Monday, August 9, 2010

Lori Wisata Ambarawa - Tuntang, Agustus, 8th 2010

Lori Wisata Ambarawa – Tuntang, 8 Agustus 2010
Pagi ini minggu yang lumayan cerah. Aku bangun pukul 5 pagi dan menyiapkan bekal bekal perjalananku hari ini. Jam 6 semuanya sudah siap dan aku berangkat. Aku memacu motor smashku melewati jalur biasa ke Semarang. Hari ini aku ingin mencoba naik kereta wisata Ambarawa – Tuntang yang beberapa waktu lalu tertunda.
Perjalanan minggu pagi ini sangat menyenangkan. Jalanan juga tidak terlalu ramai sehingga aku bisa memacu smash rata rata 80 km/jam. Begitu sampai di SPBU Secang, ini adalah pom langgananku setiap aku go on ke Semarang. Aku full sekalian Rp. 16.000,- . Perjalananpun dilanjutkan. Pagi ini udara segar sekali dan aku menyukainya. Hehe
Begitu sampai di daerah Pringsurat, ternyata ada sebuah truk trailer yang terguling. Aku minggir sebentar dan jepret!

Aku kembali memacu smashku kenceng dan tujuan pertamaku hari ini adalah Stasiun Bedono yang menurut feeling ku terletak di belakang SMP Theresiana Jambu. Dan ternyata itu benar. Waktu itu masih menunjukkan sekitar pukul 06.50, masih pagi sekali dan masih ada kabut yang tidak terlalu tebal. Aku motong jalan dan belok kanan lalu sekitar 50 meter dari jalan raya ada sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda. Dan disitu teronggok sebuah stasiun bertuliskan BEDONO. Tidak ada siapa siapa disana, hanya ada seorang mungkin warga situ yang jalan kaki. Aku memotret dari jalan masuk, tapi tidak puas. Dan aku memarkir motorku lalu mencoba melihat lihat dari dekat stasiun ini.


Untuk informasi, stasiun ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda pada tahun 1905, dan sekarang dipakai untuk melayani Rute Wisata Ambarawa – Bedono dengan lokomotif uap.
Main hall stasiun ini kosong, dan ada dua bangku panjang menghadap rel kereta serta sebuah alat (aku tidak tahu ini alat apa) semacam besi kuno gitu. Di situ ditanam tanaman tanaman bunga yang menyemarakkan suasana.Di sebelah stasiun utama, ada sebuah rumah kecil yang mungkin aku kira untuk gudang atau ruang perlengkapan. Disana ada beberapa jalur rel namun yang masih aktif hanya satu dan aku penasaran dengan sebuah kolam bundar yang ada di sebelah selatan stasiun. Aku datengin dan itu ternyata seperti tempat muter lokomotif gitu. Dan aku baru nyadar kalo ternyata cara muternya seperti itu bukan muter ngikutin rel. Hahaha. Tapi sayang ada coret coret disitu.
Setelah puas memfoto foto, akhirnya aku cabut saja.
Aku melanjutkan perjalananku dan sampailah akhirnya di Green House si Rina, aku message dia dan katanya dia belom apa apa. Yaudah akhirnya aku mengurusi kerjaanku sebentar janjian dengan pak Fudin dan akhirnya aku malah diajak ke Lab robotika Unnes, disitu tempatnya anak anak belajar Robotik. Aku mengambil pesananku dan melakukan permbicaraan yang cukup seru berkaitan dengan robotik. Basecampnya ternyata ada di deket Rektorat, ada di Unit Kegiatan Mahasiswa. Karena kit belum lengkap, akhirnya aku diajak ke Gg. Pisang. Disitu adalah kantornya Pak Fudin.
Setelah transaksi selesai, waktu menunjukkan pukul 9.35 lalu aku segera meluncur ke Greenhouse lagi. Disana Rina udah ready dan kita langsung cabut. Dari ekspresi mukanya kelihatan dia agak kecewa karena aku terlalu lama.
Kita mampir bentar di soto ayam Sumurjurang. Disitu aku minum aja karena aku udah sarapan. Setelah terjadi perkenyangan social, <--(kata kata konyol Rina )kita lanjutkan perjalanan ke Ambarawa. Disana kita langsung masuk dengan tiket Rp. 6000 untuk berdua namun sudah tidak penasaran lagi dengan museumnya. Karena dulu kita pernah melakukan observasi disana. KLIKLalu kita langsung beli tiket lori wisata Rp. 20000 untuk berdua. Berhubung kita harus nunggu sekitar 20-30 menit lagi, kita menuju ke tempat jualan souvenir. Rina beli tas batik Rp. 15000
Dan akhirnya kereta wisata datang juga. Ternyata tidak diatur untuk tempat duduknya, jadi langsung rebutan aja kayak musim mudik gitu. (hahaha) kita langsung masuk ke salah satu gerbong yang terbuka.


