Thursday, July 19, 2012

Tour de Temanggung - Wonosobo, 13 -14 Juli 2012



Jumat  # 13 Juli 2012
Hari jumat pagi ini, saya mengajukan cuti nyadran karena saya dapat jatah dua hari libur dari kantor. Dan saya ambil satunya pada hari jumat ini. Hari ini, saya hendak melakukan perjalanan ke Temanggung – Wonosobo bersama Nona.

Pagi yang cerah, sekitar jam 6 pagi saya berangkat dari Ungaran menuju ke Weleri. Dan karena jembatan Kalipancur sedang ditutup, akhirnya saya harus terpaksa memutar lewat Pamularsih. Perjalanan ini tidak begitu macet sehingga akhirnya pukul 07.20 saya sudah sampai di Weleri dan menunggu Nona.

Tidak lama kemudian dia datang dan menitipkan motornya di penitipan andalannya itu. Dan kami tanpa basa basi lagi langsung bergegas memulai perjalanan ini. Perjalanan pagi yang segar melewati jalur Weleri – Sukorejo – Ngadirejo dan mampir di SPBU Parakan untuk mengisi bensin smash saya 10 K idr. 

Pikatan Water Park

Sekitar pukul 09.30 kami sudah mencapai Kota Temanggung dan tujuan pertama saya adalah ke ATM BCA karena kehabisan uang. Dari BCA Alon Alon, tinggal ikuti Jalan Pahlawan untuk menuju tujuan pertama kami yaitu Pikatan Water Park. Ya, beberapa tahun lalu saya ke Pikatan yang masih berupa kolam renang biasa namun sekarang sudah bersolek menjadi tempat wisata air yang saya kira layak untuk kami kunjungi.
 
Pagi hari menjelang siang ini, rasanya sangat dingin. Setelah sampai, kami langsung memarkir motor dan membayar 12K idr untuk dua tiket masuk kami. Harga tiket yang menurut saya sangat murah. Brrr… melihat gemercik air dari mata air alami yang segar ini rasanya sangat dingin ditambah dengan angin yang semilir sesekali membuat merinding. Ah, kami harus segera menemukan kamar ganti dan segera renang. Hehehe..
 
Pikatan Water Park yang terletak di Jl. Genie Pelajar ini sekarang menjadi tempat wisata air dengan wahana wahana yang lumayan. Ada setidaknya 3 buah water slide yang berkelak kelok dan 2 pasang water slide lurus. Juga masih ada kolam prestasi.
 
Byur! Akhirnya kami pun segera kedinginan karena air disini sangat dingin sekali. Kami segera mencoba berplosotan dan mencoba semua plosotan. Tapi ternyata kaos dalam saya mesti di lepas karena jika dipakai tidak bisa licin melosotnya. Hehehe.
 
Kami juga sempat melakukan berbagai perlombaan (wkwkwk) dengan dua orang bocah kakak beradik. Hehehe.. 
 
Kami disana sampai kira kira pukul 10.45 dan kemudian segera bilas dan ganti baju.
 
Tujuan kedua kami adalah.. makan siang. Akhirnya alon alon menjadi pilihan kami karena dekat dan menyediakan berbagai macam pilihan makanan walaupun akhirnya kami hanya makan bakso disana. Hahaha.. waktu semakin siang dan saya pun harus jumatan. Nona saya suruh menunggu di salah satu sudut alon alon sementara saya jumatan sekitar setengah jam lebih karena parkirnya tidak teratur sehingga saya harus ekstra sabar menunggu giliran supaya motor saya bisa keluar.

Siang ini, masih aja terasa dingin. Kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Dengan melewati Bulu – Parakan, kami segera menanjak membelah dua buah gunung. (betul nggak sih satuannya pake buah) yaitu Sindoro dan Sumbing. Sampai di daerah Kledung dekat dengan perbatasan Temanggung – Wonosobo, kami mampir di Sindoro Sumbing Coffee House dan Trading. Empat buah mendoan dan dua cangkir kopi jahe susu sore itu terasa sedikit menghangatkan badan. Nona yang sedari tadi kedinginan, sekarang berani melepas jaketnya. Hehehe..
 
 
Untuk porsi makan istirahat kami kali ini saya harus mengeluarkan 12,5 K idr. Cukup murah bukan? Siang ini masih saja terasa dingin saat kami meninggalkan Warung Kopi tersebut. Sementara waktu menunjukkan sekitar pukul 2 siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Wonosobo. Melewati turunan sepanjang 9 Km sampai di Kertek kemudian melaju ke arah Kota Wonosobo.

