Hari Pertama # Sabtu 7 Juni 2014
“Nganjuk, Nganjuk persiapaan.. Terminal
Nganjuk..” ah, teriak kondektur bis membangunkan saya. Kami, saya dan Tika
bergegas segera menggendong tas dan bersiap turun. Jam setengah lima pagi, di
hari Sabtu awal bulan Juni 2014, kami sampai di Nganjuk setelah menempuh
perjalanan bersama bis ngebut Sumber Selamat dari Ungaran selama 5,5 jam.
Setelah menyempatkan sholat subuh di
mushola terminal dan makan bekal, kami segera menuju jalur pemberangkatan bis
tanggung Kawan Kita. Bis jurusan Nganjuk – Blitar ini akan membawa kami ke
Kediri.
Sepanjang jalan, saya disuguhi panorama
kota Nganjuk, dan suasana sunrise di persawahan perbatasan Nganjuk – Kediri,
serta gunung Wilis yang gagah di sebelah barat. Satu yang saya suka dari pelayanan
bis adalah, meski bis ini tampak tua dan maaf-kurang bersih, tapi penumpang
tetap diberi tiket. Satu jam kemudian kami telah sampai di Kota Kediri dan
turun di perempatan Jl. Kawi.
Perempatan Jalan Kawi pagi itu |
“halo saya sudah sampai di perempatan
Jl. Kawi”
telpon saya ke bu Ermina, pengusaha
rental motor yang pagi ini janjian untuk mengantar motor ke saya. Barangkali
sepuluh menit berlalu dan motor suzuki nex warna putih ini siap kami tunggangi
untuk keliling kota Kediri.
**
Kediri, kota sedang di tengah Jawa
Timur ini sudah lama saya harapkan untuk saya kunjungi. Bahkan sudah setahun
belakangan gagal terus. Akhirnya hari ini impian saya kesampaian. Nex mengantar
kami membelah kota tahu ini untuk pertama kali. Perasaan saya pertama kali,
kota ini lebih kecil dari yang saya duga. Mungkin saya memang belum bisa
membayangkan aturan skala pada peta. Hehehe. Beberapa waktu sebelumnya saya
rajin nguprek google earth untuk
mendapatkan gambaran kemana saya harus mengemudikan motor. Dan semua tampak
normal. Meski baru pertama ke Kediri, saya sudah bisa merasakan kemana saya
harus melangkah. Melihat di beberapa titik, tampak pasir yang masih mengotori
jalanan kota. Sisa erupsi Kelud beberapa waktu lalu.
Menyusur Jalan Kawi, kami belokkan ke
kiri pas di perempatan sebuah gereja besar. Kiri kanan berdiri gedung-gedung
pemerintahan dan sekolah-sekolah. Tidak lama, kami sampai di Jembatan Lama
Kediri. Jembatan yang berumur 145 tahun ini membentang membelah Sungai Brantas
sepanjang kurang lebih 180 meter. Sementara di sebelahnya tampak pengerjaan
konstruksi jembatan baru.
Jembatan Lama Kediri |
Saya menganggap setelah sampai di ujung
jembatan, kami berada di kota timur dengan dominasi bangunan-bangunan pusat
ekonomi dan hiburan. Mudah saja kami melewati beberapa ruas jalan satu arah dan
karena kami membawa peta, akhirnya kami berhasil sukses sampai di Kampung Dalem
Gang 5 yang terletak tidak jauh dari Alun-alun kota.
Omah Kampoeng Kost & Homestay
namanya. Terletak di ujung jalan gang. Kami segera di sambut mbak Enin dan selesai
mengurus administrasi dia mempersilakan kami memasuki kamar untuk beristirahat.
Ada beberapa kamar di belakang rumah utama yang digunakan sebagai kost dan
homestay. Saya sudah pesan untuk check in lebih awal karena jam 7 sepagi ini
kami telah sampai di Kediri.
Satu jam berlalu, artinya waktu kami
untuk istirahat dan mandi telah usai. Kami segera menggeber nex untuk kembali
menyusuri jalan-jalan dalam kota. Tujuan kami yang pertama adalah cari makan!
Yup, akhirnya dua porsi nasi pecel dan segelas teh yang kami temui di pinggir
Jalan PB Sudirman, terasa cukup untuk memulai aktivitas pagi ini.