Dan suasananya agak biasa. Hehe. Disitu rame juga ternyata. Dan yang aku heran, ternyata lori wisata berjalan mundur. Jadi loko nya ndorong dari belakang gitu. Aneh aneh aja. Kirain hanya beberapa waktu namun ternyata memang modelnya beginian. Hehe.. perjalanan melewati rumah penduduk lalu melewati Rawa Pening. Disana bisa kita lihat hamparan rawa pening yang ditumbuhi enceng gondok. Dan banyak pemancing disitu. Udara siang ini segar namun agak panas juga karena terik matahari. Kereta berjalan tidak terlalu cepat mungkin sekitar 40 km/jam. Dan ini adalah pertamakalinya aku naik kereta diatas rel seumur hidup. Hahaha
Ternyata batere kamera sudah mau habis.. dan stop jeprat jepret deh. Dan suasananya tidak mencukung untuk bernarsi narsis sepanjang perjalanan.. sekitar 30 menit akhirnya sampai di Stasiun Tuntang yang ternyata ada di pinggiran jalan raya Semarang Solo. Selama ini aku kira masuk bahkan sampai daerahnya Eva. Di stasiun ini kereta hanya berhenti sekitar 2 menit, jadi aku tidak bisa menyempatkan memfoto Stasiun tua ini dari berbagai sudut.
Setelah itu kereta berjalan berbalik arah. Jadi sekarang posisi loko yang menarik. Dan laju kereta agak cepat sedikit dibanding yang tadi. Dan aku sudah mulai bosan menikmati perjalanan yang biasa ini. Akhirnya balik juga di stasiun Ambarawa.
Hari sudah siang. Kita berencana jalan jalan ke Salatiga melewati banyubiru. Mampir sebentar di minimarket lalu go on ke Salatiga. Kita istirahat dan jalan jalan menikmati Salatiga dan sekitarnya. Hahaha.
Akhirnya waktu menunjukkan pukul 5 sore. Dan aku ngajak Rina makan di tempat makan Prasmanan di pojokan Pansi. Disana murah soalnya, dulu aku pernah makan sama Fani disini. Dan ini untuk kedua kalinya makan sama cewe disini. Makannya enak banget karena aku sedang lapar.. setelah makan selesai, saatnya kembali ke Semarang.
Perjalanan yang melelahkan aku bercanda disepanjang jalan supaya dia nggak ngantuk karena aku tau dia suka ngantuk dibonceng motor. Dan pukul 6.30 sampai di Ungaran kita mampir shalat maghrib. Dan jam 7 malam akhirnya sampai lagi di GreenHouse. Sejenak melepas lelah dan 7.15 sore aku pamitan sama dia untuk pulang. Dan pamitan sama kucing di kostannya.
Aku memacu smash dengan kecepatan sedang saja. Karena aku agak capek. Namun terjadi kemacetan besar besaran di daerah Jambu karena ada perbaikan jembatan… dengan sisa tenagaku akhirnya aku sampai di rumah pukul 9.15 malam.
Hari yang melelahkan..

4 comments:

  1. nice story masbro, rencana lebaran ini mudik sekalian pingin naik kereta ini, masih aktif ya kereta wisatanya?
    salam kenal masbro..

    ReplyDelete
  2. @ ARI : masih aktif mas, sekarang pake loko uap kayaknya, tarif rp 25 ribu kalo nggak salah untuk rute ambarawa tuntang.. LD


    terimakasih atas knjungan dan komentarnya

    ReplyDelete
  3. jadi tertarik ke stasiun Bedono nya mas hehehehhe....racun kayaknya

    ReplyDelete
  4. @rumputilalang : Hehe. Keren banget itu bedono, sayang waktu itu saya masih agak amatir jadi bahasana belepotan deh. Hehe.

    makasih

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...