Setelah itu, kami mengunjungi Dieng Theater Wonosobo yang saya kupas sekupas kupasnya disini

Hari semakin sore, kami harus segera beristirahat. Kami muter muter Kota Wonosobo untuk mencari penginapan yang layak. Akhirnya setelah sekitar 30 menit muter muter nggak jelas, kami berhasil menemukan Hotel Parama di Jl. A. Yani Wonosobo. 140K idr untuk sebuah kamar yang luas, dengan dua buah bed, sebuah tv 14”, dan kamar mandi modern. 

Welcome drink nya teh manis. Hehehe.. kami langsung tepar karena kecapekan dan kedinginan. Setelah shalat asar, kami menonton TV dan habis mandi dan shalat maghrib, kami putuskan untuk mencari makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok.

Mie Ongklok

Berdasarkan referensi dari temenya Nona, kami disarankan untuk mencoba Mie Ongklok Bu Umi di kawasan Kauman. Meski pertama kami muter karena tidak tau arah, akhirnya kami temukan juga warung Mie Ongklok Bu Umi dalam keadaan tutup karena sudah habis.

Yaah, kami pun akhirnya pulang ke penginapan dan memutuskan untuk berjalan saja di sekitar situ dan menemukan sebuah warung di pinggir jalan yang jualan Mie Ongklok.
 
Dua porsi mie ongklok, satu porsi sate ayam dan dua gelas minum, akhirnya berhasil menghantam perut kami. Saya terus terang masih belum terbiasa dengan citarasa mie ongklok ini. Hehehe. Ya walaupun akhirna habis juga. Wkwkwkwk.. untuk porsi makan kami tadi, saya harus merogoh 23 K idr.
Malam ini, Nona kedinginan dan sepertinya dia sedikit masuk angin. Akhirnya kami putuskan untuk balik ke penginapan untuk istirahat.

Sabtu # 14 Juli 2012
Sabtu pagi yang mendung. Pukul 6 pagi, saya sudah siap untuk jalan jalan. Nona sedikit saya paksa untuk ikut. Dia lebih memilih naik motor daripada jalan jalan kaki. Okelah, akhirnya kami ke Alon Alon. Suasana Wonosobo ini ramai sekali.
 
Usut punya usut, ternyata sedang ada acara dalam rangka HUT Kabupaten Wonosobo. Sabtu ini rencananya akan ada Wonosobo Costume Carnival dan malamnya akan ada konser Rhoma Irama. Saya agak menyesal karena berangkat pada waktu yang tidak tepat. Saya terlalu cepat satu hari.Yah, sudahlah lupakan semua itu.  Yang penting tujuan saya ke Dieng Theater sudah terlaksana.
 
Setelah memarkir motor, kami berjalan memutar alon alon dan sesekali berlari lari kecil untuk menghangatkan badan. Dingin sekali hawa di Wonosobo ini. Heheh.. kami juga menyempatkan untuk berfoto di depan Kantor Bupati Wonosobo. Hehehe..
 
Kemudian, kami memutuskan untuk makan soto sapi di salah satu sudut alon alon. Semangkuk soto yang saya kira lebih tepat saya sebut soto gajih sapi. Karena hanya ada sedikit daging dan banyak gajih alias lemak. Bumbunya pun tidak mantep. Hanya manis dan asin. Udah gitu, nggak pake nasi lagi, pake lontong.

Ah, sarapan yang kurang bermakna menurut saya. Ya sudahlah, dua porsi soto sapi itu akhirnya saya barter juga dengan 12 K idr. 
 
Puas tidak puas sarapan pagi ini, kami segera cabut dan memutar mutar lagi di Kota Wonosobo. Saya penasaran dengan bioskop mini STAR CINEMA yang saya temukan fan page facebooknya beberapa waktu lalu. Ealah ternyata berada di salah satu Ruko di Jl. Rumah Sakit. Pagi jam 7 ini jelas belum buka lah. Saya rasa, mungkin juga hanya memakai TV Plasma ukuran lumayan. Hehehe..

Yup. Jalan jalan pagi sudah cukup. Saya tidak boleh egois untuk terlalu lama di Kota Wonosobo, karena Nona mesti segera saya anter pulang. Saya tidak enak dengan orang tuanya yang berharap Nona bisa pulang siang ini. 

