akhirnya kami tunda karena kami lebih memilih untuk muter muter. Akhirnya kami terus jalan ke selatan dan menemui Mal Siranda. Entah apa itu tapi semacam ruko dan tempat berbelanja gitu. Nggak gitu jelas sih. Habis itu balik ke kota lagi. Alon alon Pemalang tidak begitu ramai malam sabtu itu. Dan akhirnya kami merasa enek mungkin karena makan tadi itu. Biar netral, kami mesti cari minuman jahe dan Nona kepengen STMJ. Gila.. disitu jarang sekali ada angkringan yang jualan STMJ. Sepanjang jalan Pemuda, kami bertanya tanya dan tidak menemukannya. Akhirnya kami muter muter tidak karuan hanya untuk mencari STMJ. Beberapa kawasan yang sebelumnya tidak kami tahu menjadi kami datangi deh. Sampai kami akhirnya memutuskan untuk duduk duduk sebentar di depan Kantor Bupati Pemalang. Dan akhirnyaaa…. Kita tidak menemukan STMJ. Wkwkwk.. nyerah deh. Mending minum jahe saja di alon alon. Sama satu tempe yang alot. Heran saya sama Nona, makannya banyak. Saya aja kalah sama dia. Wahahahaha. 7K idr.


Habis itu, sudah pukul setengah sepuluh malam dan saatnya kembali untuk tidur. Malam itu, saya merasa badane kotor.. dan mandi lalu tidur.. Malam sekitar pukul 1 dinihari, listrik mati dan angin kencang serta hujan deras. Ngeri banget deh. Marai kebangun. Dan tidur lagi.


Sabtu # 3 November 2012


Selamat pagi Kota Pemalang. Pagi ini, seharusnya saya mengajak Nona jalan jalan. Tapi, saya masih agak males. Capek, ngantuk, dan suasana diluar sepertinya penuh dengan dedaunan dan ranting yang berserakan. Akhirnya mending nonton tv dan menikmati sarapan pagi dari hotel yang menurut saya tidak begitu enak. Nggak doyan. Kami berdua nggak doyan. Nasi goreng yang rasanya aneh. Hingga pukul 8, lalu kami segera bersiap siap untuk menuju Widuri Waterpark. Yes!


Berdasar peta dan karena Nona pernah kesana, kami lalu langsung menuju ke TKP. Tapi kami mesti cari sarapan dulu. Eh, nggak taunya ternyata deket dari alon alon langsung nggeblas ke utara jangan belok belok. Langsung sampai. Wah, tapi kami belum sarapan. Lalu balik lagi deh ke kota. Cari sarapan soto, akhirnya di dekat persimpangan kereta saya menemukan Warung Nasi Grombyang. Nah, ini dia yang saya cari. Waktu itu mas penjaga sedang menata kursi. Ternyata warung ini baru buka. Akhirnya kami di persilahkan duduk selama berabad abad sementara para pegawai warung itu menata peralatan dan menyiapkan makanan dan peralatan peralatan lain. Saya melihat lihat di sekeliling dan ternyata inilah warung Nasi Grombyang yang direkomendasikan di internet. Nasi Grombyang Haji Warso. 
Oalah, memang lokasinya di sebelah utara alon alon dan tidak persis. Masih jalan agak jauh.

Sembari menunggu, akhirnya pesenan dua gelas es teh datang juga. Meja meja disini terkesan kotor mungkin karena semalam hujan deras disertai angin kencang. Sekitar 15 menit kami menunggu dan mengobrol ringan. Dan tralala… Nasi Grombyang tersaji juga di depan mata.


