Friday, June 13, 2014

Menikmati Bioskop Klasik di Golden Theatre Kediri


Sebuah papan besar nampak dengan suasana klasik. Papan dari susunan besi itu bertuliskan Golden Theatre dan informasi jadwal film yang dipadu huruf dengan warna lampu neon warna-warni. Dari sini saya langsung exciting! Saya bahkan sempat diomeli satpam gara-gara saking berniatnya memotret tulisan itu dari jalan parkiran mobil. Sambil menahan malu, akhirnya saya parkirkan nex di parkiran yang seharusnya dan baru kemudian memotret.
Papan informasi film di pintu masuk
Poster-poster film di lorong tangga naik ke Theatre

Pintu masuk ke bioskop rupanya melewati pintu samping. Sebuah papan informasi film terpampang di depan eskalator. Eskalatornya saya lihat cukup tua dengan bunyi “kriiit.. kriit” saat beroperasi. Sepanjang lorong eskalator dan tangga, kami jumpai juga beberapa poster film. Tulisan Theatre 1,2 menyambut kami memasuki main lobby. Ada beberapa tempat duduk yang dikonsep memutari tiang, dan sebuah kafe/consessions di sebuah sudutnya.
 
Papan informasi film dan trailer diputar di televisi layar datar di atas loket. Bentuk loketnya, terasa oldies. Dengan sekat kaca yang berlubang, kami bisa membeli tiket dengan memilih tempat duduk lewat sebuah monitor. Dua tiket untuk pertunjukan di Theater 4 akhirnya kami dapatkan. Film yang mulai sekitar setengah jam lagi, kami tunggu sembari saya motret-motret suasana lobi.

Ternyata lokasi theatre 3-5 ada di ruangan lain yang agak terpisah. Kami harus berjalan kaki sejenak untuk sampai ke ruang tunggunya. Sayangnya, ruang tunggu masih di sterilkan dan menunggu hingga para penonton keluar dan studio dibersihkan sejenak. 
 
Saya berhasil bertemu dengan Pak Totok setelah dikenalkan oleh Mbak Ririn, salah seorang petugas disitu. Pak Totok ini sudah bekerja sedari bioskop Golden dibuka. “Bioskop ini buka pada tahun 1988, tepatnya bulan sepuluh tanggal dua” paparnya. Pertama dibuka, bioskop ini hanya memiliki dua studio yang kesemua pintu masuknya ada di lobi. Baru lima enam tahun belakangan ditambah menjadi lima studio.

“Kapan pak bioskop ini merubah diri dari proyektor analog ke digital?” tanya saya kemudian.
“yaa bersamaan dengan dibangunnya 3 studio baru itu mas. Sekitar 5-6 tahun belakangan ini”
Beliau lalu juga menceritakan bahwa manajemen distribusi film mengikuti dari Surabaya. Ini artinya, setiap update penayangan film premier, bila di Surabaya diputar, dipastikan di Kediri juga diputar. “animo masyarakat juga bagus mas. Kebetulan ini pas weekend jadi ramai sekali. Kalau hari biasa juga cukup ramai” sambungya. Golden sendiri kini juga memiliki cabang di Tulungagung. Pembukaannya bersamaan dengan pembukaan 3 studio baru di Golden Kediri. Yang di Tulungagung ada dua studio.

Akhirnya kami harus segera menutup perbincangan karena theater kami sudah dibuka. Seingat saya, tidak ada pemberitahuan “pintu theater satuu telah dibuka, para penonton yang telah memiliki karciiis… dst” tiba tiba saja suasana sudah ramai. Dan penyobekan karcis untuk theater 3-5 dilakukan di pintu utama ketiga studio tersebut.
Pak Totok, dan Saya

Beruntung sekali saya bertemu dengan Pak Totok dan Mbak Ririn. Saya juga dipersilahkan untuk sekedar melihat interior theater lima dengan jumlah kursi paling sedikit. Hanya sekitar 150 kursi. Pintu masuk ke dalam theater 1-2 dan 4, berada di sebelah tengah, saya rasa kursi paling istimewa adalah berada di sebelah atas pintu masuk :D sayangnya waktu itu sudah terisi sehingga kami ada di seat agak ke kiri. Di theater empat ini, berdasarkan informasi dari Mbak Ririn, kapasitasnya ada 206 penonton.

Sebelum film mulai, diputar beberapa trailer film dan trailer Dolby 7.1. Suara bass-nya di telinga saya terasa sedikit bocor sehingga mengurangi kemantepan sound. Adapun ukuran layarnya saya kira sama dengan ukuran standar di bioskop 21. Sayangnya, jenis proyektornya saya tidak bisa mengetahui pasti.
Suasana inside Theatre 4

Deretan kursi merah ini modelnya standar bioskop 21. Namun, kelihatannya ada sedikit kebebasan untuk membawa makan/minum dari luar. Selain saya tidak melihat adanya larangan “no food and drink from outside” disamping saya terlihat asik memakan jagung rebus. Apa apaan -__-. Semoga lain kali lebih diseleksi sehingga kebersihan tempat bisa lebih terjaga :). Kali ini, kami nonton film The Edge of Tomorrow yang dibintangi mas ganteng Tom Cruise yang berakting terlihat cupu dan mudah dikalahkan musuh. Filmnya bagi saya sangat menarik dengan inti konflik yang tidak mudah ditebak dan bikin gemes. Hehehe..