Jl. A . Yani

TamanPlaza

Pasar Raya Rita

Pasar Induk Wonosobo

Saya makan free breakfast dari Hotel Parama yaitu sepotong roti bakar cokelat dengan segelas teh manis. Setelah mandi dan beres beres, pukul 08.30 kami segera bergegas untuk meninggalkan Kota Wonosobo. Berdasar peta, saya kali ini hendak mencoba rute Wonosobo – Garung – Kejajar – Tambi – Jumprit – Ngadirejo. 

Sesaat setelah keluar kota Wonosobo, saya full tangki smash saya 13 K idr. Ternyata dari kawasan atas, banyak mobil bak terbuka mengangkut orang orang peserta karnaval. Huah, dingin sekali. Kami harus tetap naik walaupun matahari sampai siang ini belum juga menyapa kami.
Perjalanan melewati Garung, dan sebelum sampai Kejajar, kami belok kanan. Melewati hamparan perkebunan teh yang ternyata akhirnya saya ketahui merupakan kawasan agrowisata Tambi.
Pemandangan kanan  kiri sungguh luar biasa cantik. Di sebelah kanan kami berdiri Gunung Butar, sementara di sebelah kiri dengan kokohnya terhampar Gunung Sindoro. Dengan paduan perkebunan teh, rasanya tempat ini benar benar cantik. Subhanallah..

Perjalanan menanjak kami akhirnya berakhir dan berganti dengan perjalanan turun. Saya sempat bingung disebuah persimpangan dan akhirna mantep mengambil kanan ke sebuah hutan pinus yang akhirna saya ketahui ternyata itu adalah Kawasan Wana Wisata Jumprit. Eh, ternyata sudah mau sampai Ngadirejo. Nona bercerita kepada saya kalau dia pernah kesasar sampai sini dan berjumpa dengan kera kera. Akhirnya dia muter balik dan mengebut menggunakan motor satria F. hahaha..

Ah, sampai juga di Kota Ngadirejo. Keinginan saya untuk menunjungi situs Liyangan dan Candi Pringapus di kawasan Ngadirejo ini saya cancel karena waktu yang tidak memungkinkan. Dari Ngadirejo, hawa sudah berangsur hangat. Matahari juga sudah tinggi. Kami berjalan dengan kecepatan standar untuk menaklukan rute Ngadirejo – Sukorejo – Weleri. 

Pukul. 11.30 kami sampai juga di Weleri. Kami lalu masuk ke pasar dan makan siang di warung andalannya Nona. Saya makan nasi gudeg yang lebih pantes saya namai Gudeg Pantura karena citarasanya yang berbeda dengan Gudeg Jogja. Sedangkan Nona makan nasi soto. Ditambah dengan 4 buah gorengan dan 2 gelas es teh, 20 K idr.

Kami juga sempat membeli beberapa buah peer kesukaan Ibue Nona dan setelah itu, kami menuju penitipan motor untuk selanjutnya berpisah. Huhuhu..

Ya sudahlah, siang ini, saya harus menuju ke Ungaran. Perjalanan sampai di Kawasan Brangsong sih lancar jaya. Namun, di Brangsong, keringat mulai keluar. Saya kepanasen. Macet total. Begitu juga di kawasan Krapyak. Huah. Berat rasanya. Saya melewati Manyaran dan memutar melewati Pamularsih – Unnes untuk kembali ke Ungaran.

Sampai di kost pukul 2 siang. Baju saya basah keringat. Saya segera mandi dan beristirahat. :D

4 comments:

  1. asik banget itu mas :) gimana wonosobo bagus to? hehe
    pas nglewatin terminal wonosobo ada "wonosobo expo" lho~ lihat gak? ada wahana kora2 sama bianglala.. wkwk

    ReplyDelete
  2. @ Lina : Hehehe.. wah seru, sebenere masih kurang disananya,, tapi kasian sama Nona.. oh aku nggak lihat, lihate tu ada wonosobo expo di gedung korpri...

    waduh waduh.. :D

    ReplyDelete
  3. mbak Nona masih kuliah yaa..
    waah aku malah gtau nek ada di gedung korpri jg,,
    wkwk btw, itu nginepnya sekamar ho'o? eehem

    ReplyDelete
  4. @ Lina : Iya, Nona masih kuliah.. kenapa?

    ho.o itu gedung sebelah kantor bupati ada wonosobo expo waktu itu,,

    hehehe, iya sekamar. Hahaha, jangan bilang bilang ya :P

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...