Lanjut ke "Prosodan di Gumul Paradise Island Kediri"
Lanjut ke "Candi Tegowangi Kediri"
**
Satu jam kemudian, kami sampai di
Masjid Agung Kota Kediri. Masjid dengan bentuk modern ini dilengkapi dengan
menara yang tinggi. Bangunannya cukup monumental jika dilihat khususnya dari Jalan
PB Sudirman. Selesai sholat, saya baru sadar bila ada jembatan penghubung
antara masjid dengan alun-alun yang ada di depannya. Alun-alun kota ini, dalam
hemat saya, tampak tidak seperti alun alun. Dengan rimbunnya pepohonan dan
banyaknya pernak-pernik kegiatan ekonomi, lebih tampak sebagai taman. Terlebih,
ditengah alun-alun berdiri tegak patung Mayor Bismo dengan warna keemasan.
Badan terasa capek. Siang ini, kami
manfaatkan waktu untuk tidur siang. Tidak tanggung-tanggung, kami tidur hingga
pukul empat sore. :D ngantuk sekali sih.
Inilah saat yang saya nantikan.
Kunjungan utama saya ke Kediri ini adalah untuk mensurvey bioskop Golden
Theater. Jam setengah lima sore sebelum kami sempat shalat ashar, kami sudah
mandi dan sudah wangi untuk lagi-lagi jalan jalan. Tidak sengaja kami sampai di
Jalan Penanggungan dan menunaikan sholat asar di sebuah musholla.
Tika kebetulan sedang kurang nyaman
perutnya sehingga tidak berani makan yang pedas-pedas. Kemudian, sop ayam
Klaten menjadi pilihan kami. Yaaaa.. benar sekali. Kami jauh-jauh datang ke
Kediri hanya untuk makan sop ayam Pak Min Klaten. Apa-apaan -__-. Tapi lupakan,
ini benar-benar ide yang muncul tiba-tiba dan suasananya mendukung. Sore ini,
hanya tinggal beberapa porsi saja. Saya memilih sop dengan paha potong-potong
sementara Tika memilih sop kepala. Rumah Makan yang ada di Jl. Jaksa Agung
Suprapto ini didindingnya terpasang informasi yang memberitahu kami bahwa belum
lama dibuka cabang di Jl. Kilisuci alias dekat dengan tempat kami menginap.
Hahaha :D
Matahari ternyata sudah tenggelam.
Lampu-lampu kota mulai menyala dan selamat malam minggu Kota Kediri! Kami
menyempatkan sholat maghrib di masjid kompleks eks. Polwil Kediri dan
selanjutnya langsung menuju ke Golden Swalayan. Gampang saja, Golden ini
terletak berseberangan dengan Mal Kediri.
Keluar dari bioskop, kami mengarahkan
motor ke apotek di dekat stasiun untuk membeli obat. Kami juga sempat
jalan-jalan sejenak di alun-alun sementara para penjual menggulung dagangannya.
Sudah hampir pukul setengah sepuluh malam. Akhirnya kami selesaikan malam
minggu ini dengan kembali ke penginapan dan tidur.
**
Hari Kedua # Minggu 8 Juni 2014
Selamat pagi Kota Kediri, Kota Tahu. Pagi
ini ada beberapa spot yang ingin saya datangi. Saya mengajak Tika dan dia
mengemudikan motor di depan sehingga saya bisa leluasa memotret suasana kota
dari jok belakang. Tujuan pertama kami adalah ke Monumen Simpang Lima Gumul
(SLG).
Cukup membayar 2 ribu rupiah sebagai
tiket parkir motor, kami lalu masuk ke sebuah lorong bawah tanah yang
menghubungkan tempat parkir dengan bangunan inti. Bangunan gagah ini mengadopsi
arsitektur L Arc de Triomphe di Prancis. Memang,
suasananya terasa Eropa banget. Di sisi-sisinya ada relief kebudayaan khas
Indonesia (mungkin khas Kediri) dan juga sebuah
relief tentang kerukunan umat beragama. Sementara itu, di pojok-pojok
sisinya, terlihat menjulang patung Ganesha yang melambangkan pengetahuan dan
kebijaksanaan. Memang, berdasar pantauan saya, Ganesha seakan terasa menjadi
cirikhas Kabupaten Kediri. Patung ini juga dijumpai di gerbang kantor Bupati
Kediri dan gambarnya juga dipakai sebagai bagian dari Logo Kabupaten Kediri.
