Bioskop ini sepi sekali. Tukang parkirnya ibu ibu yang sudah tua. Dan bertanya kepada kami “mau nonton?” dan saya iyakan. Saya lalu motret bentar di depan bioskop ini. Kemudian langsung masuk. Suasana lobi bisokop ini cukup bersih. Dengan ruang tunggu yang lumayan nyaman, banyak sekali poster poster film yang tertempel di sana sini. Wijaya Sinepleks ini punya dua studio. Menurut artikel yang pernah saya baca, studio 1 untuk film indonesia, dan studio 2 untuk film luar. Sementara kami melihat lihat, saya ditanyai lagi sama penjaga loket yang juga menjaga mini kafetaria.
“mau nonton?”
“iya mbak, tapi mau motret – motret dulu
boleh?”
“o ya tentu saja”
“filmnya ada apa mbak?”
“ini ada”
“puter jam berapa?”
“yang jam 17 ini juga ada”
“film apa mba?”
“itu lihat di papan sebelah atas loket”
“perempuan2 liar. berapa tiketnya?”
“sepuluh ribu”
“oke deh, dua mbak”
20 K idr. Whatever lah film apa buat
kami nggak penting. Yang penting kami bisa menikmati suasana nonton di bioskop
satu satunya yang masih bertahan di Pemalang ini.
“mas, belum pernah kesini apa?”
“iya, saya dateng dari Magelang Cuma
karena penasaran sama ini bioskop mbak”
“di Magelang nggak ada bioskop?”
“tinggal satu, dan barusan aja tahun
lalu tutup..katanya mau masuk jaringan 21 sih. Tapi belum ada sampe sekarang”
Itulah kira kira percakapan saya dengan
mbak mbak penjaga itu. Kemudian, Nona saya tawari untuk membeli beberapa
camilan dan minuman. Akhirnya satu kaleng Pocari Sweat dan dua bungkus taro
akan menjadi teman kami selama nonton seharga 10 K. Hehehe.. sebelum masuk,
tiket hendak di ambil sama penjaga yang merupakan seorang bapak yang sudah tua
(kasihan sekali saya sama dia.. ) dan saya minta ijin untuk mengambil tiketnya
untuk koleksi. Namun bapak tadi tidak begitu mendengar. Akhirnya, mbak penjaga
tadi menawari saya untuk memberi saya satu lembar tiket untuk saya koleksi.
Tapi tanda masuk tadi harus tetep masuk di penjaga untuk laporan. Hehehe..
hore, karena pengalaman saya nonton di Rajawali 21 Purwokerto, tiketnya setelah
disobek diambil sama penjaganya. Jadi nggak bisa saya koleksi deh.
Begitu masuk, saya merasa seperti masuk
studio 21. Deretan kursi empuk berwarna merah, dengan ukuran layar seperti di
21, dan jumlah kursi yang sepertinya sama. Kondisi di dalam tidak begitu buruk.
Ada beberapa AC yang saya tidak tahu masih berfungsi apa tidak. Dan sekitar
sepuluh kipas angin yang memberi sedikit kesejukan selama menonton. Proyektor
film sudah tidak begitu jernih. Di pintu masuk ada stiker DOLBY DIGITAL
SOUNDSYSTEM. Tapi di dalem, soundnya tidak mantep. Bahkan sepertinya mono,
hanya muncul dari sebelah kiri layar saja. Selain kami, yang nonton hanya ada
dua pasang (mungkin) orang pacaran. Jadi total yang nonton ada enam orang
termasuk kami. Hehehe. Film itu bercerita tentang perempuan perempuan nakal
yang menurut saya sangat mengeksploitasi tubuh perempuan. Film yang tidak
begitu penting. Kebetulan sekali kursi kami tidak ada sekat pembatasnya
sehingga kami bisa nonton dengan nyaman dan seperti di rumah sendiri. Wakakaka.
Sekitar 1 jam kemudian sebelum film
selesai, kami memutuskan untuk keluar karena sudah bosan. Setelah keluar gedung,
saya dapati ibu penjaga parkir yang kemudian sedikit saya ajak berbincang
bincang
“emang sepi gini ya buk biasanya?”
“enggak, ini emang kalo film puter jam 5
emang biasane sepi. Karena kan nanggung waktu maghrib”
“ramenya pas apa buk? Weekend gitu?”
“ya.. biasanya juga hari hari biasa
lumayan kok…”
Dan saya lalu bilang terimakasih untuk
segera meninggalkan tempat tersebut.
kembali ke tour de pemalang
kembali ke tour de pemalang
Magelang sudah ndak punya biskop lagi... (TTT___TTT)
ReplyDeleteIya mas nahdhi.. mesakkke banget kota kita yaaaa
ReplyDeleteada breaking down gak??
ReplyDelete@ atas : nggak ada... film baru setelnya rata2 di jaringan 21. kalo nggak di rajawali purwokerto.. itu sekarang puter update..
ReplyDeletefoto di ambil kapan ini mas?
ReplyDelete@rumputilalang...
ReplyDeletejumat tanggal 2 november 2012 mas.. bagaimana?
terimakasih atas kunjungannya.
pingin motret juga.diambil jam berapa mas?
ReplyDelete@rumputilalang : boleh mas.. Itu sore sekitar jam 5..
ReplyDeletetertarik sama apanya mas?
itu bioskopnya kaya rumah? interiornya kaya rumah gitu...
ReplyDelete@ atas : ya emang kayak gitu itu.. namanya juga bioskop tuaa...
ReplyDeletemampir ke blogku mas, komennya juga di tunggu
ReplyDeleteklo sekarang msh ada g ya??
ReplyDeleteudah tutup
DeleteSayang sekali ya bos
Delete@ atas : saya kurang tahu mas. mungkin masih ada :D
ReplyDeletebioskop ramai yang tiba2 sudah rata dengan tanah dan sekarang jadi tempat BUZZ karaoke
ReplyDelete@ atas : waduuuhhh.. :( sedih mendengarnya. Untung saya pernah kesana. Makasih informasinya mas..
ReplyDeleteSekarang masih ada gk mz. penasaran mau kesana :-D
ReplyDeletekayaknya sudah tutup. tapi nggak tahu ding .. coba aja kesana . hehehe
Deleteaku bsok minggu mau ksana mz. masa harga tiket nya murah bgt mz ?
ReplyDeletesetahu saya udah tutup lama.. Nggak tahu kalau sekarang malah buka lagi
DeleteItu di Foto yang yang jaga pintu masih saudaraan sama aku :D , Sekarang dah jadi bar, disekitar bioskop ada dingdong tempat main sepulang sekolah
ReplyDeleteSayang sekali ya mas sampe bisa tutup.. Padahal bisa di rebrand misalnya. Hehehe
DeleteTenang mas/mba,pak junaedi (bupati pemalang) akan membangun bioskop CINEMAXX di bekas ruko SIRANDU MALL (depan stadion mohtar) mohon do'a nya biar cepat selesai :)
ReplyDeletemakasih tambahan infonya mas..
DeleteYang bener aja? Aku warga pemalang gak tau infonya?
Deletesekrang udah tinggal nama dan sejarah
ReplyDeleteberuntung saya pernah nyoba nonton. Hehehe
Deletecoba ada videonya yah... kangen
ReplyDeleteSayang sekali dulu blm jaman bikin vlog. Hehehe.. Salam
Delete