Jumat # 13 Juli 2012
Hari jumat pagi ini, saya
mengajukan cuti nyadran karena saya dapat jatah dua hari libur dari kantor. Dan
saya ambil satunya pada hari jumat ini. Hari ini, saya hendak melakukan
perjalanan ke Temanggung – Wonosobo bersama Nona.
Pagi yang cerah, sekitar jam 6
pagi saya berangkat dari Ungaran menuju ke Weleri. Dan karena jembatan
Kalipancur sedang ditutup, akhirnya saya harus terpaksa memutar lewat
Pamularsih. Perjalanan ini tidak begitu macet sehingga akhirnya pukul 07.20
saya sudah sampai di Weleri dan menunggu Nona.
Tidak lama kemudian dia datang
dan menitipkan motornya di penitipan andalannya itu. Dan kami tanpa basa basi
lagi langsung bergegas memulai perjalanan ini. Perjalanan pagi yang segar
melewati jalur Weleri – Sukorejo – Ngadirejo dan mampir di SPBU Parakan untuk
mengisi bensin smash saya 10 K idr.
Pikatan Water Park
Sekitar pukul 09.30 kami sudah
mencapai Kota Temanggung dan tujuan pertama saya adalah ke ATM BCA karena
kehabisan uang. Dari BCA Alon Alon, tinggal ikuti Jalan Pahlawan untuk menuju
tujuan pertama kami yaitu Pikatan Water Park. Ya, beberapa tahun lalu saya ke
Pikatan yang masih berupa kolam renang biasa namun sekarang sudah bersolek
menjadi tempat wisata air yang saya kira layak untuk kami kunjungi.
Pagi hari menjelang siang ini, rasanya
sangat dingin. Setelah sampai, kami langsung memarkir motor dan membayar 12K
idr untuk dua tiket masuk kami. Harga tiket yang menurut saya sangat murah. Brrr…
melihat gemercik air dari mata air alami yang segar ini rasanya sangat dingin
ditambah dengan angin yang semilir sesekali membuat merinding. Ah, kami harus
segera menemukan kamar ganti dan segera renang. Hehehe..
Pikatan Water Park yang terletak
di Jl. Genie Pelajar ini sekarang menjadi tempat wisata air dengan wahana
wahana yang lumayan. Ada setidaknya 3 buah water slide yang berkelak kelok dan
2 pasang water slide lurus. Juga masih ada kolam prestasi.
Byur! Akhirnya kami pun segera
kedinginan karena air disini sangat dingin sekali. Kami segera mencoba
berplosotan dan mencoba semua plosotan. Tapi ternyata kaos dalam saya mesti di
lepas karena jika dipakai tidak bisa licin melosotnya. Hehehe.
Kami juga sempat melakukan
berbagai perlombaan (wkwkwk) dengan dua orang bocah kakak beradik. Hehehe..
Kami disana sampai kira kira
pukul 10.45 dan kemudian segera bilas dan ganti baju.
Tujuan kedua kami adalah.. makan
siang. Akhirnya alon alon menjadi pilihan kami karena dekat dan menyediakan
berbagai macam pilihan makanan walaupun akhirnya kami hanya makan bakso disana.
Hahaha.. waktu semakin siang dan saya pun harus jumatan. Nona saya suruh
menunggu di salah satu sudut alon alon sementara saya jumatan sekitar setengah
jam lebih karena parkirnya tidak teratur sehingga saya harus ekstra sabar
menunggu giliran supaya motor saya bisa keluar.
Siang ini, masih aja terasa
dingin. Kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Dengan melewati Bulu –
Parakan, kami segera menanjak membelah dua buah gunung. (betul nggak sih
satuannya pake buah) yaitu Sindoro dan Sumbing. Sampai di daerah Kledung dekat
dengan perbatasan Temanggung – Wonosobo, kami mampir di Sindoro Sumbing Coffee
House dan Trading. Empat buah mendoan dan dua cangkir kopi jahe susu sore itu
terasa sedikit menghangatkan badan. Nona yang sedari tadi kedinginan, sekarang
berani melepas jaketnya. Hehehe..
Untuk porsi makan istirahat kami
kali ini saya harus mengeluarkan 12,5 K idr. Cukup murah bukan? Siang ini masih
saja terasa dingin saat kami meninggalkan Warung Kopi tersebut. Sementara waktu
menunjukkan sekitar pukul 2 siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Kota
Wonosobo. Melewati turunan sepanjang 9 Km sampai di Kertek kemudian melaju ke
arah Kota Wonosobo.
