Jadi, waktu itu saya hanya iseng iseng
aja sama mbak Tika waktu dia ke Bandung sama temen-temen kantornya. “oleh
olehnya lhoooo” ya begitulah ucapan orang orang galau yang nggak kesampaian mau
ikutan pergi.
Dan akhirnya setelah beberapa waktu dia
pulang, dia bilang mau ngasih saya sesuatu. Saya berkesempatan dolan ke
kantornya malem malem sewaktu dia menunggui ujian Paket C. Daaan setelah lamaa
menunggu dan sedikit bad mood (soalnya waktu itu saya ada janji mau makan di
angkringan) akhirnya dia menyodorkan sesuatu itu.
Dan tralalaaaa, sebuah kaos putih dengan
gambar tiga sepeda ontel dengan tulisan BANDUNG. Terus terang saya udah lupa
pernah bilang sama dia minta oleh – oleh kaos. Hahah. Dan nggak Cuma itu saja.
Dia juga memberi saya sebuah buku berwarna pink berjudul TeWe (Travel Writer)
dengan tanda tangan penulisnya di halaman pertama. Hehehe..
Okelah
mari kita lupakan sejenak tentang kaos putih itu karena saya akan membahas what
a nice book aint that?
Buku
setebal 103 halaman ini ditulis oleh Gol A Gong. Dua hari sebelumnya Om Gol A
Gong juga sempat memberikan sambutan dalam acara kunjungan lapangan seminar
literacy apa ya lupa istilahnya. Pake kata kata development for the remote area
gitu lah. Dan waktu itu terus terang saya nggak kenal siapa itu Gol A Gong.
Akhirnya
sampai kost saya langsung membacanya. Entah kenapa mbak Tika tau saya suka
bertraveling dan menulis. Padahal saya merasa hanya bercerita sedikit sedikit
saya perihal hobi saya tersebut. Heheh..
Buku
ini berisi tentang perjalanan Gol A Gong yang pada waktu dia masih muda dia
hobi berjalan jalan. Mengadakan perjalanan ala dia adalah mengadakan perjalanan
dengan ala kadarnya, lalu menulis tentang apa apa yang di singgahi, di lihat,
di temui, dan lebih mencari sisi sisi lain dari sebuah kegiatan wisata. Pada waktu
itu jaman 80an, Gol A Gong menulis di buku dan mengetik di tempat tempat
persewaan mesin ketik, untuk kemudian mengirim hasil tulisannya ke media media.
Uang honor hasil pemuatan berita perjalanan itulah yang akhirnya digunakan
sebagai penunjang jalan jalan selanjutnya. Selama di tempat asing, Gol A Gong
sering di kira sebagai seorang jurnalis karena kerjaannya motret, menulis. Dan
akhirnya Gol A Gong menamai profesinya sebagai Travel Writer. Perjalanan Gol A
Gong menurut saya termasuk ekstrim. Bayangkan saja, beliaunya waktu itu naik
sepeda dari Malaysia ke Thailand, naik truk dari Jawa Barat ke Jogja dan lain
sebagainya.
Selain
itu, di buku ini juga banyak tips tentang tata cara menulis yang baik,
memberikan nyawa pada tulisan, tips tips ber backpacker dan lain-lain.
So,
tunggu apa lagi? Buat traveler / backpackerer buku ini mesti dimiliki deh.. :)
Thank you mbak Tika :)
[saya
merasa tulisan ini kaku banget, mood saya nggak enak :( ]
No comments:
Post a Comment