Nasi dengan kuah kental, dengan tiga potong daging sapi, beberapa sayuran semacam soto, dan satu porsi sate sapi untuk teman makan. Ukuran mangkoknya seperti soto pringgading/ soto semarangan. Dan rasanya cenderung manis. Tidak seperti makanan pantura pada umumnya. Sate nya juga manis. Anyway, saya pikir makanan itu cukup enak dan setelah selesai saya segera membayar porsi makan kami tadi 30K idr. Harga yang lumayan mahal. Hehehe


Perut sudah siap beraktivitas, kami pun kembali menuju ke Widuri Waterpark.  
Sebelumnya Nona mengajak saya melihat sebentar pantai Widuri. Yang nuansanya hampir sama kayak pantai Sikucing Weleri. Habis itu, kami langsung menuju parkiran dan menuju loket. 8K idr untuk berdua. Ternyata ini loket lokasi wisata. Bukan loket waterparknya. Pantesan murah. 

Berjalan sebentar dengan kiri kanan pohon pohon besar yang teduh, kemudian saya di sambut oleh patung Poseidon, Penjaga Lautan dalam mitologi Yunani. Yes! Sampai juga di Widuri Waterpark.

Sayangnya, loketnya belum buka. Menunggu sekitar lima menit sambil kebingungan mencari baterai yang ternyata terselip di salah satu kantong di tas. Untuk masuk waterpark ini, harga tiketnya 15,5K idr satu orang. Harga yang nanggung. Hahaha.. 

Dan akhirnya masuklah kami di kawasan yang sepagi ini masih sepi. Saya lihat tempat loker di sebelah kiri yang masih sepi, kolam arus yang maaf, kotor. Lalu taman taman yang cantik. Saya tidak bisa begitu konsen untuk memotret :( .

Akhirnya kami temukan juga ruang ganti dan loker. Setelah ganti, kami lalu menyewa ban biru (yang dobel, gede) mahal banget sewanya 15K idr. Saya tawar 10 nggak boleh. Loker 5K. ealah.. yasudah tidak apa apa. Yup. Kami siap untuk kekeceh. Hihihi..

Kolam arusnya nggak mengalir. Entah kenapa? Dan kami hanya bisa pasrah berkeceh dengan air yang kurang bersih ini. Ah biarlah. Kami muter muter kayak ABG pacaran gitu lah. Wakakakak… dan habis satu puteran (kolam arusnya lumayan panjang..) kami lalu melihat tempat plosotan, eh nama kerennya water slide yang paling gede itu lagi dalam pengerjaan di cat. Haduh, sial banget nggak bisa plosodan disitu :( . terpaksanya kami plosodan di tempat anak anak. Hahaha.. yang ada ember tumpahnya itu. Nona nggak bisa mlosot karena kaosnya nggak licin. Hehehe.


Kami lalu menuju ke plosodan paling ekstrim. Namanya Boomerang. Ini dia penampakannya. Karena belum ada orang sama sekali, Nona saya tawari untuk nyoba dan sepertinya dia takut. Saya sendiri sebenernya juga agak takut. Tapi masih berani lah. Karena belum lihat ada yang nyoba, dan penjaganya juga bilang gini “pikir pikir dulu kalo mau nyoba”. Huh jadi menciutkan nyali. Hahah. Nanti saja lah.

Dan untuk kedua kalinya kami muter lagi di kolam arus. Kali ini kami bertemu petugas yang sedang menyedot kotoran di situ. Hehehe.. saya juga sempat memetik bunga yang saya persembahkan untuk Nona. Ahahahaha.. dan di tengah perjalanan, kami melihat ada yang sedang naik Boomerang. Wusssss…. Ngeri banget. Saya jadi merasa tertantang untuk nyoba. Lihat orang – orang yang nyoba kayaknya seru banget.


Akhirnya, saya mengajak salah satu orang disitu yang akhirnya saya ketahui bernama Udin dari Tegal. Deg deg an banget rasane. Untuk naik ini harus pake ban biru tadi dan harus berdua. Wekekek.. saya tanya, lebih ngerian mana, depan sama belakang? Katane sama saja. Yaudah saya di belakang saja. Instruksi dari lifeguard saya disuruh telentang, bokong tidak boleh terlalu turun, kaki selonjor dan pegangan yang kuat. Berkali kali petugasnya bilang pegangan yang kuat menjadikan saya takut saja. Ahahaha..


