Tulisan ini adalah sub laporan Lost In Ngawi
Gerbang Trinil ini dari jalan raya
seperti gerbang biasa saja dengan arsitektur khas kerajaan Majapahit (menurut
saya) dengan tanpa tulisan apapun. Mungkin seharusnya diberi ucapan Selamat
Datang di Museum Trinil, Kabupaten Ngawi.
Gerimis rintik rintik masih juga menyapa
kami begitu sampai di ticket box Museum Trinil yang berada sekitar 3 kilometer
dari Jalan Raya Solo – Ngawi ini sementara jam tangan saya menunjukkan pukul
11.45. Untuk memasuki museum ini, kami berdua ‘hanya’ dikenakan 5K idr saja. Murah
banget kan? Namun begitu saya tanya tiketnya, rupanya belum ada tiket.
|
Ticket Box |
Masih
manual dengan mengisi buku tamu yang akhirnya saya diheranin sama petugas tiket
karena saya dianggap berasal dari jauh, Semarang. Hehehe. Biasa aja kali mbak! Memarkir
motor, bersih –bersih ditoilet dengan kondisi yang seadanya, dan kami siap
berwisata!
Saya ingat pelajaran sejarah kelas satu
SMP yang membahas tentang penemuan Phitecanthropus Erectus di Trinil oleh
Eugene Dubois pada tahun 1890an. Saya masih ingat kata kunci untuk mengingat
ini yaitu Pitridubois dan Megasavon. Pitridubois itu kepanjangan dari
Phitecanthropus Erectus, Trinil, Eugene Dubois. Sedangkan Megasavon :
Meganthropus Palaeo Javanicus, Sangiran, Von Koenigswald. Saya ingat dulu saya
begitu antusias dan berapi – api tiap mengikuti pelajaran sejarah maupun
geografi. (hehehe, curhat dikit lah!)
Disana juga ada dua macam diorama
suasana manusia purba dan koleksi koleksi lainnya adalah fosil gigi, dan tulang
belulang binatang purba, serta kerang – kerang purba. Di tembok, juga ada
penjelasan teori teori yang berusaha menjelaskan silsilah dan penyebaran
manusia purba.
Masih di kompleks museum ini yang dekat
dengan pagar menghadap ke sungai Bengawan Solo, dapat dijumpai sebuah monumen
yang merupakan pertanda tempat pertamakali ditemukannya fosil manusia purba
oleh Eugene Dubois.
|
Disini Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba |
Saya baru nyadar kalau ternyata Trinil ini menjadi terkenal
pada waktu itu karena dianggap sangat berjasa dalam menjelaskan Teori Darwin
dengan missing link nya. Phitecanthropus Erectus yang berarti manusia kera
berjalan tegak ini seakan menjadi sambungan missing link tersebut dan pertama
kali ditemukan didunia sampai ada tulisan di museum yang berbunyi Trinil Menjawab Dunia. Hebat!
|
Trinil Menjawab Dunia! |
No comments:
Post a Comment