Selesai film diputar, saya melihat bahwa tirai penutup layar terlihat bergerak menutup dari kanan kiri dan tampak sangat klasik. Dengan warna keemasan dan model lipat-lipat. Amazing! 
Selanjutnya kami keluar melalui pintu masuk yang sama. Saya minta ijin ke Mbak Ririn untuk masuk ke ruangan studio 1/2. Berdasarkan informasinya, studio 1 dan 2 adalah studio asli dengan kapasitas kursi paling banyak. Mencapi 425 kursi. Begitu masuk, minta ijin ke petugas dan mendapati bagian kanan dari pintu masuk merupakan toilet. Wow! Berarti toilet ada di dalam studio. Bagi saya ini terlihat sangat menarik karena baru ini saya temui. Begitu masuk, suasana mendadak klasik. Temaram lampu warna kuning, dengan deretan kursi warna merah, menatap layar yang terbungkus tirai keemasan. Rasanya saya betah sekali didalam situ. Dalam hati saya berkata “lain kali saya harus mencoba nonton di theater 1 atau 2 ini” sembari melangkahkan kaki keluar.
Inside Theatre 2

Sebelum pulang, tidak lupa saya mengucapkan terimakasih ke Mbak Ririn atas bantuannya :)



More pictures :

Pintu masuk Studio/Theatre 1

Lobby

The Ticket

Lobby

Toilet di Lobby

Main Lobby

Ruang tunggu Theater 3,4,5

Ruang tunggu Theatre 3,4,5

Cafe/consessions

Ticket Box (latar belakang)



Inside Theatre 5
 Akhir kata saya berharap Golden Theatre yang merupakan kebanggan warga Kediri dan sekitarnya ini akan bertahan dan semakin baik di masa mendatang. Saya sangat salut atas perkembangannya. :)

Credit :

GOLDEN THEATRE
Jl. Hayam Wuruk 121-125 (Golden Swalayan)
Kota Kediri
Telp 0354-681624 

Selanjutnya


16 comments:

  1. Aku iri! Keren banget!
    Keren banget!

    Kamu motret pake kamera apa mas? Bagus banget hasilnya!

    ReplyDelete
  2. Wah, asyiknya. Semoga lain kali saat berkunjung ke Kediri berkesempatan buat nonton di sana. Dulu kemaleman sih jadi batal :'(

    Oia, sedikit ralat. Bioskop Golden Tulungagung sekarang memiliki 3 studio. Baru saja dibuka beberapa bulan lalu.

    Kalau toilet di dalam studio, saya pernah menjumpainya di Srikandi Pandaan dan Fortuna Surbaya. Sayang, kedua bioskop tersebut sudah almarhum.

    ReplyDelete
  3. @Dimas Daniel : Hehe.. kemarin sih pake ke Jakarta. Nggak jadi ikut kan? :D

    Pake Canon pocket doang mas, Seri PS A480.

    @CineTariz :
    Harus mas. Hukumnya wajib berkunjung. :D
    Terimakasih atas informasinya. Anda pernah ke Tulungagung juga mas?

    Berarti toilet di dalam studio itu dahulu merupakan wajar ya? Baru tau saya.. hehe

    Salam

    ReplyDelete
  4. ho oh eg mas... foto nya kok iso apik-apik timen ki piye ????? di edit ato asli ? trus lak asli setting e piye ???
    soal e wingi nyang Golden , mpane ga seapik potone iki hehehheeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Nanang Irfansyah :
      Itu foto udah masuk bengkel edit saya mas. Saya edit pakai corel photo paint. Yang dimainkan cuma brightness contrast, shadow. ;)

      Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

      Delete
  5. wah, terima kasih tulisan & foto2nya mas...bisa bernostalgia nih..hehe..
    saya asli kediri..dulu jaman sekolah sering nonton di golden..harga tiket masih 3000 waktu itu..hehe..kondisi ruang tunggu teater 1 & 2 bener2 gak berubah lho dr jaman dulu..pun tirai yg kuning itu rasa2nya dulu jg kyk gitu
    sekarang merantau di kampung orang & jarang bgt bisa pulang kediri

    ReplyDelete
  6. @ Fajar : Wah senang sekali kalau tulisan saya bisa dibuat nostalgia orang lain :D hehehe..

    Tiketnya murah sekali dong waktu itu,..

    Oke kalau pulang kampung harus nonton lagi mas. Skrg proyektornya digital. Dijamin njosss

    ReplyDelete
  7. saya sendiri jarang banget nonton di golden, dulu di papan besinya ada spanduk judul2 film yg dimainkan, sekarang cuma papan teks biasa, jadi agak susah kalo liat sekilas sambil jalan.

    ReplyDelete
  8. @eferde : kalau nonton selain di Golden di mana mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. di 21/xxi dulu waktu masih kuliah di sby, tapi seringnya download, haha... kalo di kediri adanya memang cuma Golden.

      Delete
  9. @Eferde :
    Hehehe.. download itu nggak mantep je. :D

    Ok terimakasih kunjungannyaa

    ReplyDelete
  10. paling berkesan disana tuh kl pas gak lagi hari libur, beli tiket, yak mas tempat duduknya silahkan dipilih sendiri nanti hahaha, kan kaget, pengalaman tak terlupakan

    ReplyDelete
  11. di fajar theater, ura Patria sm regent theater semua toiletnya didlm gedung bioskop jg mas. aku masih inget bgt pas dulu bpk ngajak nonton film-film nya Warkop pas aku masih kecil. sayang di solo semua bioskop itu sdh tinggal kenangan

    ReplyDelete
  12. Ini gedung bioskop sudah akses difabel gak mas?
    Mulai dari pintu masuk sampai di dalam gedung teaternya.
    Aku dulu terakhir kesini tahun 2006, dulu masuknya lewat tangga ke lantai atas.
    Sekarang aku difabel belum berkunjung kesini lagi.
    Kalo gedung bioskop di malang dan surabaya hampir semuanya sudah akses difabel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertama dan terakhir ke sana tahun 2014 setahu saya belum ada fasilitas khusus difabel, mas

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...