Hari semakin sore, kami harus
segera beristirahat. Kami muter muter Kota Wonosobo untuk mencari penginapan
yang layak. Akhirnya setelah sekitar 30 menit muter muter nggak jelas, kami
berhasil menemukan Hotel Parama di Jl. A. Yani Wonosobo. 140K idr untuk sebuah
kamar yang luas, dengan dua buah bed, sebuah tv 14”, dan kamar mandi modern.
Welcome drink nya teh manis.
Hehehe.. kami langsung tepar karena kecapekan dan kedinginan. Setelah shalat
asar, kami menonton TV dan habis mandi dan shalat maghrib, kami putuskan untuk
mencari makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok.
Mie Ongklok
Berdasarkan referensi dari
temenya Nona, kami disarankan untuk mencoba Mie Ongklok Bu Umi di kawasan
Kauman. Meski pertama kami muter karena tidak tau arah, akhirnya kami temukan
juga warung Mie Ongklok Bu Umi dalam keadaan tutup karena sudah habis.
Yaah, kami pun akhirnya pulang ke
penginapan dan memutuskan untuk berjalan saja di sekitar situ dan menemukan
sebuah warung di pinggir jalan yang jualan Mie Ongklok.
Dua porsi mie ongklok, satu porsi
sate ayam dan dua gelas minum, akhirnya berhasil menghantam perut kami. Saya
terus terang masih belum terbiasa dengan citarasa mie ongklok ini. Hehehe. Ya
walaupun akhirna habis juga. Wkwkwkwk.. untuk porsi makan kami tadi, saya harus
merogoh 23 K idr.
Malam ini, Nona kedinginan dan
sepertinya dia sedikit masuk angin. Akhirnya kami putuskan untuk balik ke
penginapan untuk istirahat.
Sabtu # 14 Juli 2012
Sabtu pagi yang mendung. Pukul 6
pagi, saya sudah siap untuk jalan jalan. Nona sedikit saya paksa untuk ikut.
Dia lebih memilih naik motor daripada jalan jalan kaki. Okelah, akhirnya kami
ke Alon Alon. Suasana Wonosobo ini ramai sekali.
Usut punya usut, ternyata
sedang ada acara dalam rangka HUT Kabupaten Wonosobo. Sabtu ini rencananya akan
ada Wonosobo Costume Carnival dan malamnya akan ada konser Rhoma Irama. Saya
agak menyesal karena berangkat pada waktu yang tidak tepat. Saya terlalu cepat
satu hari.Yah, sudahlah lupakan semua itu.
Yang penting tujuan saya ke Dieng Theater sudah terlaksana.
Setelah memarkir motor, kami
berjalan memutar alon alon dan sesekali berlari lari kecil untuk menghangatkan
badan. Dingin sekali hawa di Wonosobo ini. Heheh.. kami juga menyempatkan untuk
berfoto di depan Kantor Bupati Wonosobo. Hehehe..
Kemudian, kami memutuskan untuk
makan soto sapi di salah satu sudut alon alon. Semangkuk soto yang saya kira
lebih tepat saya sebut soto gajih sapi. Karena hanya ada sedikit daging dan
banyak gajih alias lemak. Bumbunya pun tidak mantep. Hanya manis dan asin. Udah
gitu, nggak pake nasi lagi, pake lontong.
Ah, sarapan yang kurang bermakna
menurut saya. Ya sudahlah, dua porsi soto sapi itu akhirnya saya barter juga
dengan 12 K idr.
Puas tidak puas sarapan pagi ini,
kami segera cabut dan memutar mutar lagi di Kota Wonosobo. Saya penasaran
dengan bioskop mini STAR CINEMA yang saya temukan fan page facebooknya beberapa
waktu lalu. Ealah ternyata berada di salah satu Ruko di Jl. Rumah Sakit. Pagi
jam 7 ini jelas belum buka lah. Saya rasa, mungkin juga hanya memakai TV Plasma
ukuran lumayan. Hehehe..
Yup. Jalan jalan pagi sudah
cukup. Saya tidak boleh egois untuk terlalu lama di Kota Wonosobo, karena Nona
mesti segera saya anter pulang. Saya tidak enak dengan orang tuanya yang
berharap Nona bisa pulang siang ini.
Jl. A . Yani |
TamanPlaza |
Pasar Raya Rita |
Pasar Induk Wonosobo |
Saya makan free breakfast dari
Hotel Parama yaitu sepotong roti bakar cokelat dengan segelas teh manis. Setelah
mandi dan beres beres, pukul 08.30 kami segera bergegas untuk meninggalkan Kota
Wonosobo. Berdasar peta, saya kali ini hendak mencoba rute Wonosobo – Garung –
Kejajar – Tambi – Jumprit – Ngadirejo.