Menurut informasi yang saya baca,
bangunan ini dilengkapi lift untuk menuju ke lantai atas yang digunakan sebagai
ruang serba guna. Secara dimensi, saya kira ukuran masing-masing sisi persegi
bangunan ini sekitar 25-30 meter dengan ketinggian 25 meter. Di masing – masing
sisi terdapat pintu tinggi besar ke ruangan tengah.
Melihat suasana sekeliling, memang
tampaknya kawasan ini sedang dikonsep sebagai ‘kota baru’. Di dekatnya dibangun
sebuah terminal, gedung Bank, dan juga sebuah gedung besar yang belum saya
ketahui untuk apa :D.
Puas menikmati suasana pagi di SLG,
kami belokkan motor karena penasaran dengan pasar pagi yang terletak di sebelah
parkiran motor. Kami sempat menyesal karena sudah mengambil motor sehingga
harus parkir dua kali yang terakhir di dekat area pasar pagi. Beragam barang
kebutuhan dijual disini layaknya pasar tiban minggu pagi di daerah lain.
Pilihan kami jatuh pada penjual pecel tumpang yang bisa kami nikmati sembari
duduk-duduk di taman dengan rerumputan. Saya melihat betapa bahagianya warga
sini yang mendapat fasilitas taman yang indah ini. Mereka yang rata-rata tampak
seperti pulang olahraga pagi, terlihat sangat menikmati suasana di taman ini
ditemani berbagai macam sarapan pagi. Ah, syahdunya :D hehehe.
**
Tepat pukul sepuluh pagi, kami check
out dari Omah Kampung dan mengendarai Nex untuk pulang. Sebelum pulang, kami
ampirkan dulu motor di pojok alun-alun kota yang menyediakan oleh-oleh. Dua
macam kerupuk goreng pasir dan dua getuk pisang melengkapi perjalanan siang
kami.
Pojok oleh-oleh di Alun alun Kota Kediri |
Selain itu, kami juga mampir untuk membeli tahu kuning dan pisang brentel khas kediri yang
bisa kami temui di sepanjang Jl. Yos Sudarso. Oke! Barang bawaan sudah
menumpuk. Kami segera melaju ke perempatan Jalan Kawi. Disana Bu Ermina dan
anaknya telah menunggu. Segera saja kami kembalikan motor dan mensetop bis
Kawan Kita untuk kembali ke Nganjuk.
Alangkah beruntungnya kami, di parkiran
pemberangkatan tampak bis Sumber Grup jurusan Surabaya Semarang hendak
berangkat. Langsung kami dapat tempat duduk yang cukup nyaman. Bis dengan body
discovery-nya Laksana ini terlihat masih cukup baru. Sepanjang jalan, saya
beberapa kali terkantuk.
Akhirnya, pukul setengah enam sore kami
berhasil tiba di Ungaran tanpa ada halangan yang berarti. Alhamdulillah :)
More Pics :
More Pics :
Gunung Wilis dari Perempatan Dhoho Plaza/Dhoho Square |
Kelenteng Tjoe Hwie Kiong |
Tugu Adipura pertigaan Kantor Pos Kediri |
Masjid Agung Kediri dari Jl PB Sudirman |
Pasar Pahing Kota Kediri |
Gerbang Kantor Bupati Kediri dengan ornamen patung Ganesha |
view Cantik di kawasan Simpang Lima Gumul |
Arca Totok Kerot dalam perjalanan ke Tegowangi |
Jembatan Lama, di malam hari |
Depan kantor pusat PT Gudang Garam |
DEPO Pertamina Kediri |
Joyoboyo Square (?) |
Sepanjang jalan kawasan Gudang Garam Jl. Singosari/KKO Usman |
Sasana Krida Surya Kencana Kediri |
Monumen SLG pagi itu |
Saya di depan Kantor Bupati Kediri |
Stadion Brawijaya |
Mal Kediri |
Eks. Bioskop Jaya, Jl Brawijaya |
Gereja Merah, bundaran Sekartaji (?) |
Kediri Syu |
Kediri Town Square |
Eks. Garuda Theater, Jl. Yos Sudarso |
Tika, perjalanan pulang |
Daftar tautan :
Credits:
Rental Motor Kediri
Mojoroto, Kota Kediri
HP. 0812 1729 414
Omah Kampoeng Kost & Homestay
Kampung Dalem Gang 5
Alun alun Kota Kediri
HP. 081 554 9940 59
Wah dah lama saya gak mampir ke blog ini mas, btw hanya 1 yang menggelitik buat saya dan saya minta maaf dulu nich.... hehehehe.