Dan wusssssssssssssssss! Melaju dengan kecepatan melewati terowongan. Sepanjang terowongan, masih normal, hingga akhirnya sampai pada slide yang menukik itu terbuka. Wess.. jantunge rasane kayak copot. Nyawane entah kemana.. dan langsung saja terpental naik di tulisan Boomerang.. selanjutnya dengan kecepatan penuh berbalik ke kolam.. hhhhhhh…. Bener bener ekstrim!


Saya nyoba ini dua kali, yang kedua, sama orang yang saya tidak sempet kenalan, dan saya di depan, lebih ngeri sumpah. Paling ngeri yang waktu slide yang menukik turun itu. Sementara Nona ketawa ketawa melihat saya ketakutan. Wakakaka.


Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 11 siang. Kami lalu segera undur diri, mandi bilas dengan air yang agak asin yang membuat rambut mbrodol. Ganti baju, lalu pulang. No basa basi!

Cabut menuju ke penginapan, packing, dan take off!


Perjalanan pulang biasa saja. Nona ngantuk dan tidur di jok belakang sementara saya tetap harus konsen menyetir smash. Sampai di Wiradesa, saya full tank lagi motor saya 16K idr. Terus, mencari makan di Pekalongan. Yang akhirnya kami makan di SS. Jalan dr. Sutomo Pekalongan. 25K idr.

Habis makan siang, kami segera meluncur ke Weleri dan pukul 13.45 kami telah sampai di Weleri di tempat kemarin kami bertemu. Dia dijemput Slamet dan saya masih harus berkutat dengan jalanan Weleri – Muntilan. Perjalanan ini alhamdulillah tidak hujan, hujan baru menyambut saya waktu saya sampai di Harmoni, mertoyudan Magelang. Saya mampir dan mengobrol sama teman teman saya dulu sambil ngeyup dan akhirna maghrib saya sampai di rumah dengan selamat.


Alhamdulillah liburan kali ini berjalan lancar. Meski ada beberapa hal yang patut di evaluasi. Hehehe..dan akhirnya bioskop non 21 yang masih ada di Jawa Tengah sudah berhasil saya kunjungi semua... Sebelumnya, saya ke Rajawali Theater Purwokerto, Borobudur Cineplex Pekalongan dan Dieng Theater Wonosobo :)



Cost review
1.      BBM @ Banyuputih : 17 K
2.      Overstay : 125 K
3.      Wijaya Sinepleks tiket : 20 K
4.      Snack @ Sinepleks : 10 K
5.      Parkir @ Sinepleks : 1 K
6.      Sate Kelinci Wijaya : 12 K
7.      Sambel Ijo dinner : 50 K
8.      Wedang Jahe alon alon : 7 K
9.      Nasi Grombyang : 30 K
1.    Tiket Widuri : 8 K
1.    Tiket Waterpark : 31 K
1.    Sewa ban dan loker : 20 K
1.    Parkir Widuri : 2 K
1.    BBM @ Wiradesa : 16 K
1.    Makan siang SS Pekalongan : 25 K
TOTAL : 374 K idr

5 comments:

  1. Aw..aw..aw..suka travelling toh??? Sm siapa tuh mid??? Lanjutkan!!! ^_^

    ReplyDelete
  2. Doh, lha nek habis segitu ya lumayan banyak juga ya. Tapi nek seko ceritane yang cukup menarik sepertinya cukup lah, gathuk karo regane.

    ReplyDelete
  3. @ Restu : Hehe. iya dong mba.. lho kok sama siapa? kan itu udah ada penjelasannya.. wkwkwk

    @ mas nahdhi : iya mas.. makanane mahal2 og.. ya nggak papa.. namanya juga piknik. hehe

    ReplyDelete
  4. sementara mitologi penguasa pantai utara pemalang dilupakan. anak cucu kita semakin kehilangan kearifan lokalnya.

    ReplyDelete
  5. @Abe :

    waduh.. memang mitologinya apa mas?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...