Sesaat setelah keluar kota
Wonosobo, saya full tangki smash saya 13 K idr. Ternyata dari kawasan atas,
banyak mobil bak terbuka mengangkut orang orang peserta karnaval. Huah, dingin
sekali. Kami harus tetap naik walaupun matahari sampai siang ini belum juga
menyapa kami.
Perjalanan melewati Garung, dan
sebelum sampai Kejajar, kami belok kanan. Melewati hamparan perkebunan teh yang
ternyata akhirnya saya ketahui merupakan kawasan agrowisata Tambi.
Pemandangan kanan kiri sungguh luar biasa cantik. Di sebelah kanan kami berdiri Gunung Butar, sementara di sebelah kiri dengan kokohnya terhampar Gunung Sindoro. Dengan paduan perkebunan teh, rasanya tempat ini benar benar cantik. Subhanallah..
Pemandangan kanan kiri sungguh luar biasa cantik. Di sebelah kanan kami berdiri Gunung Butar, sementara di sebelah kiri dengan kokohnya terhampar Gunung Sindoro. Dengan paduan perkebunan teh, rasanya tempat ini benar benar cantik. Subhanallah..
Perjalanan menanjak kami akhirnya
berakhir dan berganti dengan perjalanan turun. Saya sempat bingung disebuah
persimpangan dan akhirna mantep mengambil kanan ke sebuah hutan pinus yang
akhirna saya ketahui ternyata itu adalah Kawasan Wana Wisata Jumprit. Eh,
ternyata sudah mau sampai Ngadirejo. Nona bercerita kepada saya kalau dia
pernah kesasar sampai sini dan berjumpa dengan kera kera. Akhirnya dia muter
balik dan mengebut menggunakan motor satria F. hahaha..
Ah, sampai juga di Kota
Ngadirejo. Keinginan saya untuk menunjungi situs Liyangan dan Candi Pringapus
di kawasan Ngadirejo ini saya cancel karena waktu yang tidak memungkinkan. Dari
Ngadirejo, hawa sudah berangsur hangat. Matahari juga sudah tinggi. Kami
berjalan dengan kecepatan standar untuk menaklukan rute Ngadirejo – Sukorejo –
Weleri.
Pukul. 11.30 kami sampai juga di
Weleri. Kami lalu masuk ke pasar dan makan siang di warung andalannya Nona. Saya
makan nasi gudeg yang lebih pantes saya namai Gudeg Pantura karena citarasanya
yang berbeda dengan Gudeg Jogja. Sedangkan Nona makan nasi soto. Ditambah
dengan 4 buah gorengan dan 2 gelas es teh, 20 K idr.
Kami juga sempat membeli beberapa
buah peer kesukaan Ibue Nona dan setelah itu, kami menuju penitipan motor untuk
selanjutnya berpisah. Huhuhu..
Ya sudahlah, siang ini, saya
harus menuju ke Ungaran. Perjalanan sampai di Kawasan Brangsong sih lancar
jaya. Namun, di Brangsong, keringat mulai keluar. Saya kepanasen. Macet total. Begitu
juga di kawasan Krapyak. Huah. Berat rasanya. Saya melewati Manyaran dan
memutar melewati Pamularsih – Unnes untuk kembali ke Ungaran.
Sampai di kost pukul 2 siang.
Baju saya basah keringat. Saya segera mandi dan beristirahat. :D
asik banget itu mas :) gimana wonosobo bagus to? hehe
ReplyDeletepas nglewatin terminal wonosobo ada "wonosobo expo" lho~ lihat gak? ada wahana kora2 sama bianglala.. wkwk
@ Lina : Hehehe.. wah seru, sebenere masih kurang disananya,, tapi kasian sama Nona.. oh aku nggak lihat, lihate tu ada wonosobo expo di gedung korpri...
ReplyDeletewaduh waduh.. :D
mbak Nona masih kuliah yaa..
ReplyDeletewaah aku malah gtau nek ada di gedung korpri jg,,
wkwk btw, itu nginepnya sekamar ho'o? eehem
@ Lina : Iya, Nona masih kuliah.. kenapa?
ReplyDeleteho.o itu gedung sebelah kantor bupati ada wonosobo expo waktu itu,,
hehehe, iya sekamar. Hahaha, jangan bilang bilang ya :P