ReplyDeleteKok beberapa kali saya lihat mbak Tika foto gak pake kerudung ya?
Maaf kalo sebelumnya saya lancang.
Keep posting
@DimungPamungkas
@Dimung Pamungkas.
ReplyDeleteHalo mas! apa kabar?
Terimakasih sudah mengunjungi kembali. Hehehe
Iya itu mas. Tika sesekali nggak pake kerudung kalo pas jalan2 deket2 doang. :D saya sih gapapa. Its OK
terimakasih sudah berkunjung :)
Trimakasih infony
ReplyDeleteIts really helpful, I do need the rent motorcycle's number,
Thanks
@atas :
DeleteYou're welcome. Have a nice day!
Luas wilayah kotamadya kediri memang kecil, jauh lebih luas kabupaten.
ReplyDeleteAda yang kurang lengkap nih
Lesehan jalan dhoho (minatur malioboro) wisata kuliner yg dibuka jam 9 malam di emper pertokoan yg tutup. apalagi pas malam minggu, rame.
Makanan yang unik pecel tumpang, kalau ga suka bisa dicoba nasigorengnya, Hampir semua pakai bahan bakar areng. top
@atas :
ReplyDeleteOke terimakasih informasinya. Waktu itu saya juga sempat lewat malem-malem dan emang ramai mas. Sayangnya waktu itu kami sudah makan dan sudah kenyang.
lain kali ke Kediri tak sempatkan.
Terimakasih :)
hehehe,,, lak wong njobo sing crito kok marai mrinding yoh, aku dw sing cah kediri biasa wae hehehehehe.... mantab wis pokok men, kpn2 lak ke kediri lagi coba maen ke Kelud mas
ReplyDelete@Nanang Irfansyah :
ReplyDeleteHehehe.. Mrinding ndak papa mas, Yang penting ndak pipis di celana :p
Oke mas terimakasih sarannya, semoga lain kali bisa berkunjung ke Kediri lagi. Masih banyak tempat yg ingin saya kunjungi :)
Terimakasih
Wah sangat keren ulasannya..ada beberapa yg belum dkunjungi antara lain kelud, kediri waterpark, pohsarang, goa selomangleng..keren jg kq..
ReplyDelete@atas : memang mas, dua hari belum cukup untuk keliling kediri. lain kali pasti saya kesana lagi :)
ReplyDeleteterimakasih sudah menyempatkan waktunya
Wah, makasih banget nih.. sangat sangat sangat membantu, terutama info rental motornya (semoga nomer hapenya blom berubah), Kebetulan wiken ini saya juga mau ke kediri tapi blom ada gambaran di sana mau ngapain
ReplyDelete@Ridwan SK : Terimakasih mas kalau tulisan saya membantu. Sepertinya belum ganti, tapi kalau njenengan tidak bisa menghubungi rental motornya dapat menghubungi saya ;)
ReplyDeleteSalam
bs minta nmr telp rental motor???
ReplyDelete@Happy Yuswita :
ReplyDeleteBaca sampai akhir, ya. Diatas ada kok nomer telponnya
Saya tidak bisa mengubungi rental motornya mas, gimana ya? Sy ingin berkunjung kesana, mogon bantuannya
ReplyDeleteNuhun
bisa hubungi saya di 085641446652, mas
Deletesalam kenal mas Hamid Anwar dari kami di Malang, klo pas berlibur ke Malang bisa sewa motor di tempat kami Omah Rental Motor dgn pelayanan fast respon, cukup WA 082233287000 / cek www.omahrentalmotormalang.com
ReplyDelete