Tulisan ini adalah sub dari laporan Dieng Trip
Sebuah papan poster film warna orange yang memajang dua poster film ukuran besar terpampang di sudut lapangan futsal. Benar saja, Dieng Cinema kini menjadi satu kompleks dengan lapangan futsal. Kami langsung masuk setelah beberapa kali memotret sudut sudut bioskop yang dulu bernama Dieng Theaterr, dan pernah saya kupas disini ini. Film yang sedang diputar adalah film Rumah Kentang. Sebuah film horror yang tidak pernah saya ketahui kapan rilisnya.
Dua
buah tiket seharga @15K idr, meskipun kami sangat telat karena film sudah main
kira kira 2/3 nya, akhirnya berhasil
membawa kami masuk ke bioskop satu-satunya di Wonosobo ini. Kami mendapat
tempat spesial karena kedatangan kami yang sudah sangat telat, sehingga pada
akhirnya kami mendapat tempat duduk VIP yang seharusnya hanya diperoleh dengan
harga tiket 30K idr.
Sebuah
sofa panjang, dengan meja di depannya, terletak di deretan kursi paling atas.
Ada tiga baris kursi kelas VIP ini. Penonton film hanya segelintir saja.
Sekitar 7-10 orang. Proyektor yang digunakan sepertinya masih sama seperti yang
lama. Kondisi layar juga agak buram, sementara kualitas soundsystemnya cukup
baik meski masih sedikit tembus dari luar bioskop. Ada dua pintu dengan lampu
menyala, di kanan kami pintu exit, dan di kiri kami pintu toilet.
Kami
tidak bisa begitu mengikuti alur film ini. Sore ini, kami memanfaatkan sofa
empuk ini untuk istirahat. Ditambah lagi, saya paling nggak suka sama film
horror. Kalau bukan karena Hamid, mustahil saya berada di sini sekarang ini.
Setengah
jam kemudian Hamid mengajak saya untuk keluar. Sepertinya dia sudah cukup puas
merasakan suasana didalam. Ditambah lagi, kami sore ini meski langsung menuju
ke Dieng, jadi nggak boleh kesorean.
“Kok
udah?” tanya lelaki berkostum kotak kotak itu – penjaga loket bioskop
“Iya,
sudah cukup puas… Hehehe” Jawab Hamid sambil cengengesan.
“Mas,
namanya siapa? Perkenalkan saya Hamid dari Magelang.. “ begitu Hamid membuka
percakapan setelah kami bertiga duduk di kursi di depan loket.
“Wahyu..”
sayapun kemudian ikut berkenalan dengan mas Wahyu.
Berdasarkan
penuturan mas Wahyu, bioskop Dieng Cinema ini baru beroperasi sejak 29 Desember
2012. Film perdana yang di putar adalah Habibie Ainun dan 10 ribu lembar tiket
terjual! Wow! Luar biasa.. Bioskop ini sekarang ganti manajemen meski
pemiliknya masih sama. Selain bioskop, kompleks Dieng Cinema ini juga
menawarkan lapangan futsal, kafe dan kedepannya juga ada bioskop 3D mini.
Untuk
film, stoknya didapatkan dari Semarang, dan promosi yang digunakan adalah
dengan selebaran hingga daerah daerah sekitar Parakan – Temanggung. Harga tiket
masuk bioskop ini 15 ribu untuk kelas reguler (Kursi besi dengan busa tipis),
dan 30 ribu untuk VIP – mendapatkan bonus softdrink. Berlaku untuk semua hari.
Mengingat
bioskop ini hanya punya satu layar, jadi film harus antri. Adapun film yang
akan tayang selanjutnya adalah 5 Cm. Hampir dipastikan penonton akan
membeludak, begitu sambung mas Wahyu dengan berapi api. :D
Kami
juga mendapat kesempatan spesial yaitu diajak mas Wahyu melihat album album
foto kenangan kejayaan Dieng Theater. Dimana waktu itu Dieng Theater dibuka
pada tahun 1988. Dua album besar dengan puluhan foto itu diceritakan oleh mas
Wahyu dengan detail.
Waktu
terus berlalu, puas mewawancarai mas Wahyu, akhirnya kami harus segera
berpamitan setelah mendapat referensi tempat makan mie ongklok yang ada di
kawasan Kauman.
more pics :
Pintu masuk bioskop/kafe |
Kafe |
Ticket Box |
Depan Kafe |
This is Me, Tika @ the Lobby |
Lanjut ke Dieng Trip
Bioskop Dieng ini sudah banyak perubahan ya Mas Hamid? Dari segi bangunan fisiknya.
ReplyDelete@Yen : Iya betul banget mas. Mesti segera berkunjung! :D
ReplyDeleteterimakasih kunjungannya
terima kasih atas liputannya. saat ini layar bioskop sudah diganti dengan layar baru yang diimpor dari Amerika.
ReplyDelete@Nurudin : Baik, terimakasih informasinya, lain kali kalo ke Wonosobo lagi tak mampir untuk nyobain lagi
ReplyDeleteterimakasih kunjungan dan komentarnya
saiki apik yo, penasaran nyong nek bali kudu mampir
ReplyDeletesaiki apik yo, penasaran nyong nek bali kudu mampir
ReplyDelete@Nugroho Adi : Betul banget mas. Itu setahun lalu. Katanya sih sekarang sdh lebih bagus lagi. Saya juga blm sempet kesana lagi sih
ReplyDeletepenasaran pengin nonton dibioskop non 21, klo kewonosobo mw tak cari ni bioskop..
ReplyDelete@atas : Harus mas :D
ReplyDeleteanyway trims sudah berkunjung
gila before after nya keren dari yang http://hamidanwar.blogspot.com/2012/08/dieng-theatre-wonosobo.html
ReplyDeletejadi kaya begini mas Anwar, luar biasa! saya jadi terharu hehehe
@Zaenudin :
ReplyDeleteLuar biasa mas. Jangan terharu doang dong. Tapi cobain dan share ke temen temen :D
Anyway terimakasih sudah berkunjung :)
platinum cineplex di artos nya sdh buka blm ya gan?
ReplyDelete@atas :
ReplyDeletekemungkinan bulan Juni-Juli
terimakaishhh
Bro, boleh minta nomer kontak pengelola dieng cinema kl ada.. Dulu itu bioskop adalah bagian dari thesis s2 saya tntang struggle bioskop lokal milik nv. Pervebi.,, pengen janjian buat interview lagi kondisi saat ini..
ReplyDeleteKl pegawai lama kaya pak bndot masih ada tidak ya, saya hilang kontak.. Thx
Oiya balas ke nomer saya saja 08122761915,,
ReplyDelete@Ardianindro :
ReplyDeleteCoba anda hubungi ke sini : (0286) 6128159
Kalau petugas yg baru itu manejemen baru. Saya kenalnya sama Pak Prapto (pegawai lama) dan Mas Wahyu (baru)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete